Kisah Apple II si Penghibur di Museum Lenin Retro Rusia

Rabu, 9 Oktober 2019 07:56 WIB

Museum Lenin didedikasikan untuk menjelaskan kisah perjalanan hidup Lenin dan Uni Sovyet. Foto: Yuri Litvinenko

TEMPO.CO, Jakarta - Kemudahan pengoperasian Apple II menjadikannya salah satu personal komputer yang paling banyak digunakan pada 1970-an hingga 80-an. Di sekolah, laboratorium, dan bahkan pusat komando, komputer klasik Amerika ini tetap digunakan, meskipun komputer yang lebih canggih berdatangan.

Nah, komputer ini pada akhirnya menyeberang ke Uni Sovyet pada 1980-an, saat ketegangan antara Blok Barat dan Timur memuncak.

Museum Lenin di Gorki Leninskiye, yang terletak 20 mil di selatan Moskow, tidak terlihat canggih bahkan menurut standar tahun 1980-an. Namun di antara interior marmer hitam, etalase berlapis emas, dan dokumen-dokumen sejarah Uni Soviet, ada pertunjukan audiovisual yang rumit tentang tahun-tahun terakhir kehidupan Vladimir Lenin. Museum yang dibuka pada tahun 1987, masih ditenagai oleh teknologi Apple kuno untuk urusan audiovisual.

"Awalnya, museum ini disebut sebagai 'pusat ideologis-emosional,'" kata Boris Vlasov, Wakil Direktur Penelitian di Gorki Leninskiye Museum-Reserve. Ia berdiri di depan sebuah kubus kaca besar berawarna merah. Saat dia menekan tombol pada remote yang besar, kubus menyala dari dalam, memperlihatkan gambar bergerak yang dikelilingi oleh alat peraga dan pemandangan yang rumit.

Di dalam kubus kaca diletakkan peranti audio visual yang dioperasikan dengan komputer Apple II yang jadul. Foto: Yuri Litvinenko

Advertising
Advertising

Ada alasan untuk tontonan itu. Pada tahun 1972, ketika gagasan museum diuraikan oleh pemerintah Uni Soviet, citra publik terhadap Vladimir Lenin sedang menurun. "Tidak ada yang baru untuk dikatakan tentang Lenin. Jalan hidupnya didokumentasikan dari menit ke menit, dan tidak mungkin untuk menemukan materi baru," kata Vlasov.

Museum Lenin menjadi pusat propaganda politik revolusionernya dan proyek infrastruktur besar-besaran, tetapi juga karena kebijakan otoriter, eksekusi massal, dan kamp konsentrasi yang ia awasi sebagai pemimpin Uni Soviet.

Untuk keperluan “propaganda” itu, pemerintah menugaskan Leonid Pavlov, seorang arsitek konstruktivis yang telah membangun beberapa pusat penelitian dan komputasi. Tetapi menciptakan mesin untuk tontonan visual skala kecil ternyata menjadi tantangan.

Untungnya, ada peralatan yang dapat mengendalikan perangkat tersebut. Pada 1981, perusahaan audiovisual Inggris, Electrosonic meluncurkan ES4000. Itu adalah satu set aksesoris komputer dan perangkat lunak, yang membantu teknisi memprogram audiovisual multimedia. Sistem ini dibangun ke dalam komputer Electrosonic yang melekat dengan Apple II.

Tetapi pencipta Museum Lenin punya masalah. Hukum Uni Soviet melarang mereka untuk berdagang langsung dengan perusahaan asing. Sementara Agat-7, tiruan Apple II dari Uni Soviet, tidak mungkin melakukan pekerjaan itu.

Untuk menyiasati peraturan Soviet, kesepakatan itu ditandatangani dengan badan ekonomi khusus, Technointorg, dan dibawa melalui Beech Compix – bagian dari Kamar Dagang dan Industri Uni Soviet, "Secara resmi, Electrosonic tidak membawa peralatan komputer apa pun, dan perangkat lunak itu secara resmi dikembangkan oleh perusahaan komputer Uni Sovyet, Cascade," kata Vlasov.

Pada tahun 1985 ketika museum mendapatkan komputer 8-bit, Apple berusaha untuk memasok Macintosh yang lebih kuat ke Uni Sovyet. Perusahaan itu mengirim Steve Jobs untuk menjual komputer Apple ke Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional Soviet.

Hanya beberapa tahun kemudian, Apple secara resmi memasuki negara itu melalui Intermicro, perusahaan patungan Soviet-Austria yang mengadopsi sistem penerbitan desktop asing dengan spesifikasi Rusia. Anatoly Karachinsky, kepala Intermicro dan Presiden IBS Group saat ini, juga berada di garis depan publikasi Burda Moden dan Kommersant, menjadikan Apple Macs standar dari industri penerbitan Rusia.

Namun, teknologi Apple membuat sangat sedikit terobosan ke lembaga-lembaga pemerintah Rusia — dengan pengecualian Museum Lenin. Intermicro dan distributor Apple lainnya kurang beruntung dalam mendorong Mac ke sekolah atau pemerintah. "Ada pasokan besar Macintoshes ke kantor pajak Bashkortostan," kata Andrey Antonov dari Moscow Apple Museum. "Itu bisa dibilang upaya paling global."

Namun meski di luar museum dunia berubah, dengan ponsel Android dan iPhone merajalela, Museum Lenin tidak tersentuh oleh perubahan di sekitarnya. Tidak ada rencana untuk memperbarui museum dengan mengganti Apple II. Sebaliknya, keberadaan komputer tua itu, bertujuan untuk melestarikan daya tarik teknologinya dengan cara pertama kali didirikan.

Komputer Apple II yang digunakan untuk mengoperasikan audio visual di Museum Lenin. Foto: Yuri Litvinenko

"Kubus kaca harus diganti dalam 10 hingga 15 tahun," kata Vlasov. Mereka sekarang telah bertahan lebih dari 30 tahun. Rekan-rekannya bahkan berharap untuk memperbaiki yang rusak tanpa mengubah karya artistik aslinya. "Ini akan menjadi presentasi yang sama persis, diciptakan kembali dengan teknologi modern," katanya.

Berita terkait

Petinggi Negara-negara Baltik Masuk DPO Rusia, Ada Perdana Menteri Estonia

14 Februari 2024

Petinggi Negara-negara Baltik Masuk DPO Rusia, Ada Perdana Menteri Estonia

Perdana Menteri Estonia dan Menlu Estonia termasuk petinggi negara-negara Baltik yang dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO) oleh Rusia

Baca Selengkapnya

Mini-Grad, Peluncur Roket Mini Ukraina Dibuat dari Komponen Senjata Eks Soviet

23 Agustus 2023

Mini-Grad, Peluncur Roket Mini Ukraina Dibuat dari Komponen Senjata Eks Soviet

Ukraina membuat peluncur roket mini dengan memanfaatkan komponen yang diambil dari mesin perang era Uni Soviet.

Baca Selengkapnya

Pertemuan NATO Gagal Setujui Rencana Pertahanan Pertama sejak Perang Dingin

17 Juni 2023

Pertemuan NATO Gagal Setujui Rencana Pertahanan Pertama sejak Perang Dingin

Rencana pertahanan pertama NATO untuk menanggapi serangan Rusia, disebut digagalkan oleh Turki

Baca Selengkapnya

China Luruskan Pernyataan Dubes Lu Shaye Soal Kedaulatan Ukraina

24 April 2023

China Luruskan Pernyataan Dubes Lu Shaye Soal Kedaulatan Ukraina

Kemenlu China menyatakan bahwa Beijing menghormati status bekas negara anggota Soviet sebagai negara berdaulat setelah runtuhnya Uni Soviet

Baca Selengkapnya

Bandingkan Leopard 2 dan Tank Sovyet, Tentara Ukraina: seperti Naik Mercedes dan Lada

22 Februari 2023

Bandingkan Leopard 2 dan Tank Sovyet, Tentara Ukraina: seperti Naik Mercedes dan Lada

Seorang tentara Ukraina membandingkan tank Leopard 2 dengan sebuah Mercedes ketika dia menjalani pelatihan.

Baca Selengkapnya

Rusia Kembalikan Patung Lenin di Wilayah Ukraina yang Diduduki

6 November 2022

Rusia Kembalikan Patung Lenin di Wilayah Ukraina yang Diduduki

Rusia mengembalikan patung Lenin di wilayah Ukraina yang mereka duduki, termasuk di Melitopol.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 109 Tahun Lalu Penembakan Vladimir Lenin, Selamat Meski 3 Peluru Tembus Tubuhnya

30 Agustus 2022

Hari Ini 109 Tahun Lalu Penembakan Vladimir Lenin, Selamat Meski 3 Peluru Tembus Tubuhnya

Hari ini, 30 Agustus 1918, tokoh revolusi Vladimir Lenin, ditembak Fanya Kaplan, yang juga sesama revolusioner. Lenin berhasil diselamatkan.

Baca Selengkapnya

Ketika Profesional Muda Ukraina Bersiap Angkat Senjata Melawan Rusia

30 Januari 2022

Ketika Profesional Muda Ukraina Bersiap Angkat Senjata Melawan Rusia

Sejumlah profesional muda Ukraina masuk pasukan cadangan untuk bersiap menghadapi intervensi Rusia.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata Megah di Rusia, Metro Moskow Sampai Makam Lenin

30 Juli 2021

5 Destinasi Wisata Megah di Rusia, Metro Moskow Sampai Makam Lenin

Apa saja destinasi wisata yang bisa dikunjungi di Rusia, selain Makam Lenin yang kondang?

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun NASA, Punya Masa Kelam Saat 2 Pesawat Ulang-alik Meledak

29 Juli 2021

Ulang Tahun NASA, Punya Masa Kelam Saat 2 Pesawat Ulang-alik Meledak

29 Juli 1958, Presiden AS Dwight D. Eisenhower, mengesahkan UU yang mendasari berdirinya NASA. Awal perlombaan ruang angkasa antara AS dan Uni Sovyet.

Baca Selengkapnya