Batal Ditutup, Pulau Komodo Bertiket Rp14 Juta

Reporter

Ludhy Cahyana

Editor

Ludhy Cahyana

Sabtu, 5 Oktober 2019 20:00 WIB

Wisatawan berkunjung di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Ahad, 14 Oktober 2018. Kawasan Taman Nasional Komodo akan menjadi tujuan wisata bagi delegasi usai pertemuan IMF - World Bank di Bali. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menyelaraskan wisata dan konservasi memang sulit. Wilayah taman nasional biasanya memiliki lanskap atau biota yang unik. Nah, bila wisatawan membanjir tentu bisa merusak ekosistem sebagai syarat biota itu terus hidup. Inilah tantangan yang dihadapi Pulau Komodo: antara ekonomi dan konservasi.

Namun, akhirnya Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan mengambil jalan tengah: Pulau Komodo tak jadi ditutup pada 2020, namun aturan sangat ketat diterapkan. Pasalnya, masyarakat terlanjur menggantungkan hidupnya kepada pariwisata. Lalu apa syaratnya? Mengutip situs travelingyuk.com, tiket masuk Pulau Komodo bakal meningkat luar biasa.

Bila tiket masuk dulunya hanya Rp50.000 dan wisatawan asing Rp150.000, dengan aturan baru, wisatawan bakal dikenai jutaan rupiah dengan skema khusus, “Hal ini untuk membatasi wisatawan yang masuk ke Pulau Komodo,” ujar Luhut. Tiket yang disebut sebagai tiket kapasitas kunjungan itu, menggunakan sistem keanggotaan tahunan.

Kartu tersebut akan dibagi menjadi premium dan non premium. Untuk pemilik membership premium, akan diarahkan langsung ke Pulau Komodo. Sementara membership non premium diarahkan ke Pulau Rinca, yang habitat komodonya lebih sedikit dan kecil. Untuk membership non premium, pemerintah belum menetapkan besarannya.

Biaya tiket yang melambung itu, dibarengi dengan pembangunan fasilitas baru, seperti Pusat Riset Komodo dan juga penataan kapal cruise ke Pulau Komodo dan Labuan Bajo. Menariknya lagi, semua sarana dan prasarana yang akan dibangun berstandar internasional.

Advertising
Advertising

Wisatawan mancanegara mengambil gambar kawanan Komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur, 3 Mei 2017. Nama komodo meluas setelah tahun 1912, ketika Pieter Antonie Ouwens, direktur Museum Zoologi di Buitenzorg (kini Bogor), menerbitkan jurnal tentang komodo setelah menerima foto dan kulit reptil itu. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Kabar Pulau Komodo batal ditutup membuat lega masyarakat Labuan Bajo. Kehidupan mereka dalam satu dekade terakhir sangat bergantung kepada wisatawan, dengan bekerja sebagai agen travel, membuka usaha sewa alat selam, toko oleh-oleh, pramuwisata, dan perhotelan. Nah bila ditutup, tentu berdampak besar bagi wilayah yang terpencil itu. Solusinya, Pulau Komodo tak djual murah.

Berita terkait

Iuran Wisata untuk Siapa

1 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

2 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

2 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Melihat Pameran Fotografi yang Menampilkan Potret Masyarakat Pulau Komodo di Kota Padang

2 hari lalu

Melihat Pameran Fotografi yang Menampilkan Potret Masyarakat Pulau Komodo di Kota Padang

Pameran fotografi yang menyorot tentang nasib masyarakat di Pulau Komodo digelar pada 25 April hingga 28 April 2024 di Galeri UPTD Taman Budaya Sumatra Barat

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

3 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

3 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

6 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

7 hari lalu

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

7 hari lalu

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

7 hari lalu

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal

Baca Selengkapnya