Geopark Karangsambung, Bukti Kebumen dulunya Dasar Laut

Reporter

Ludhy Cahyana

Editor

Ludhy Cahyana

Jumat, 23 Agustus 2019 10:53 WIB

Geotubing sebagai salah satu wisata di Kawasan Geopark Karangsambung Karangbolong. Foto: @geoparkkarangsambung

TEMPO.CO, Jakarta - Usai meresmikan baju adat Kebumen, Bupati Yazid Mahfud, kini melirik pengembangan potensi pariwisata Karangsambung-Karangbolong. Area tersebut telah ditetapkan sebagai geopark nasional, dan berpotensi besar menjadi geopark UNESCO.

“Setelah meluncurkan baju adat sebagai identitas Kebumen, kami akan membuat hari jadi Kebumen sebagai festival tahunan dan fokus menggarap pariwisata di Geopark Karangsembung-Karangbolong,” ujar Yazid. Mengenai peresmian wilayahnya menjadi taman bumi nasional, Yazid menerimanya akhir tahun lalu.

Yazid berkomitmen wilayah Karangsembung-Karangbolong dijadikan geopark berbasis wisata edukasi atau geowisata. Dengan begitu masyarakat juga turut diberdayakan, apalagi wilayah tersebut memiliki kantong-kantong kemiskinan.

Sementara, Kepala Balai Informasi dan Konservasi Kebumian (BIKK) LIPI Karangsambung Edi Hidayat, menyebut Kawasan Geopark Karangsambung-Karangbolong mencakup luasan sekitar 543 kilometer persegi, terdiri dari 117 desa dan 12 kecamatan di Kebumen.

Geopark ini terdiri dari situs warisan geologi dan bentang alam di kawasan Cagar Alam Geologi Nasional Karangsambung serta Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Gombong Selatan, “Areanya meliputi kawasan Kebumen utara hingga Kebumen pesisir selatan,” ucap Edi.

Advertising
Advertising

Geopark Karangsambung memiliki koleksi batu-batu raksasa seperti menonjol dari bawah tanah. Bebatuan itu tercipta melalui proses gerakan bumi di bawah dasar laut. Warna-warna bebatuan merah tanah yang memanjang 100-an meter di Kali Mancar naik ke daratan setelah proses selama 80 juta tahun.

Di atas batu karst itu, terdapat bebatuan berbentuk gelembung-gelembung berwarna hitam. Rupanya, batu itu merupakan lava dari gunung api purba di dasar laut. Geopark ini bahkan disebut beberapa ahli sebagai geopark dasar laut terlengkap di Asia, “Bebatuan itu bisa bercerita bagaimana proses terjadinya daratan di Jawa,” ujar Chusni Ansori peniliti LIPI. Di dasar Kali Mancar pun banyak ditemui berbagai bebatuan berwarna warni berusia jutaan tahun.

Embung Cangkring menjadi salah satu destinasi wisata di Geopark Karangsambung-Karangbolong. Foto: @geoparkkarangsambung

Sementara di Karangbolong, alam memperlihatkan atraksi bebatuan basa yang tersusun rapi di pinggir pantai. Batu basa hitam itu juga berasal dari lelehan lava gunung api purba. Dengan ditetapkannya Karangsambung dan Karangbolong sebagai geopark nasional, Chusni berharap, masyarakat memiliki kesadaran untuk melakukan konservasi.

Konservasi tersebut menjadi penting, selain alam tetap terpelihara, keuntungan lain datang dari wisatawan yang ingin meneliti atau melihat-lihat keindahan bebatuan purba yang ada di wilayah tersebut.

Berita terkait

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

13 hari lalu

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.

Baca Selengkapnya

Kisah Sugeng Mudik dengan Motor dari Tangerang ke Kebumen hanya Merogoh Rp 200 Ribu

27 hari lalu

Kisah Sugeng Mudik dengan Motor dari Tangerang ke Kebumen hanya Merogoh Rp 200 Ribu

Selain asyik, Sugeng mengatakan mudik menggunakan sepeda motor lebih menghemat biaya.

Baca Selengkapnya

15 Tempat Wisata di Kebumen, Ada Pantai hingga Taman Kupu-kupu

4 Februari 2024

15 Tempat Wisata di Kebumen, Ada Pantai hingga Taman Kupu-kupu

Daftar tempat wisata di Kebumen, di antaranya Geowisata Karangsambung, Benteng Van Der Wijck, Gua Petruk, dan Alian Butterfly Park.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Tanggapi Soal Siswi di Kebumen yang Meninggal Tertimpa Baliho Caleg

12 Januari 2024

Bawaslu Tanggapi Soal Siswi di Kebumen yang Meninggal Tertimpa Baliho Caleg

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja belum menerima informasi perihal seorang siswi sekolah yang meninggal karena tertimpa alat peraga kampanye di Kebumen.

Baca Selengkapnya

Mentan Syahrul Yasin Limpo Canangkan Percepatan Tanam Padi

9 Maret 2023

Mentan Syahrul Yasin Limpo Canangkan Percepatan Tanam Padi

Produksi padi nasional tahun 2022 mencapai 54,75 juta ton GKG atau mengalami kenaikan sebanyak 333,68 ribu ton atau 0,61 persen

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan 60 Hektare Tambak Udang Senilai Rp175 Miliar di Kebumen

9 Maret 2023

Jokowi Resmikan 60 Hektare Tambak Udang Senilai Rp175 Miliar di Kebumen

Jokowi meresmikan Tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Desa Plesung, Karangrejo, Kecamatan Petanahan, Kebumen, Jawa Tengah hari ini

Baca Selengkapnya

Gempa M5,1 di Hari Natal Mengguncang dari Selatan Kebumen

25 Desember 2022

Gempa M5,1 di Hari Natal Mengguncang dari Selatan Kebumen

Gempa terkini terjadi setelah sepanjang dua hari sebelumnya gempa yang bisa dirasakan didominasi gempa-gempa susulan di Cianjur, Karangasem, Tarutung.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Pecaron, Hidden Gem Bahari di Kebumen

27 Oktober 2022

Wisata ke Pantai Pecaron, Hidden Gem Bahari di Kebumen

Lokasi Pantai Pecaron dekat dengan salah satu tempat wisata populer Kebumen lainnya, yaitu Pantai Surumanis.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Benteng Van der Wijck, Benteng Bersejarah di Gombong Kebumen

19 September 2022

Berkunjung ke Benteng Van der Wijck, Benteng Bersejarah di Gombong Kebumen

Benteng Van der Wijck menjadi destinasi wisata sejarah unggulan di Gombong, Kebumen. Beberapa film pun menjadikannya lokasi syuting.

Baca Selengkapnya

Kuliner Khas Kebumen yang Sayang Kalau Anda Lewatkan, Sate Ambal Salah Satunya

18 September 2022

Kuliner Khas Kebumen yang Sayang Kalau Anda Lewatkan, Sate Ambal Salah Satunya

Kebumen ebagai daerah wisata, Kebumen selain memiliki obyek wisata alam dan sejarah, juga mempunyai kuliner khas. Sate Ambal salah satunya.

Baca Selengkapnya