Pantai Plengkung, Ombak Dahsyat di Taman Nasional Alas Purwo

Jumat, 8 November 2019 15:51 WIB

Wisatawan mancanegara menaklukan ombak dengan papan selancar di Pantai Plengkung, Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi. (Foto: Humas Protokol Banyuwangi)

TEMPO.CO, Jakarta - Pantai di pesisir selatan Jawa Timur memiliki ombak yang dahsyat. Pasalnya, Samudera Indonesia bukan hanya terkenal dengan legenda Ratu Laut Selatan, namun juga ombak raksasanya. Salah satunya Pantai Plengkung – yang disebut G-Land – oleh para peselancar.

Pantai Plengkung bukan destinasi asing bagi peselancar dunia. Mike dan Bill Boyum, duo peselancar asal Amerika Serikat itu menemukannya pada tahun 1972. Lokasinya yang berhadapan dengan Samudera Indonesia, membuat pantai itu bergelombang besar, memanjang, tinggi, dan berkecepatan tinggi.

Tapi, pipeline atau ombak yang berbentuk tabung itu hadir tidak setiap waktu. Hanya terjadi seminggu setelah bulan purnama di sepanjang bulan April sampai September. Selain ombak, lokasinya yang berada di tengah hutan belantara lebat itu, membuatnya digandrungi wisatawan. Lokasinya tepat berada di Taman Nasional Alas Purwo.

Para peselancar biasanya memesan terlebih dahulu, sebelum berkunjung ke Pantai Plengkung. Selain kamarnya terbatas, tak ada transportasi umum menuju dua resor di pantai itu. Untuk menuju Pantai G-Land, turis bisa datang dari Banyuwangi atau Bali. Inilah yang membuat pamor Banyuwangi meningkat, sekaligus menjadi ajang jualang agen perjalanan di Bali.

Ombak Pantai Plengkung, Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, bisa mencapai ketinggian 6 - 7 kaki dengan panjang mencapai 1-2 km serta berlapis-lapis sangat baik untuk olah raga surfing. (Foto: Humas Protokol Banyuwangi)

Advertising
Advertising

Cara Menuju Pantai Plengkung

Jika dari pusat kota Banyuwangi, wisatawan bisa langsung menuju Taman Nasional Alas Purwo. Biasanya menggunakan mobi atau motor sewaan. Setiap pengunjung dikenai retribusi, untuk wisatawan nusantara Rp15.000 per orang dan wisatawan mancanegara Rp150.000 per orang.

Perjalanan belum tuntas. Dari pos Jaga Pancur, wisatawan melanjutkan perjalanan dengan menyewa kendaraan penjaga untuk menuju Pantai Plengkung. Pasalnya, kendaraan pribadi tak diperkenankan masuk. Biaya sewa mobil itu, Rp200 ribu untu lima sampai enam orang. Perjalanan bisa memankan waktu hingga sejam lebih, pasalnya, jalan di tengah hutan Alas Purwo belum diaspal mulus.

Wisatawan yang datang dari Bali, jauh lebih mudah. Mereka menggunakan kapal cepat dari Dermaga Kuta Reef di kawasan Kuta. Jarak tempuhnya mencapai 3,5 jam dan berlabuh di dermaga resor. Mereka yang berkunjung ke Pantai Plengkung telah memesan terlebih dahulu. Mereka adalah tamu Bobby's Surf Camp, Joyo's Surf Camp dan G-Land Surf Camp.

Pantai Plengkung menjanjikan wisata bahari yang komplit. Bila tak menyukai selancar ombak, perairannya menyediakan spot memancing dan penyelaman. Tentu, tidak pada bagian yang berombak menggulung-gulung. Bahkan berjalan-jalan di tengah hutan, melihat kawanan kera.

Wisatawan berselancar di Pantai Plengkung, Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi. Ombak di Pantai Plengkung terkenal nomor dua terbaik di dunia setelah Hawaii. (Foto: Humas Protokol Banyuwangi)

Tuan Rumah Kejuaraan Selancar Dunia

Kabar baiknya, bagi popularitas Indonesia di mata dunia, pada 2020 Pantai Plengkung terpilih sebagai lokasi Liga Selancar Dunia (WSL) seri ke-3. Perhelatan akbar para penyembah ombak raksasa itu dihelat pada 4-14 Juni 2020.

Popularitas Pantai Plengkung, menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, masuk dalam daftar 11 pantai dunia yang dijadikan lokasi WSL. Perhelatan ini dihelat secara seri di Australia, Amerika Serikat, Brazil, Hawaii, Tahiti, Afrika Selatan, Portugal hingga Prancis.

"Seri yang akan digelar di Banyuwangi semacam grand slam, yang hanya empat ajang dalam setahun. Menjadi kebanggan bagi Banyuwangi," kata Anas. Alasan Pantai Plengkung jadi tuan rumah, dijelaskan Manajer WSL Asia Steven Robertson, karena perhatian pemerintah daerahnya yang cukup besar pada pengembangan wisata olahraga.

G-Land dipilih sebagai satu dari 11 seri dengan gelontotran dana US$2,5 juta (sekitar Rp35 miliar) dari WSL, “Ombak yang bagus dan lingkungan taman nasional bakal jadi cerita tersendiri bagi para peselancar,” ujar Anas.

Berita terkait

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

4 hari lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

5 hari lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

8 hari lalu

3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Dengan perbedaan signifikan dalam lokasi, aktivitas vulkanik, dan dampak lingkungan, Gunung Ruang dan Gunung Raung menunjukkan perbedaannya.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

8 hari lalu

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kementerian PUPR mulai merevitalisasi Pasar Banyuwangi yang menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

9 hari lalu

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

9 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Tersandung Rok Sendiri, Wisatawan Asal Cina Tewas Terjatuh di Jurang Blok Sunrise Kawah Ijen

13 hari lalu

Tersandung Rok Sendiri, Wisatawan Asal Cina Tewas Terjatuh di Jurang Blok Sunrise Kawah Ijen

Nahas menimpa HL, 31 tahun, seorang wisatawan asal Cina saat melakukan pendakian di Kawah Ijen, Sabtu, 20 April 2024.

Baca Selengkapnya

126 Ribu Wisatawan Berkunjung ke Banyuwangi Selama Libur Lebaran

15 hari lalu

126 Ribu Wisatawan Berkunjung ke Banyuwangi Selama Libur Lebaran

Destinasi yang paling banyak dikunjungi di Banyuwangi selama libur Lebaran salah satunya Pantai Marina Boom

Baca Selengkapnya

Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

16 hari lalu

Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

Seblang merupakan salah satu tradisi adat suku Osing di Banyuwangi dalam mengejawantahkan rasa syukurnya.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

26 hari lalu

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

Komisoner Komnas HAM Anis Hidayah turun untuk meninjau lokasi dan situasi konflik lahan di Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya