Castillo de San Marcos, Benteng yang Menelan Peluru Meriam
Reporter
Non Koresponden
Editor
Ludhy Cahyana
Selasa, 19 November 2019 13:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Angkatan Laut Inggris akhirnya memilih mundur setelah mengepung Benteng Castillo de San Marcos. Saat itu tahun 1702. Inggris yang mengepung benteng Spanyol itu seperti melawan benteng dari alam lain: setiap peluru meriap atau proyektil apapun yang ditembakkan ke Castillo de San Marcos, tak membuat temboknya hancur.
Bola-bola meriam dari kapal-kapal perang Inggris malah menancap pada tembok benteng. Hal itu menjadi misteri. Adakah pelindung gaib yang menjaga benteng dan orang-orang Spanyol?
Setidaknya ada empat negara berebut pengaruh di tanah harapan, Amerika: Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda. Saksi sejarah perang antara Spanyol dan Inggris itu berupa Benteng Castillo de San Marcos. Bila wisatawan berlayar di sepanjang Teluk Matanzas di pantai Florida, mereka bisa segera melihat menara abu-abu Castillo de San Marcos, benteng bersejarah di St. Augustine.
Benteng itu terjenal dengan dinding batunya tak dapat dipecahkan. Sisa-sisa pertempuran pada masa lalu masih membekas pada benteng itu: lubang-lubang besar dan kecil. Namun tembok-tembok itu tidak pernah runtuh.
Dibangun oleh Spanyol pada abad ke-17 untuk menjaga rute perdagangan mereka, Castillo diserang oleh Inggris beberapa kali. Namun, tak satupun bola meriam Inggris menghancurkan benteng ini. Bola-bola meriam itu seperti ditelanoleh tembok Castillo de San Marcos. Pasukan Inggris menggambatkannya, bola meriam seolah-olah seperti pisau yang menusuk keju.
Lalu, 300 tahun kemudian, satu tim yang beranggotakan ilmuwan rekayasa material, yang didukung Laboratorium Penelitian Angkatan Darat A.S., berhasil menemukan rahasia dinding Castillo. Dindingnya dibangun dari coquina, sejenis batuan sedimen yang terbentuk dari cangkang organisme laut yang mati.
Tidak seperti jenis batu lain yang retak ketika terkena proyektil, partikel-partikel shell kecil coquina adalah cairan dan memiliki kemampuan untuk perombakan, bertindak lebih seperti busa daripada batu. Itu sebabnya dinding tidak pernah rusak.
Saat ini, benteng itu menjadi salah satu cagar budaya yang paling dijaga di Florida. Temboknya tidak lagi melindungi dari invasi, tetapi sebaliknya memberikan pemandangan spektakuler Teluk Matanzas dan kota St. Augustine di sekitarnya -- permukiman Eropa tertua di Amerika Utara.
Untuk merawat dan melestarikan benteng, Castillo de San Marcos menjadi bagian US National Parks Service. Benteng ini menawarkan Program Junior Ranger untuk anak-anak yang ingin mengetahui sejarah benteng.
Benteng yang berusia tiga abad ini masih berdiri kokoh, dengan dinding bagian luar yang bopeng-bopeng. Benteng ini buka setiap hari, kecuali untuk Hari Thanksgiving dan Hari Natal. Jam buka mulai dari jam 09.00 sampai 17.30 malam -- tiket masuk terakhir adalah pukul 17.00. Jika Anda ingin menghindari keramaian, musim sepi adalah dari pertengahan September hingga akhir November.