Danau Terpencil yang Memikat di Pegunungan Papua

Senin, 5 Agustus 2019 18:41 WIB

Danau Larson berada di punggung pegunungan Jayawijaya, hanya petualang sejati yang bisa menikmati keindahan danau terpencil ini. Foto: @yusman_syahar

TEMPO.CO, Jakarta - Papua memiliki bentang alam yang indah. Pegunungan yang hijau dan pantai-pantainya yang indah, belum semuanya tereksplorasi para petualang. Di balik punggung Gunung Jayawijaya atau Cartenz hingga Pegunungan Cyclops, ternyata memiliki danau yang indah. Danau Sentani menjadi lanskap yang teristimewa karena keindahannya dan mudah dijangkau di Pegunungan Papua.

Danau Sentani

Berlibur ke tanah Papua belum lengkap jika tak singgah ke Danau Sentani. Dari udara pun, jika kita hendak mendarat di Bandar Udara Sentani, Jayapura, keelokannya sudah membuat takjub. Airnya kebiruan, dikelilingi bukit. Tak bosan mata menatapnya.

Sentani berarti "Di Sini Kami Tinggal dengan Damai". Nama itu diberikan oleh B.L. Bin ketika ia menjalankan misi misionaris pada 1898. Danau ini pernah menjadi pangkalan militer Jenderal MacArthur saat Perang Dunia II. Jejak pertempuran pasukan Amerika Serikat itu kini diabadikan dalam sebuah monumen yang berada di salah satu bukit, Gunung Ifar.

Danau Sentani berada di ketinggian 75 meter di atas permukaan laut. Danau yang berada di lereng Pegunungan Cagar Alam Cyclops ini merupakan danau terluas di tanah Papua, membentang sepanjang 30 kilometer antara Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.

Advertising
Advertising

Tidak sulit menjangkau Danau Sentani. Dari Bandara Sentani, lokasinya bisa diakses lewat perjalanan darat dengan waktu tempuh tidak sampai setengah jam. Angkutan umum dan ojek bisa menjadi alternatif jika tak ada kendaraan pribadi.

Jika berkunjung pada bulan Juni, Anda bisa menyaksikan Festival Danau Sentani. Festival yang berlangsung selama lima hari itu merupakan pesta akbar masyarakat setempat yang diisi sejumlah pertunjukan seni, tari, dan upacara serta sajian makanan khas Papua.

Warga menaiki perahu di halaman rumahnya yang terendam banjir akibat meluapnya Danau Sentani dampak dari banjir bandang Sentani di Kampung Yoboi, Danau Sentani, Sentani, Jaya Pura, Papua, Jumat 22 Maret 2019. BMKG mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai adanya potensi banjir bandang susulan yang akan melanda wilayah Sentani. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Danau Larson

Berada di jalur pendakian menuju puncak Carstensz, dari Danau Larson kita bisa melihat jejeran Pegunungan Jayawijaya. Danau ini dikelilingi padang rumput yang cukup luas.

Di danau ini banyak burung belibis yang berenang-renang sebelum "mengudara" kembali. "Warnanya ada yang hitam, cokelat, dan putih," kata Xaverius Frans, aktivis pencinta alam Mahitala Universitas Parahyangan. Waktu terbaik untuk menikmati keindahan Larson adalah pada saat matahari terbit hingga pukul 10.00. Selewat jam itu, kabut akan turun, menutupi danau.

Menuju danau ini bisa melalui Nabire atau Timika, kemudian disambung penerbangan selanjutnya ke Sugapa. Dari sini dibutuhkan jalan kaki selama empat hari untuk "bertemu" dengan Larson. Selain lewat Sugapa, ada dua tempat untuk menuju Larson, yakni Ilaga dan Beoga. Di dekat danau ini ada tempat yang biasa dipakai para pendaki sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak Carstensz.

Danau Habema

Danau Habema berada di zona inti Taman Nasional Lorentz, Papua, terletak di kaki Gunung Trikora. Suku Dani menyebut danau di ketinggian 3.225 meter di atas permukaan laut ini sebagai Yuginopa. Habema biasa disinggahi para pendaki gunung yang akan menaklukkan Puncak Jayawijaya dan Carstensz.

