Ini Dua Bahaya yang Mengintip Amazon

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Jumat, 23 Agustus 2019 13:54 WIB

Eriana Waiapi, memberikan instruksi saat melintasi sungai Feliz, ketika membawa sekitar 50 kilo manioc yang akan dibuat Caixir di desa Waiapi, Amapa, Brasil, 13 Oktober 2017. AFP PHOTO / Apu Gomes

TEMPO.CO, Jakarta - Hutan Amazon mengalami kebakaran luar biasa. Kebakaran yang terjadi saat ini merupakan perpaduan antara musim kering dan deforestasi. Menurut data Institut Nasional Penelitian Ruang Angkasa (INPE), terjadi deforestasi Amazon besar-besaran pada 2005, 2010, dan 2015-2016.

Data INPE menunjukkan pada 2019, terjadi peningkatan 88 persen terhadap deforestasi. Sembilan negara yakni Brasil (dengan 60 persen hutan), Kolombia, Peru, Venezuela, Ekuador, Bolivia, Guyana, Suriname, dan Guyana Prancis, bertanggung jawab terhadap keberlangsungan hidup Hutan Amazon.

Mari ke Kolumbia, mengikuti reportase Lucy Sherriff yang dinukil dari Jacada Travel. Pariwisata bisa sama merusaknya dengan kebakaran hutan. Kolumbia sejak lama telah memasarkan eksotisme pariwisata Amazon, semisal menemui suku di pedalaman dan tinggal bersama mereka. Berita tentang suku-suku puritan itu menyebar cepat, dan memompa pariwisata dengan keuntungan yang besar.

Bisnis itu tak serta merta menguntungkan banyak orang, "Saya khawatir tentang semua wisatawan yang akan segera datang ke sini," kata Elvis Cueva, saat kami berlindung di bawah kanopi toko dari hujan Amazon yang lebat. "Jika mereka tidak ditangani dengan cara yang benar, itu bisa sangat merusak bagi Amazon."

Elvis, dari suku asli dekat Putamayo – wilayah Brasil -- adalah pemandu bagi pengunjung Amazon, dan saya bertemu dengannya di Leticia, pintu gerbang Amazon dari wilayah Kolombia. Kekhawatiran Elvis beralasan, jumlah wisatawan yang mengunjungi Kolombia meningkat dari 4,5 juta pada 2016 menjadi 5,8 juta pada 2017 atau tumbuh 27,7 persen. Peru, Brasil, dan Ekuador juga menjual pariwisata Amazon, namun kini semakin banyak turis yang melewati Kolombia untuk mengakses hutan hujan Amazon.

Advertising
Advertising

Efek kedatangan wisatawan asal Eropa, tentu membuat gegar budaya, "Kami tidak memiliki infrastruktur atau pengalaman untuk berurusan dengan banyak wisatawan," lanjut Elvis. “Ada banyak suku di sini yang belum pernah melihat orang Barat. Penting untuk mendidik suku dan wisatawan tentang cara saling menghormati,” imbuhnya.

Meskipun pariwisata dapat memiliki dampak negatif pada daerah terpencil, satu desa adat di Sungai Amazon menggunakan pengunjung untuk keuntungan mereka - dan Elvis ingin menunjukkan bagaimana pariwisata dapat memberi manfaat bagi masyarakat ketika diterapkan dengan benar.

Vergel, sebuah komunitas kecil satu jam dari hulu Sungai Amazon dari Leticia, Kolombia. Kampung itu memiliki 750 penduduk. Ketika kapal kami yang sempit dan reyot merepat ke tepian yang berumput, saya merasa was-was mengenai suku di pedalaman Amazon, "Di sini, kamu juga membantu mereka," dia meyakinkanku. "Ini adalah contoh yang bagus tentang bagaimana pariwisata dapat bekerja dengan baik."

Ada kekhawatiran di antara suku Vergel bahwa tradisi mereka di ambang kepunahan. Karena mereka harus menghadapi persaingan dengan dunia modern, masyarakat khawatir anak-anaknya mengabaikan kebiasaan demi teknologi, menonton sepak bola atau bahkan bermigrasi ke kota-kota.

Pria suku Waiapi memegang busur dan panah di cagar alam Waiapi di desa Manilha, Brasil, 3 Oktober 2017. Waiapi adalah salah satu suku paling tradisional di Amazon Brazil, namun kehidupan modern semakin dekat. AFP PHOTO / Apu Gomes

“Kami mengajari anak-anak kami tarian kami, tetapi kami jarang mementaskannya,” kata María, istri pemimpin suku.

“Ketika wisatawan datang berkunjung, kami mengenakan pakaian tradisional kami dan kami melakukan tarian dan ritual. Ini membantu kami mengingat tradisi kami dan anak-anak juga ikut berlatih,” ujarnya.

