Pembukaan Festival Indonesia Memanaskan Moskow

Sabtu, 3 Agustus 2019 07:31 WIB

Pembukaan Festival Indonesia disambut meriah warga Moskwo. TEMPO/Uksu

TEMPO.CO, Moskow - Suhu di bawah 15 derajat celsius tidak mengurangi minat warga Rusia mengunjungi Festival Indonesia di Moskow, yang dimulai kemarin, Jumat, (2/8). Pengunjung berdatangan sejak pagi meskipun festival ini baru dibuka secara resmi pada pukul 16.00.

Dalam acara pembukaan, Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarus, M. Wahid Supriyadi, mengatakan 1.000 peserta, yang mengisi 170 stan, meramaikan festival yang berlangsung tiap tahun sejak 2016 ini.

Di panggung utama, berbagai pertunjukan seni tampil di hadapan sekitar seribu pengunjung. Hadir juga antara lain Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.

Semuanya berharap festival ini memancing warga Rusia mengenal lebih jauh daerah wisata dan produk-produk Indonesia. Di sela acara, Ganjar, misalnya, mengatakan kepada Tempo bahwa Jawa Tengah beruntung bisa memperkenalkan beberapa produknya dan berharap ada kerja sama dengan perusahaan Rusia, sehingga industrinya bisa meningkat.

Adapun Hamengku Buwono X membawa rombongan terbesar, yang terdiri atas 60 peserta. Yogyakarta membawa pula dua sepeda dan sebuah becak, yang rencananya diserahkan ke Museum Oriental di Moskow.

Selain menampilkan pergelaran seni dan budaya dari berbagai daerah Indonesia, Festival Indonesia IV menyajikan berbagai produk nasional, seperti pakaian, aksesori, kerajinan, dan hidangan kuliner Nusantara. Ada pula kelas tari dan alat musik tradisional, workshop batik, kelas bahasa Indonesia, peragaan busana dari para desainer Indonesia, serta penampilan barista kopi Indonesia.

Mengawali acara pembukaan, Perempuan Peduli Pembangunan Daerah Indonesia, berkolaborasi dengan Mitra Seni Indonesia dan Kedutaan RI, menyajikan pergelaran angklung atau arumba, yang memikat banyak penonton. Kelompok yang terdiri atas sekitar 20 orang yang rata-rata berusia 55-80 tahun ini mengakhiri penampilan dengan membawakan lagu kebangsaan kedua negara.

Di beberapa stan dan sudut Taman Krasnaya Presnya—taman seluas 16,5 hektare di pusat Kota Moskow, tempat festival diadakan—beberapa warga Rusia tampak ikut menarikan tarian tradisional Indonesia.

Salah satu stan yang ramai oleh kehadiran warga Rusia adalah stan Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang membagikan kopi gratis kepada pengunjung. Pada hari pertama saja, datang setidaknya 250 warga Rusia yang umumnya ingin menikmati rasa kopi Nusantara.

Anjungan Yogyakarta dan stan Kemenkominfo ramai dikunjungi warga Rusia. Di stan Kemenkominfo disediakan kopi gratis bagi warga Rusia penikmat kopi.TEMPO/Uksu

Dalam Forum Bisnis sehari sebelum pembukaan Festival Indonesia IV, yang dihadiri hampir 700 pengusaha dari kedua negara, ditandatangani 14 nota kesepahaman dan kontrak senilai hampir US$ 10 juta.

Menurut Wahid, pada 2016, ada 68 ribu orang Rusia yang berwisata ke Indonesia, sedangkan tahun lalu jumlahnya meningkat menjadi 125 ribu. Adapun turis Indonesia yang mengunjungi Rusia pada 2016 hanya 5.000 orang, tapi pada 2018 meningkat menjadi 31 ribu. (Uksu)

---

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

18 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

4 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

5 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

6 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

6 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya