Jogja Cross Culture Mengundang Wisatawan di Titik Nol

Senin, 29 Juli 2019 22:47 WIB

Darbotz, seniman graffiti asal Yogyakarta berpartisipasi dalam Off The Wall, 6 November 2016. Dok. IFI

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki agenda baru bernama Jogja Cross Culture yang bakal dihelat akhir pekan ini, di kawasan wisata Titik Nol Kilometer pada Sabtu-Minggu, 3-4 Agustus 2019.

Jogja Cross Culture merupakan pilot project gerakan komunitas budayawan dan seniman muda yang difasilitasi pemerintah kota sebagai respon dikukuhkannya Yogya sebagai Kota Budaya ASEAN periode tahun 2018-2020.

Pengukuhan itu sendiri dilakukan saat Forum ASEAN Ministers Responsible for Culture and Art 2018 lalu, "Merespon pengukuhan itu kami menggandeng komunitas budayawan- seniman muda menyusun program Jogja Budaya," ujar Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Eko Suryo Maharsono 29 Juli 2019.

Berbagai kegiatan program Jogja Budaya telah disusun. Elemen masyarakat dari 14 Kecamatan Kota Yogya akan terlibat langsung dalam beberapa rangkaian kegiatannya.

Seperti pembuatan jenang khas Kota Yogyakarta yang diberi nama jenang golong gilig yang akan dilansir pada acara tersebut. Juga kolaborasi menampilkan tari modern njoged njalar di kawasan Titik Nol Kilometer.

Advertising
Advertising

Selain itu ada kegiatan bertajuk Historical Trail Njeron Benteng. Aktivitas yang terbuka untuk umum ini mengajak pesertanya menyusuri tempat-tempat bersejarah Njeron Benteng atau dalam beteng Keraton Yogya.

Eko mengatakan program yang digarap tetap mengusung semangat Gandeng Gendong, yakni program pemberdayaan yang jadi jargon pemerintah kota Yogya.

Gandeng Gendong merupakan pemberdayaan dengan filosofi gotong royong berbagai elemen masyarakat yang terbagi menjadi 5K yakni Kota, Kampung, Kampus, Komunitas dan Korporat.

Khususnya bagi Yogya, elemen ini ditambah dengan satu lagi elemen yaitu Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

"Kegiatan ini mengetengahkan hakikat kebudayaan di Yogyakarta. Budaya yang sudah menyesuaikan dengan perkembangan zaman tetapi ruhnya tidak berubah," ujar Eko.

Lintas budaya akan dipresentasikan pada hari pertama Jogja Cross Culture yakni pada 3 Agustus 2019 lewat penampilan Wayang Kota. Ini merupakan kolaborasi Wayang Ukur yang diperkenalkan oleh maestro wayang Sigit Sukasman dengan lima dalang generasi milenial. Pada kesempatan ini, mereka akan menampilkan lakon Kancing Jaya.

<!--more-->Sedangkan pagelaran tanggal 4 Agustus 2019 menjadi momentun launching program Gandes Luwes, semacam program pembenahan fisik dan non fisik meliputi rehabilitasi bangunan lama dan baru, agar menampilkan karakter khas Jogja, pengenaan busana khas yang tengah digencarkan pemerintah Kota Yogyakarta.

Seniman membawakan tarian kuda lumping dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Ahad, 28 Oktober 2018. Acara yang digagas Aliansi Bela Garuda itu menjadi rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 serta guna menggelorakan semangat pemuda dengan pendekatan seni dan budaya. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

Puncak Jogja Cross Culture menyajikan pertunjukkan Historical Orchestra dan Cross Culture Performance yang mengharmonisasikan seni karawitan, musik orkestra, kor, dan seniman-seniman Jogja yang berkolaborasi dengan seniman internasional dalam satu panggung.

Adapun representasi akar budaya Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat yang dihadirkan lewat Tepas Keprajuritan, akan berpartisipasi juga di Cross Culture Performance.

Elemen komunitas juga berbicara banyak pada program ini, selain komunitas seni musik, tari, visual, juga bergabung pada program ini komunitas permainan traditional, multimedia, dan forum-forum masyarakat online.

