Sebentar Lagi Batik Yogyakarta Dijaga Batik Analyzer

Jumat, 4 Oktober 2019 17:00 WIB

Perajin menjemur kain batik di industri batik rumahan di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu 19 Juni 2019. Menurut salah seorang perajin, permintaan seragam batik sekolah untuk tahun ajaran baru meningkat sebesar sekitar 25 persen daripada hari biasa, dengan harga jual kain batik berkisar Rp25.000 per meter. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

TEMPO.CO, Yogyakarta - Perhelatan akbar memperingati Hari Batik Nasional bakal digelar di Yogyakarta mulai tanggal 9 hingga 13 Oktober 2019. Acara tersebut dipusatkan di gedung pameran Jogja Expo Center.

Dalam ajang bertajuk Pameran Batik 2019 yang dihelat Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda), Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) serta Kementerian Perindustrian itu, pengunjung tak hanya disuguhi berbagai kerajinan batik terkini dari ratusan perajin yang berpartisipasi. Termasuk pengrajin batik Yogyakarta.

Namun juga sejumlah teknologi terapan dalam industri batik yang terbaru juga diperkenalkan, “Dalam pameran itu kami akan menampilkan Batik Analyzer, suatu teknologi artificial intelligence yang dipakai untuk mendeteksi keaslian kain bermotif batik,” ujar Titik Purwati Widowati, Kepala BBKB di Yogyakarta 4 Oktober 2019.

Titik menuturkan inovasi Batik Analyzer ini berawal dari kesulitan masyarakat membedakan kain batik dan tiruan yang beredar di pasaran. Khususnya pasca banjirnya produk impor tiruan batik, dengan harga yang sangat murah dan mengancam pengrajin.

Selain Batik Analyzer itu, pada pameran yang akan datang itu, Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand) Padang akan mengenalkan inovas zat pewarna alami untuk pewarna batik.

Advertising
Advertising

Zat warna alam tersebut diekstrak dari tanaman gambir yang diolah menjadi bahan pewarna batik, menggantikan pewarna sintetis yang saat ini masih banyak diimpor dari luar negeri. Sementara Balai Besar Tekstil akan ikut memamerkan hasil penelitiannya berupa Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) Dobby Elektronik.

Pengembangan desain struktur kain tenun untuk bahan baku kain batik menjad lebih mudah dan praktis, dengan menggunakan ATBM Dobby Elektronik. Di mana inovasi itu sedang dikembangkan versi terbarunya, berupa perangkat Dobby Elektronik yang kompatibel dengan ATBM vang digunakan di industry kecil menengah berbasis Internet of Things (loT).

Melalui inovasi ini proses desain motif dapat dikerjakan di mana saja, kemudian langsung terkoneksi ke operator ATBM dan dapat langsung ditenun, tanpa harus membuat motif di papan paku dobby secara manual.

Sekretaris Dekranasda DIY Roni Guritno mengatakan pameran batik kali ini mengusung sejumlah teknologi seputar batik. Sebab pembuatan batik kini tidak terbatas dengan menggunakan canting atau biasa disebut batik tulis. Adapula batik cap yang dibuat menggunakan cap atau alat semacam stempel.

Yogyakarta menjadi tuan rumah perhelatan akbar ini, karena pada 18 Oktober 2014 lalu kota ini dinobatkan sebagai Kota Batik oleh World Craft Council (WCC).

“Untuk mempertahankan penghargaan bagi Yogyakarta itu dilakukan dengan terus membina dan mengembangkan produk batik, sehingga batik menjadi kekuatan budaya dan ekonomi DIY,” ujar Roni.

Roni menambahkan, pameran kali ini melibatkan 150 perajin batik dan turunannya dari industri kecil menengah (IKM) di DI Yoyakarta dan berbagai daerah di Indonesia.

Para peserta nyanting bareng itu berasal dari sejumlah instansi yang tergabung dalam Paguyuban Instansi Sukonandi merayakan Hari Batik Nasional. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Masih dalam momentum peringatan hari batik, pada Jumat (4/10) tak kurang 100 orang turun ke jalanan untuk menggelar aksi nyanting bareng atau membatik bersama di sepanjang jalan Sukonandi, Yogyakarta.

Para peserta nyanting bareng itu berasal dari sejumlah instansi yang tergabung dalam Paguyuban Instansi Sukonandi, yang merayakan Hari Batik Nasional yang digagas Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta.

“Aksi nyanting batik bareng ini selain memotivasi masyarakat melestarikan batik juga memberi pemahaman benar antara produk batik dan bukan batik,” ujar Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik, Titik Purwati.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

10 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

11 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

15 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

39 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

42 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

59 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya