Wisata di Lereng Merapi Dipatok Bayar Ojek Rp 60 Ribu, Itu Pungli

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 13 November 2019 07:42 WIB

Wisatawan berada di kawasan wisata lereng Gunung Merapi, Bungker Kaliadem, Sleman, DI Yogyakarta, 12 Mei 2108. Aktivitas wisata lereng Gunung Merapi saat ini telah kembali normal pasca erupsi freatik Gunung Merapi. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Jakarta - Wisatawan yang datang ke lereng Merapi biasanya menyambangi beberapa titik di sana. Dua tempat yang biasa dikunjungi adalah bunker Kaliadem, Cangkringan, dan petilasan Mbah Maridjan.

Ketika wisatawan sampai di petilasan Mbah Mardjan, umumnya mereka akan didekati oleh sejumlah orang yang menawarkan jasa mengantar ke bunker Kaliadem, Cangkringan. Jika menolak, orang tersebut terus memaksa dan ujung-ujungnya menyarankan jangan melanjutkan perjalanan karena bisa berbahaya.

Kepala Kepolisian Sektor Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ajun Komisaris Samiyono mengatakan mendapat laporan pemaksaan seperti ini kepada wisatawan. "Kami menurunkan petugas yang menyamar dan itu benar terjadi," kata Samiyono di Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Selasa 12 November 2019.

Wisatawan di petilasan Mbah Maridjan yang dilarang melanjutkan perjalanan jika tidak menggunakan jasa pengantaran dengan sepeda motor tadi tak lain adalah polisi yang menyamar. Orang yang memaksa mengantar tadi tak lain adalah penduduk sekitar. Mereka mematok ongkos Rp 60 ribu dari petilasan Mbah Maridjan sampai bunker Kaliadem yang jaraknya sekitar 2 kilometer.

Rumah juru kunci Merapi Mbah Maridjan usai terjadi awan panas yang menerjang Dusun Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Selasa (26/10/2010).TEMPO/Arif Wibowo

Advertising
Advertising

Dari upaya penyamaran yang berlangsung pada Minggu, 10 November 2019 itu, polisi menangkap 16 orang yang diduga sering memaksa mengantar wisatawan. "Penertiban ini dilakukan sebagai shock therapy karena banyaknya keluhan masyarakat atau wisatawan tentang adanya jasa pemandu wisata di Kaliadem," kata Samiyono.

Mereka yang memaksa mengantar wisatawan dengan paksa itu berdalih tarif Rp 60 ribu tersebut sudah datur dalam Peraturan Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan. "Memang ada peraturan desa tentang itu, tapi tidak dengan cara memaksa. Persoalannya, kenyataan di lapangan mereka memaksa," ujar Samiyono.

Sebanyak 16 ojek yang juga pemandu wisata tadi akan menjalani pembinaan dan diminta menandatangani surat bermeterai agar tidak mengulangi perbuatannya. "Kalau terjadi lagi (pemaksaan), kami tak segan memberikan hukuman yang lebih berat lagi," katanya.

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

16 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

17 jam lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

1 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

4 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

5 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

5 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

6 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

6 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

9 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya