Reog Ponorogo Memikat Perhatian Warga Den Haag
Reporter
Ludhy Cahyana
Editor
Ludhy Cahyana
Rabu, 11 September 2019 10:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Akun instagram @dinaparaiwisataponorogo, milik Dinas Paraiwisata Ponorogo mengunggah foto pementasan reog di ruang terbuka Den Haag, pada Selasa (10/9). Warga tampak antusias menyaksikan pertunjukan itu. Delegasi reog itu dipimpin langsung oleh Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni.
“Warga Den Haag sangat antusias menyaksikan reog. Padahal sempat diguyur hujan, namun mereka tetap menonton,” ujar Ipong. Reog Ponorogo menjadi atraksi pembuka Embassy Festival 2019 di Longe Voorhout, Den Haag, Belanda, Jum’at (6/9). Acara tersebut berlangsung 6-7 September 2019 lalu.
Awalnya, saat persiapan reog, tak satupun warga yang melirik kegiatan para seniman Ponorogo itu. Namun begitu terompet dan gendang mulai bersuara, warga Belanda berbondong-bondong berkumpul. Saat diguyur hujan pun mereka tak beringsut.
"Wah apalagi waktu dadak merak-nya muncul, masyarakat semakin ramai, Kami was-was meraknya rusak terkena hujan, namun Alhamdulillah tidak apa-apa. Antusias masyarakatnya luar biasa. Mudah-mudahan saat acara resmi lebih bagus lagi," jelasnya.
Kesenian reyog di Den Haag itu melibatkan penari jathil dari warga Indonesia yang tinggal di Belanda. Perhelatan Embassy Festival Lange Voorhout 2019 ini, diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Den Haag Belanda yang diikuti oleh 67 Negara, salah satunya Indonesia dengan menampilkan Kesenian Reyog Ponorogo.
Dalam perhelatan ini, terdapat 14 seniman Indonesia dan 20 seniman Belanda yang membawakan kesenian reog. Sementara tetabuhan gamelan didatangkan langsung dari Ponorogo. Tarian yang dibawakan juga komplit, seperti tari Bujang Ganom, Jathilan, Prabu Kelana Sewandana. Atraksi dua Barongan dengan aksesori kepala berukuran besar menjadi suguhan utama. Beberapa penontonpun diajak untuk menunggangi barongan itu.
Aksi tersebut sukses membuat terkesima ratusan pasang mata yang menonton. Pasalnya, dengan berat merak mencapai 100 kg, membutuhkan keahlian khusus untuk memainkannya: gigi, rahang, dan leher harus benar-benar kuat.
Penampilan reog yang disambut suka cita warga Den Haag itu, membuat Duta Besar RI untuk Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja berbangga karena KBRI dapat kembali berpartisipasi pada kegiatan Embassy Festival tahun ini, “Festival ini menjadi saat yang tepat untuk menampilkan dan mempromosikan kekayaan seni dan budaya tanah air ke dunia internasional,” ujarnya.
“Penampilan Reog ini begitu fantastis dan menghibur dibalut dengan aura mistis yang kental. Kami yakin Reog Ponorogo akan selalu terkenang di hati para pengunjung dan Indonesia akan semakin mendunia dengan kekayaan budaya dan seninya." ujar I Gusti Agung Wesaka Puja.
Selain penampilan seni, KBRI Den Haag juga menyajikan beragam masakan nusantara di stan Indonesia. Kuliner yang dihadirkan antara lain: sate ayam, mie goreng, nasi goreng, telur balado, dan berbagai hidangan nusantara lainnya.