Habema diambil dari nama perwira Belanda yang mengawal ekspedisi pimpinan H.A. Lorentz pada 1909. Ekspedisi yang bertujuan mencapai Puncak Wilhelmina—kini bernama Puncak Trikora—itu berakhir tragis. Empat orang tewas dan Lorentz menderita patah tulang rusuk lantaran jatuh.

Area di sekitar danau seluas 224 hektare ini merupakan habitat burung cenderawasih, kanguru pohon, bebek liar, dan puyuh salju, yang kini makin langka. Air Danau Habema sangat jernih. Pasir halus berwarna kekuningan di dasar danau terlihat jelas. Di sekeliling Habema tumbuh beragam tanaman khas Papua, seperti pakis palem, pohon sage, dan anggrek hitam.

Menuju danau ini bisa dimulai dari Kota Wamena menggunakan kendaraan roda empat sekitar tiga jam sebelum dilanjutkan dengan berjalan kaki. Dari Wamena, jaraknya 48 kilometer.

Suhu di sana bisa hingga 3 derajat Celsius. Habema memang termasuk salah satu danau "tertinggi" di Indonesia.

Salah satu danau yang terpencil, namun terbilang mudah dijangkau dari Kota Wamena. Foto: @bayuamdewinata

Berita terkait

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

4 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

5 hari lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

25 Tahun Kota Banjarbaru, Berikut Destinasi Wisata Unggulannya

6 hari lalu

25 Tahun Kota Banjarbaru, Berikut Destinasi Wisata Unggulannya

27 April 1999 merupakan hari lahir Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Ini profil dan destinasi wisata unggulan di Kota Idaman ini.

Baca Selengkapnya

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

8 hari lalu

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

Timnas Tajikistan berhasil lolos 8 besar Piala Asia U-23 2024. Di manakah letak negara ini, destinasi wisata apa saja yang ditawarkannya?

Baca Selengkapnya

Indonesia Usulkan Hari Danau Sedunia ke PBB

54 hari lalu

Indonesia Usulkan Hari Danau Sedunia ke PBB

PUPR mengagendakan usulan Hari Danau Sedunia dalam perhelatan Forum Air Dunia (World Water Forum/WWF) ke-10 yang berlangsung di Bali pada Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Peneliti Cina Meriset Antarktika, Mengebor Danau Subglasial Kedalaman 3.600 Meter

3 Maret 2024

Peneliti Cina Meriset Antarktika, Mengebor Danau Subglasial Kedalaman 3.600 Meter

Kelompok peneliti dari Cina akan mengebor danau subglasial besar di bawah kedalaman es Antarktika

Baca Selengkapnya

BRIN: Metana di Danau Berkontribusi pada Emisi Gas Rumah Kaca

29 Februari 2024

BRIN: Metana di Danau Berkontribusi pada Emisi Gas Rumah Kaca

Metana dapat terakumulasi di danau melalui proses alami seperti dekomposisi bahan organik di sedimen.

Baca Selengkapnya

Tempat Wisata Tanzania: Presiden Samia Suluhu Ajak Jokowi Berlibur ke Negara Afrika Timur Itu

26 Januari 2024

Tempat Wisata Tanzania: Presiden Samia Suluhu Ajak Jokowi Berlibur ke Negara Afrika Timur Itu

Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan mengundang Jokowi berwisata ke Tanzania setelah pensiun

Baca Selengkapnya

Danau Toba Masuk Rekomendasi New York Times sebagai Destinasi Wisata Pilihan 2024

17 Januari 2024

Danau Toba Masuk Rekomendasi New York Times sebagai Destinasi Wisata Pilihan 2024

Dari Path of Totality di Amerika, Danau Toba, hingga Maui di Hawaii, banyak alasan untuk mengunjungi daftar destinasi ini pada 2024.

Baca Selengkapnya

Perjuangan Yosi Ajarkan Anak-anak Membaca hingga Bangun PAUD Pertama di Ayapo Papua

29 November 2023

Perjuangan Yosi Ajarkan Anak-anak Membaca hingga Bangun PAUD Pertama di Ayapo Papua

Yosina Deda, perempuan berusia 48 tahun yang mendedikasikan dirinya mengajarkan baca tulis kepada anak usia dini di daerah tepian Danau Sentani, Papua.

Baca Selengkapnya