Program Jogja Budaya yang diwujudkan dalam perhelatan Jogja Cross Culture ini dikonsep menjadi gerakan seluruh elemen masyarakat. Tujuannya untuk membentuk kesadaran: jika budaya bukanlah sebuah komoditas melainkan cara hidup yang tumbuh dan berkembang pada sebuah kelompok, dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Sehingga titik tekan program ini agar budaya itu hidup dan menghidupi. Gerakan pembinaan dan penguatan budaya di kelompok-kelompok inilah yang sebenarnya menjadi focal point.

Program Director Jogja Cross Culture RM Altiyanto Henryawan
mengatakan harapannya lewat kegiatan ini terjadi saling silang budaya yang kemudian menciptakan sebuah melting pot budaya dalam satu kota, "Jadi tepat kiranya Yogya menjadi bagian dari Kota Budaya Dunia,” ujarnya.

Berita terkait

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

5 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Ribuan Masyarakat Antusias Saksikan Gema Takbir Jogja 2024

21 hari lalu

Ribuan Masyarakat Antusias Saksikan Gema Takbir Jogja 2024

Sebanyak 11 tim--setiap tim terdiri dari 60-100 anggota--memeriahkan acara Gema Takbir Jogja 2024. Acara tahunan itu mendapat perhatian masyarakat.

Baca Selengkapnya

8 Tempat Ngabuburit Jogja yang Seru dan Banyak Jajanan

26 hari lalu

8 Tempat Ngabuburit Jogja yang Seru dan Banyak Jajanan

Ngabuburit menjadi salah satu aktivitas favorit saat bulan suci Ramadhan. Ketahui rekomendasi tempat ngabuburit di Jogja berikut ini.

Baca Selengkapnya

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

53 hari lalu

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"

Baca Selengkapnya

International Women's Day 2024 Jogja Serukan: Cuci Kaki Gosok Gigi Adili Jokowi

53 hari lalu

International Women's Day 2024 Jogja Serukan: Cuci Kaki Gosok Gigi Adili Jokowi

Salah satu kelompok peserta International Women's Day Jogja 2024 menyerukan adili Jokowi dan protes kebijakan yang tak berpihak kepada perempuan.

Baca Selengkapnya

International Women's Day Jogja 2024: Suarakan Tuntutan untuk Perempuan dan Minoritas Gender

53 hari lalu

International Women's Day Jogja 2024: Suarakan Tuntutan untuk Perempuan dan Minoritas Gender

Pada peringatan International Women's Day (IWD) Jogja 2024, para peserta membawa tuntutan berbeda yang menarik perhatian massa aksi. Apa tuntutannya?

Baca Selengkapnya

Minta Kampus Jangan Diam, Seniman Yogyakarta Gelar Aksi Teatrikal di Bundaran UGM

59 hari lalu

Minta Kampus Jangan Diam, Seniman Yogyakarta Gelar Aksi Teatrikal di Bundaran UGM

Mereka mencari enam rektor dan enam ketua BEM di Yogyakarta yang berani untuk menegakkan demokrasi di tengah Pilpres yang diwarnai kecurangan.

Baca Selengkapnya

Anies Rayakan Tahun Baru 2024 di Yogyakarta, NasDem: Bagian Jejak Historisnya

1 Januari 2024

Anies Rayakan Tahun Baru 2024 di Yogyakarta, NasDem: Bagian Jejak Historisnya

Artinya, Sugeng menjelaskan, secara kultural Anies menunjukkan seorang yang memiliki kepribadian yang sangat terkait erat dengan kultur Jawa.

Baca Selengkapnya

7 Tips Liburan ke Jogja Bagi Pemula Biar Semakin Seru

7 Desember 2023

7 Tips Liburan ke Jogja Bagi Pemula Biar Semakin Seru

Baru pertama kali liburan ke Yogyakarta? Cek dulu tips liburan ke Jogja bagi pemula berikut ini agar perjalanan aman dan nyaman

Baca Selengkapnya

Alasan Mimbar Mahasiswa Jogja Jijik dengan Klaim Gibran Wakili Anak Muda

1 Desember 2023

Alasan Mimbar Mahasiswa Jogja Jijik dengan Klaim Gibran Wakili Anak Muda

Ketua BEM UGM Gielbran Mohammad menolak narasi soal Gibran adalah perwakilan seluruh pemuda.

Baca Selengkapnya