Wisata Taman Nasional Jadi Ancaman Bagi Alam dan Satwa, Sebabnya?

Reporter

Terjemahan

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 23 Juli 2019 16:00 WIB

Pengunjung berfoto selfie di Taman Nasional Baluran, Banyuwangi, Jawa Timur, Ahad, 6 Januari 2019. Tipe vegetasi sabana mendominasi kawasan Taman Nasional Baluran yakni sekitar 40 persen dari total luas lahan. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Badung - Kunjungan wisatawan ke taman nasional kian meningkat. Hanya saja, kondisi tersebut jusru berpotensi membahayakan lingkungan dan satwa.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno mengatakan kunjungan wisatawan ke taman nasional meningkat berpotensi menjadi masalah jika mereka membawa sampah yang ditinggalkan di taman nasional. "Hal ini perlu diatur lebih lanjut," kata Wiratno dalam acara Festival Taman Nasional di Nusa Dua, Bali, Jumat 19 Juli 2019.

Wiratno mengingatkan agar pengelola wisata taman nasional berhati-hati. Musababnya, wisata alam tidak selalu cocok dengan wisata massal. "Harus ada penilaian berapa daya tampung untuk kunjungan turis meski saat ini sudah ada beberapa taman nasional yang melakukan kajian itu," ujarnya.

Di Taman Nasional Baluran, Jawa Timur misalnya, pengelola mengaku kewalahan dengan peningkatan jumlah wisatawan yang signifikan. Hingga Juni 2019, jumlah kunjungan ke taman nasional yang terkenal dengan sabananya ini mencapai 260 ribu orang. Padahal tahun sebelumnya jumlah kunjungan hanya 136 ribu orang dalam setahun.

Sejumlah tengkorak binatang yang terpajang di Taman Nasional Baluran, Banyuwangi, Jawa Timur, Ahad, 6 Januari 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat

Advertising
Advertising

"Seram, pengunjung meningkat sangat tajam," kata pengendali ekosistem hutan Taman Nasional Baluran, Arif Pratiwi. Saat ini pengelola Taman Nasional Baluran sedang menyusun rencana kelola, termasuk pembatasan kunjungan. "Kami akan mengatur soal tiket, membatasi jumlah pengunjung melalui pembelian tiket secara online," ucap dia.

Dengan begitu, pengunjung maupun hewan yang ada di taman nasional lebih nyaman. Arif Pertiwi menambahkan, tingginya kunjungan seiring dengan semakin gencarnya 'promosi' yang dilakukan wisatawan melalui media sosial masing-masing. "Wisata massal tidak cocok dengan ekosistem taman nasional," katanya.

Ibu orangutan menggendong anaknya di hutan Taman Nasional Tanjung Puting, Senin, 19 Februari 2018. Tempo/Francisca Christy Rosana

Adapun di Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur telah menerapkan wisata terbatas atau disebut wisata minat khusus. Taman nasional yang menjadi habitat hidup orangutan jenis Pongo Pygmaeus Morio setiap harinya dikunjungi 15 hingga 20 wisatawan.

"Kami membatasi pengunjung karena jika terlalu ramai akan sangat bising. Orangutan tidak senang berisik," kata Kepala Resort Sangata, Taman Nasional Kutai, Jamentan Saragih. Selama empat tahun terakhir, menurut dia, terjadi peningkatan kunjungan wisatawan yang dominasi turis mancanegara dengan tujuan penelitian.

Wiratno mengingatkan target wisatawan tidak bisa digenjot ke taman nasional karena merupakan wilayah konservasi. Jika ingin menambah pendapatan, ada cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pendapatan negara melalui sektor ini, yakni dengan meningkatkan nilai ekonomi wisatanya.

Misalnya, dengan menaikkan harga tiket masuk. "Pendapatan bertambah tapi jumlah wisatawan yang datang tetap,” ujarnya. Wiratno menyebutkan, Indonesia memiliki 133 taman wisata alam dan 54 taman nasional.

Berita terkait

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

15 jam lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

22 jam lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

1 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

3 hari lalu

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

Timnas Tajikistan berhasil lolos 8 besar Piala Asia U-23 2024. Di manakah letak negara ini, destinasi wisata apa saja yang ditawarkannya?

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

4 hari lalu

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

4 hari lalu

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

5 hari lalu

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal

Baca Selengkapnya

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

5 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya

Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

5 hari lalu

Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

Setiap tahun tur malam hari Istana Gyeongbokgung dibuka dua kali, saat musim semi dan musim gugur

Baca Selengkapnya