Para wanita dan anak perempuan tidak mengenakan gaun yang terbuat dari pohon ficus. Kainnya dibuat dari kulit kayu bagian dalam, dan gaun-gaun yang dihiasi dengan pewarna alami. Baju-baju itu memiliki rumbai-rumbai yang digantungi biji-bijian yang dibakar, sehingga menyerupai manik-manik. Sementara anak-anak lelaki mengenakan tunik dan topeng lengkap yang menyerupai berbagai binatang Amazon.

Sau kelompok terdiri dari 14 orang, mereka bernyanyi dan menari. Menurut Maria pertunjukan itual menyambut tamu itu, membantu generasi muda menjelaskan mengenai asal-usul mereka, dan mengetahui pakaian adat mereka.

“Kami senang bisa menunjukkan kebiasaan kami kepada orang luar,” katanya. "Kami berharap ini akan mendidik wisatawan tentang siapa kami, dan agar mereka dapat menghormati tradisi kami, dan cara hidup kami."

Setelah pertunjukan, mereka menawarkan kerajinan tangan dan perhiasan. Meskipun sebagian besar kebutuhan desa dapat diupayakan secara swasembada, namun mereka memerlukan uang untuk membeli bahan makanan yang tak bisa mereka tanam dan membayar transportasi menuju Leticia, atau berobat ke rumah sakit.

Desa wisata seperti Kampung Vergel tak banyak di Amazon. Menurut Elvis, seharusnya pariwisata dikelola seperti Vergel. Para penduduk menyadari potensi pariwisata yang mereka miliki, sementara turis mendapat pengetahuan mengenai adat istiadat suku di Amazon. Dan mereka bisa menghasilkan uang dengan melestarikan budaya. Menurut Elvis, hal yang paling sulit adalah membuat model seperti Desa Wisata Vergel.

Pasalnya, bisnis wisata mampu mempengaruhi adat istiadat dan budaya suku-suku di Amazon. Pertemuan dengan budaya modern, membuat suku-suku itu terpengaruh untuk meninggalkan desanya. Dan itu sama berbahayanya dengan deforestasi.

Chieftain Akaupotyr Waiapi, menyalakan api unggun saat berada di desa Manilha, Amapa, Brasil, 12 Oktober 2017. FP PHOTO / Apu Gomes

Berita terkait

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

13 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Susul Spotify, Amazon Music Besut Playlist AI Bernama Maestro

13 hari lalu

Susul Spotify, Amazon Music Besut Playlist AI Bernama Maestro

Amazon Music juga ikut menyediakan teknologi playlist AI. Fitur yang sedang populer dikembangkan oleh penyedia musik streaming.

Baca Selengkapnya

Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

15 hari lalu

Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

Para pengunjuk rasa menekan Google untuk mengakhiri kontraknya dengan Amazon untuk proyek cloud dan pembelajaran mesin Israel.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

19 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya

Game Fallout Diadaptasi Menjadi Serial akan Diluncurkan pada 11 April 2024, Simak Sinopsisnya

48 hari lalu

Game Fallout Diadaptasi Menjadi Serial akan Diluncurkan pada 11 April 2024, Simak Sinopsisnya

Serial Fallout akan menceritakan kehidupan pascaperang nuklir global

Baca Selengkapnya

Karyawan Google Dipecat setelah Lancarkan Protes Pro-Palestina

54 hari lalu

Karyawan Google Dipecat setelah Lancarkan Protes Pro-Palestina

Karyawan tersebut melancarkan protes ketika kepala Google Israel Barak Regev berpidato di sebuah konferensi industri di Kota New York, AS

Baca Selengkapnya

Tablet Baru Oukitel RT8 Tawarkan Baterai Gahar dan Kamera Malam

56 hari lalu

Tablet Baru Oukitel RT8 Tawarkan Baterai Gahar dan Kamera Malam

Tablet kekar dari Oukitel ini baru akan diluncurkan akhir bulan ini. Simak spesifikasi lengkap dan informasi harganya.

Baca Selengkapnya

Microsoft akan Mengakhiri Dukungan Android di Windows 11

56 hari lalu

Microsoft akan Mengakhiri Dukungan Android di Windows 11

Microsoft mengakhiri dukungan untuk Windows Subsystem for Android (WSA), Amazon Appstore di Windows 11 tidak akan lagi didukung setelah 5 Maret 2025

Baca Selengkapnya

Daftar Terbaru Perusahaan Raksasa Teknologi Dunia yang PHK Karyawan, Ada Sony dan Amazon

58 hari lalu

Daftar Terbaru Perusahaan Raksasa Teknologi Dunia yang PHK Karyawan, Ada Sony dan Amazon

Per 4 Maret 2024, sebanyak 186 perusahaan teknologi telah melakukan PHK terhadap 49.386 karyawan.

Baca Selengkapnya

Realme Narzo 70 Pro 5G akan Diluncurkan, Ada Fitur Air Gestures

3 Maret 2024

Realme Narzo 70 Pro 5G akan Diluncurkan, Ada Fitur Air Gestures

Realme mulai membocorkan spesifikasi Narzo 70 Pro 5G sebagai ponsel premium

Baca Selengkapnya