Museum Coca, Sebelum Kokain Jadi Barang Terlarang

Sabtu, 21 September 2019 22:03 WIB

Museum Coca di San Blas Square, Peru. Foto: Atlas Obscura/Sushipoet

TEMPO.CO, Jakarta - Pegunungan Andes membentang melewati tujuh negara: Argentina, Bolivia, Chili, Kolombia, Ekuador, Peru, dan Venezuela, yang kadang disebut "Negara-Negara Andean" (Andean States). Di tujuh negara itu terdapat masyarakat berbudaya Andes.

Mereka telah membudidayakan coca selama ribuan tahun. Sejarah penggunaan tanaman coca sebagai obat, berakar pada peradaban pra-Kolombia yang membentang melintasi pegunungan di Amerika Selatan, jauh sebelum kedatangan obat-obat dari perusahaan farmasi dunia ataupun sebelum disulap jadi kokain dan turunannya.

Orang-orang Andes secara tradisional mengunyah daun coca untuk alasan gizi dan agama. Pekerja dan prajurit sama-sama membawa bekal daun coca, untuk dikunyah selama perjalanan.

Mereka percaya tanaman itu bisa menangkal kelaparan dan meningkatkan stamina. Coca juga dikenal memiliki khasiat obat dan digunakan untuk mengobati beragam penyakit, mulai dari penyakit ketinggian hingga dehidrasi hingga patah tulang.

Daun coca dan alat penyimpannya di Museum Coca. Foto: Atlas Obscura/Anthony Tong Lee

Advertising
Advertising

Kedatangan Spanyol memperkenalkan coca ke dunia yang lebih luas membawa implikasi tersendiri. Tapi penemuan kokain di abad ke-19 yang membuat tanaman itu terkenal. Coca bagi warga Andes bukanlah zat berbahaya, kecuali daunnya diperlakukan secara kimia untuk mengisolasi alkaloid.

Proses ini dilakukan untuk membuat kokain yang beracun itu. Bahkan Coca-Cola berutang nama terhadap daun coca. Pada awal pembuatannya, Coca Cola memasukkan daun coca sebagai penyedap dan pemberi efek riang -- sebagai pengganti alkohol.

Coca masih merupakan bagian penting dari budaya Andes modern. Orang-orang mengunyah daunnya atau menyeduhnya menjadi teh dengan multimanfaat. Daun coca digunakan sebagai penangkal penyakit ketinggian. Wisatawan umumnya meminum teh coca trekking di Inca Trail. Meskipun setelah minum teh coca, bisa dipastikan urinnya dinyatakan positif menggunakan narkoba.

Untuk menghormati daun coca, sebelum datangnya sisi negatif kokain, di Cusco, Peru, didirikan Museum Coca. Museum ini berisi seni, gambar, artefak, dan informasi yang mencerminkan pentingnya tanaman coca pada masa lalu dan kini bagi orang-orang Andean. Setelah berkeliling museum, pengunjung dapat mampir ke toko oleh-oleh yang penuh dengan coca, mulai dari coklat coca, teh, hingga minuman keras.

Teh coca yang diyakini menangkal berbagai penyakit, termasuk penyakit ketinggian. Foto: Atlas Obscura/Calsidyrose

Tapi ingat, jangan pernah membawanya ke Indonesia. Bisa dipastikan Anda disangka penyelundup atau pemakai obat-obatan terlarang. Dan hukumannya sangat berat, hingga hukuman mati.

Berita terkait

Boikot Berhasil, Penjualan McDonald's dan Starbucks Turun

6 Februari 2024

Boikot Berhasil, Penjualan McDonald's dan Starbucks Turun

McDonald's adalah salah satu dari beberapa merek Barat, termasuk Starbucks dan Coca Cola, yang mengalami boikot karena dianggap pro-

Baca Selengkapnya

Coca-cola dan Grab Tingkatkan Laju Daur Ulang Melalui 'Recycle Me'

20 Desember 2023

Coca-cola dan Grab Tingkatkan Laju Daur Ulang Melalui 'Recycle Me'

Coca-Cola menjalin kemitraan dengan Grab, super app terkemuka di Asia Tenggara, dalam upaya untuk mendukung daur ulang kemasan botol plastik PET bekas pakai oleh konsumen.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Coca Cola, Danone, Mcdonald's, dan Starbucks Terkait Tudingan Mendukung Israel

17 November 2023

Penjelasan Coca Cola, Danone, Mcdonald's, dan Starbucks Terkait Tudingan Mendukung Israel

Berikut penjelasan lengkap dari Coca Cola, Danone, Mcdonald's, dan Starbucks terkait dugaan mereka mendukung Israel.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Rincian Biaya Haji Naik Rp 105 Juta, Tanggapan Coca-Cola atas Tudingan Dukung Israel

16 November 2023

Terpopuler: Rincian Biaya Haji Naik Rp 105 Juta, Tanggapan Coca-Cola atas Tudingan Dukung Israel

Bagaimana rincian kenaikan biaya haji yang mencapai Rp 105 juta? Apa tanggapan Coca-cola atas tudingan dukungan terhadap Israel yang serang Palestina?

Baca Selengkapnya

Profil Coca-Cola yang Buka Suara Atas Seruan Boikot karena Dituding Dukung Israel

15 November 2023

Profil Coca-Cola yang Buka Suara Atas Seruan Boikot karena Dituding Dukung Israel

Belakangan ini ramai seruan boikot atas produk multinasional yang dituding pro Israel. Salah satunya adalah Coca-Cola. Apa tanggapan perusahaan itu?

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Pangkas Penarikan Utang jadi Rp 421 Triliun, Jawaban Coca-Cola soal Seruan Boikot

15 November 2023

Terkini: Jokowi Pangkas Penarikan Utang jadi Rp 421 Triliun, Jawaban Coca-Cola soal Seruan Boikot

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari revisi target penarikan utang pemerintah oleh Presiden Jokowi pada APBN 2023.

Baca Selengkapnya

Respons Coca-Cola soal Seruan Boikot Usai Dituding Dukung Israel

15 November 2023

Respons Coca-Cola soal Seruan Boikot Usai Dituding Dukung Israel

Manajemen Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia angkat bicara merespons seruan boikot produk yang berafiliasi ataupun mendukung Israel.

Baca Selengkapnya

Danone Diduga Dukung Israel, Ini Profil dan Produknya

13 November 2023

Danone Diduga Dukung Israel, Ini Profil dan Produknya

Tagar TolakDanoneAqua sempat menjadi trending di media sosia X (dulu Twitter). Gara-gara Danone diduga dukung Israel menyerang Palestina.

Baca Selengkapnya

Parlemen Turki Boikot Produk Coca Cola dan Nestle karena Dukung Israel

8 November 2023

Parlemen Turki Boikot Produk Coca Cola dan Nestle karena Dukung Israel

Turki memboikot produk yang diduga mendukung Israel. Agresi militer Israel ke Gaza menyebabkan lebih dari 10.000 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Konsumen: Klaim Ramah Lingkungan Perusahaan Air Minum dalam Kemasan Menyesatkan

8 November 2023

Konsumen: Klaim Ramah Lingkungan Perusahaan Air Minum dalam Kemasan Menyesatkan

Klaim ramah lingkungan dari perusahaan air minum dalam kemasan menyesatkan, kata kelompok konsumen Eropa

Baca Selengkapnya