Delegasi UNESCO Santap Cerorot, Cara Makannya Dipencet di Bawah

Senin, 2 September 2019 11:40 WIB

Delegasi UNESCO yang mengikuti The 6th Asia Pacific Geopark Network disuguhi kuliner tradisional Lombok bernama kue cerorot. TEMPO | Supriyantho Khafid

TEMPO.CO, Mataram - Delegasi UNESCO dari 30 negara menghadiri The 6th Asia Pacific Geopark Network atau APGN yang berlangsung di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kedatangan mereka menjadi momentum bagi pemerintah NTB untuk mengenalkan potensi wisata alam, kesenian, budaya, sampai kuliner tradisional kepada wisatawan mancanegara.

Di sela The 6th Asia Pacific Geoparks Network (APGN) yang berlangsung sejak Sabtu sampai Jumat, 31 Agustus - 6 September 2019, pemerintah NTB menggelar karnaval budaya Lombok Sumbawa sepanjang 500 meter. Pawai yang berlangsung dari depan Islamic Center NTB hingga Kantor Wali Kota Mataram ini menghadirkan 10 tim kesenian dari kabupaten kota se-NTB. Masing-masing menampilkan kreativitas dan ragam budaya masing-masing.

"Selamat datang dan selamat menyaksikan heritage carnival ini," kata Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah saat membuka karnaval, Minggu 1 September 2019. Sitti Rohmi mengenakan pakaian adat Sasak Baju Lambung berwarna hitam. Dia membuka karnaval dengan memukul Rebana Rea Samawa bersama para tamu undangan.

Di antara para tamu, hadir Koordinator Asia Pacific Geopark Network, Prof. Dr. He Qingcheng; Wakil Koordinator APGN Setsuya Nakada; dan anggota APGN Advisory Committee Tan Vn Tran, serta delegasi dari berbagai negara. Sebelum acara berlangsung, mereka dipersilakan mencicipi berbagai kuliner tradisional Lombok, salah satunya cerorot.

Kuliner tradisional Lombok bernama kue cerorot. TEMPO | Supriyantho Khafid

Advertising
Advertising

Sebelum menyantap makanan itu, mereka diberi tahu bagaimana cara menikmati cerorot agar tidak belepotan di tangan dan lengket. Cerorot adalah salah satu kue tradisional suku Sasak di Pulau Lombok yang terbuat dari tepung beras, gula merah, dan santan kelapa. Kue berbentuk kerucut tersebut terbungkus janur dan dimasak dengan cara dikukus.

Metode memakan cerorot cukup unik. Penyantap tidak disarankan melepas lilitan janur yang menjadi pembungkusnya. Musababnya, jika adonan cerorot menempel pada jari, maka akan terasa lengket dan justru sulit menikmatinya.

Jadi, ambil kue cerorot dan pegang bagian bawah kecurutnya. Pencet perlahan di bawah, maka bagian atasnya akan terdorong dan siap digigit. Dengan begitu, kue cerorot lebih nikmat disantap dan tangan tetap bersih. "Ini enak," ucap para tamu setelah menikmati kue cerorot.

Berita terkait

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

2 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

4 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

4 hari lalu

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

Indonesia berpotensi menambah daftar geopark yang masuk jejaring UNESCO

Baca Selengkapnya

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

6 hari lalu

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

Ada sejumlah hati penting tentang buku dan literasi. Di tingkat internasional, ada hari buku sedunia setiap 23 April

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

7 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

7 hari lalu

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

10 hari lalu

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

17 hari lalu

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

Geopark apa saja yang termasuk dalam 18 geopark yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark baru

Baca Selengkapnya

Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

17 hari lalu

Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

UNESCO Global Geopark merupakan kawasan geografis yang memiliki signifikansi geologi internasional

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

21 hari lalu

Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

Mengenal destinasi wisata di Labuan Bajo dan Pulau Komodo, NTT. Berikut 5 rekomendasinya, antara lain Pink Beach dan Pulau Padar.

Baca Selengkapnya