Survei Allianz: 49% Staf Pria Bohong Soal Wifi Saat Berlibur

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Selasa, 3 September 2019 12:17 WIB

Wisatawan asing di situs Taman Sari dalam kawasan Kraton Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Berlibur memang kerap terganggu bila tiba-tiba ada urusan kantor yang sangat penting. Walhasil, rencana berlibur abakal berantakan, karena harus kembali ke kantor atau mengerjakannya di hotel. Lalu apa respon para pegawai?

Riset Allianz Global Assistance USA menyebut 50% persen dari responden memilih tempat liburan, yang memiliki akses yang mudah ke kantor. Tapi yang mengkhawatirkan, berbohong kepada atasan mengenai ketiadaan akses wifi sudah menjadi tren di kalangan pegawai pria.

Hampir setengah (49%) pegawai pria Amerika yang bekerja mengatakan bahwa menggunakan taktik ini untuk tidak berhubungan dengan kantor dapat diterima, menurut The 2019 Vacation Confidence Index oleh Allianz Global Assistance.

Allianz menemukan pengguna ponsel itu menganggap hak untuk berlibur memiliki kedudukan lebih tinggi dibanding panggilan kerja. Atau, jangan sampai pekerjaan mengganggu liburan. Faktanya, masalah ini mempengaruhi lebih dari 65% pekerja yang sedang berlibur, yang menyebabkan banyak karyawan merasa perlu berbohong mengenai sinyal atau konektivitas wifi mereka.

“Kebanyakan orang Amerika yang bekerja merasa tertekan untuk menghabiskan liburan mereka. Akibatnya, setengah dari pekerja AS bersedia berbohong tentang kurangnya konektivitas untuk membebaskan mereka dari kewajiban kerja,” kata Daniel Durazo, Direktur Pemasaran dan Komunikasi di Allianz Global Assistance USA.

Advertising
Advertising

Lalu, berdasarkan golongan umur, siapa yang paling suka berbohong soal sambungan internet atau wifi? Survei menemukan bahwa milenial kemungkinan besar menggunakan alasan ini (59%), sedangkan Gen X berada di urutan kedua (49%) dan boomers di urutan ketiga (32%).

Mereka yang memiliki gaji tinggi juga lebih cenderung bebohong, survei mengutip mereka yang berpenghasilan lebih dari US$ 50,000 setahun lebih besar kemungkinannya (53%) untuk berbohong daripada mereka yang menghasilkan kurang dari US$ 50.000 (39%).

Meskipun tren berbohong besar, namun 24% karyawan masih mengecek atau masih terhubung dengan pekerjaan. Bahkan mereka masih memastikan lokasi liburan mereka sinyalnya terjamin. Mereka beralasan dengan kerap membuka email, mengurangi pekerjaan mereka saat mulai masuk kantor. Artinya, masih ada pegawai yang loyal dan berdedikasi tinggi.

Berita terkait

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

1 hari lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

2 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

10 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

10 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

12 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

12 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

12 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

14 hari lalu

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei menunjukkan MK mengalami tren peningkatan efek sidang sengketa hasil pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

16 hari lalu

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel

Baca Selengkapnya

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

16 hari lalu

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli

Baca Selengkapnya