Rumput Liar Itupun Jadi Tas Modis

Jumat, 11 Oktober 2019 11:08 WIB

Tas purun dibuat dari purun atau rumput liar yang sering ditemukan di lahan gambut dan rawa. TEMPO/Parliza Hendrawan

TEMPO.CO, Palembang - Bentuknya mungil dan tampilannya yang etnik tidak kalah dengan tas buatan pabrik manapun. Tetapi harganya dijamin lebih murah dibandingkan tas berbahan kulit sintetik sekalipun.

Asal tahu saja. Tas buatan ibu-ibu lanjut usia di desa Riding, Kecamatan Pangkalan Lampam, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan itu, dibuat dari purun -- sebutan rumput liar oleh masyarakat setempat. Selain tas, purun juga dianyam menjadi wadah tisu serta kotak perhiasan kaum hawa.

Salah satu pengrajinnya adalah Cik Awa, umur 67. Matanya masih begitu jeli memadukan warna dan motif pada anyaman berbahan baku purun. Ditemui di kolong rumahnya, Rabu sore (9/10), dia sedang memainkan jari jemarinya untuk menyusun lembaran kecil purun hingga menjadi buah tangan yang bernilai rupiah.
Karyanya, dalam waktu dekat ini akan dibawa oleh perangkat desa dalam ajang pameran di Kayuagung, ibu kota Kabupaten (OKI). Ditemani suaminya, Ruslan, 73 tahun, Cik Awa mengaku, menganyam sudah ia lakoni sejak muda, persisnya manakala ia baru saja membina rumah tangga.
Purun merupakan jenis tumbuhan rumput yang hidup liar di rawa dan gambut. Purun juga sering disamakan dengan daun pandan hanya saja ukurannya lebih kecil. Bagi warga Riding, purun begitu akrab dengan keseharian mereka karena desa tersebut di kelilingi oleh rawa dan gambut.
Bahan baku tas purun diperoleh di sekitar Desa Riding, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). TEMPO/Parliza Hendrawan
Cik Awa menambahkan selain bisa membuat tas, kotak tisu, kotak perhiasan, anyaman purun bisa dijadikan tikar, karpet, sajadah, sumpit (karung kecil), kukusan dan besek atau bakul. Meskipun harganya tidak sebanding dengan tenaga yang dikeluarkan, Cik Awa tetap ingin menganyam purun.
"Sebenarnya menganyam ini cukup mudah akan tetapi proses produksinya yang lama," kata Cik Awa. Bahan baku purun diambil di rawa gambut yang ada di sekitar desa. Selanjutnya, dijemur hingga kering. Setelah itu ditumbuk dengan menggunakan kayu tujuannya untuk melenturkan dan memipihkan bahan baku anyaman.
Agar tampil lebih eye catching, purun bisa diberi pewarna sesuai pesanan. "Kami produksi sesuai pesanan berapapun jumlahnya kami siap layani," katanya. Anyaman Purun banyak dijadikan sebagai buah tangan dan suvenir pernikahan, ulang tahun dan acara-acara lainnya karena bentuknya yang unik dan harganya terbilang murah.
Cik Awa menambahkan selembar tikar ia jual Rp50.000, sumpit (karung kecil) Rp5.000, bakul dan besek Rp15.000, kukusan Rp15.000, tas Rp20.000, dan sajadah Rp15.000.
PARLIZA HENDRAWAN

Berita terkait

Lelang Lebak Lebung dan Sungai, Tradisi Lama Penghasil Cuan Miliaran di Ogan Komering Ilir

30 November 2023

Lelang Lebak Lebung dan Sungai, Tradisi Lama Penghasil Cuan Miliaran di Ogan Komering Ilir

Lelang Lebak Lebung dan Sungai sebagai tradisi menghasilkan cuan atau untung hingga miliaran rupiah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Cang Incang Pedamaran, Sastra Tutur OKI yang Masuk Warisan Budaya Takbenda

16 November 2023

Mengenal Cang Incang Pedamaran, Sastra Tutur OKI yang Masuk Warisan Budaya Takbenda

Tradisi Cang Incang dan Jidur Pedamaran ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda pada September lalu.

Baca Selengkapnya

Intip Sawah Lebak di OKI, Kementan Sebut Sumsel Punya Potensi 3,1 Juta Hektare Sawah Rawa

14 November 2023

Intip Sawah Lebak di OKI, Kementan Sebut Sumsel Punya Potensi 3,1 Juta Hektare Sawah Rawa

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memantau langsung lahan sawah di Ogan Komering Ilir atau OKI.

Baca Selengkapnya

Paling Kering di Sumsel, Ogan Komering Ilir Tercatat 70 Hari tanpa Hujan

22 September 2023

Paling Kering di Sumsel, Ogan Komering Ilir Tercatat 70 Hari tanpa Hujan

Hal itu tampak dalam monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) hingga 20 September 2023.

Baca Selengkapnya

Satgassus Pencegahan Korupsi Buka Temuan Hasil Pantauan Distribusi Pupuk Subsidi di Kabupaten OKI

4 Agustus 2023

Satgassus Pencegahan Korupsi Buka Temuan Hasil Pantauan Distribusi Pupuk Subsidi di Kabupaten OKI

Satgassus Pencegahan Korupsi pastika pupuk subsidi dan mesin pertanian diterima tanpa penyelewengan oleh pihak yang tidak berhak.

Baca Selengkapnya

Video Puluhan Gajah Liar Dekati Permukiman di Air Sugihan, Ini Kata BKSDA

3 Maret 2023

Video Puluhan Gajah Liar Dekati Permukiman di Air Sugihan, Ini Kata BKSDA

Puluhan gajah liar ke luar dari kawasan hutan di sekitar Air Sugihan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya

Merayakan Hari Gajah Sedunia di Kantong Sisa Populasinya di Sumatera

12 Agustus 2022

Merayakan Hari Gajah Sedunia di Kantong Sisa Populasinya di Sumatera

Hari Gajah Sedunia yang jatuh pada hari ini, Jumat 12 Agustus 2022, merayakan hubungan gajah dan manusia sepanjang sejarah peradaban.

Baca Selengkapnya

OKI Susun Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut

26 Juli 2022

OKI Susun Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut

OKI merupakan kabupaten yang memiliki gambut terluas dan kesatuan hidrologis gambut (8 KHG) terbesar di Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya

Sensasi Makan Pindang Terapung di Tepian Sungai Musi

25 Juli 2022

Sensasi Makan Pindang Terapung di Tepian Sungai Musi

Lokasinya di pinggiran Sungai Musi, Kota Palembang membuat sensasi makannya makin intim dan unik.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Inilah 5 Rumput Liar yang Punya Banyak Manfaat

8 Juli 2022

Sering Diabaikan, Inilah 5 Rumput Liar yang Punya Banyak Manfaat

Ada banyak jenis rumput liar dengan bentuk yang beragam. Berikut ini merupakan beberapa jenis rumput liar beserta manfaatnya.

Baca Selengkapnya