Wayang Sasak Juru Damai Perselisihan Warga

Selasa, 23 Juli 2019 07:34 WIB

2. Latihan bersama. Sejumalh dalang anak berlatih bersama memainkan wayang sasak untuk sebuah pertunjukan di Desa Senteluk, Lombok Barat, beberapa waktu lalu. TEMPO/Abdul Latief Apriaman

TEMPO.CO, Jakarta - Situasi di Lingkungan Petemon, Kelurahan Pagutan, Kota Mataram, malam itu belum pulih benar. Suasana hangat akibat pertikaian warga Petemon dengan warga kampung tetangganya, Lingkungan Karang Genteng masih terasa.

Tapi Darundya tetap memenuhi undangan Arpah (50) warga Petemon untuk mendalang. Di bawah kawalan aparat keamanan, pertunjukan wayang dengan lakon Perang Purwe Konde berlangsung lancar dan aman malam itu.

Menurut Arpah, tuan rumah pertunjukan, orang-orang di kampungnya kangen ingin menonton wayang seperti yang pernah dimainkan Nengah Gowang dan Nengah Giyur. Darundya datang atas rekomendasi Sukirno, seorang pegiat pedalangan wayang sasak, di Desa batu Kumbung, Lingsar, Lombok Barat, dia mengetahui bahwa ada dalang bernama Made Darundiya, cucu Nengah Gowang yang merupakan guru Nengah Giyur. “Kebetulan ada rezeki, waktu anak saya sunatan saya undang Darundya,” kata Arpah.

Tak sekedar membayar rindu dan menggelar hiburan sebagai rasa syukur atas sunatan anaknya, pertunjukan yang digelar malam itu ternyata punya muatan lain. Lakon yang dipilih adalah Purwe Konde. “Itu cerita tentang perang saudara di keluarga Amir Hamzah,” kata Arpah. Menurut Arpah, yang memilihkan lakon Purwe Konde adalah almarhum, Haji Saman ayahanda Arpah.

“Sepertinnya beliau ingin mengingatkan kami lewat pertunjukan wayang bahwa perang sesama saudara itu tidak ada manfaatnya, yang memang tidak akan dapat apa-apa, apalagi yang kalah,” kata Arpah. Benturan antarwarga memang kesia-siaan. Menang jadi arang, kalah jadi abu.

Advertising
Advertising

Ilustrasi tawuran pelajar. Dok. TEMPO/Dasril Roszandi.

Penggunaan wayang sebagai media pendamai pertikaian antar warga, konon sudah dilakukan oleh dalang Nengah Gowang pada masanya. Dan malam itu Darundiya seperti mengulang apa yang dulu dilakoni kakeknya. “Cerita bapak saya, kakek juga sering diminta mendalang di wilayah-wilayah yang sedang berkonflik, main wayang seperti syarat untuk meredam konflik,” tutur Darundiya.

Kehadiran dalang-dalang beragama Hindu yang memainkan Wayang Sasak bertemakan cerita Islam adalah sebuah kekayaan masyarakat Pulau Lombok yang plural. Pedande Gede Made Jelantik Dwija Gautama, seorang pemuka umat Hindu di Mataram sangat mengapresiasi upaya menjaga warisan budaya toleransi yang dilakukan oleh para dalang wayang sasak. Dia sama sekali tidak mempersoalkan dalang-dalang Hindu yang memainkan wayang bertemakan ajaran Islam.

Sedari muda, Jelantik bahkan sangat menggandrungi wayang sasak. “Itu dia istimewanya di Lombok, wayang sasak itu muatannya penuh dengan cerita bernuansa agama Islam, tapi kami juga senang dan ikut melakoni, seperti dalang Pak Kantun, yang beragama Hindu dan diterima oleh semua kalangan. Itu tidak ada di daerah lain, itu istimewanya di Lombok,” kata Jelantik.

Apa yang dicontohkan para dalang itu, menurut Jelantik semestinya bisa jadi teladan bagi generasi muda Lombok, menjadi jawaban atas kondisi masyarakat hari ini yang cenderung terpolarisasi.

Dalam sejarahnya, masyarakat Lombok memang pernah mengalami penjajahan oleh Kerajaan Karang Asem Bali, sekitar abad XVIII. Meski sejarah pendudukan Bali atas Lombok itu sudah berlangsung berabad lamanya, akan tetapi warisan polarisasi masih tersisa.

“Sejarah kami mewariskan polarisasi, suka tidak suka dan membangun di atas polarisasi itu tidak mudah, karena sewaktu-waktu bisa meletup, kecuali ada gerakan untuk berdamai dengan sejarah,” kata Tuan Guru Hasanain Juaini, pimpinan Pondok Pesantren Nurul Haramain, Narmada.

Berita terkait

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

2 hari lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

3 hari lalu

Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

Pada saat penangkapan anggota gangster yang hendak tawuran itu, tiga orang melarikan diri dengan cara menceburkan diri ke sungai.

Baca Selengkapnya

Polisi Ciduk 12 Remaja Diduga akan Tawuran di Jakarta Barat, Sita 5 Celurit dan 1 Pedang

3 hari lalu

Polisi Ciduk 12 Remaja Diduga akan Tawuran di Jakarta Barat, Sita 5 Celurit dan 1 Pedang

Para remaja yang kedapatan hendak tawuran itu dibawa ke Polsek Kebon Jeruk dan Polsek Palmerah.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Bakal Cabut KJP Pelajar yang Konvoi Bawa Sajam di Jakpus

26 hari lalu

Heru Budi Bakal Cabut KJP Pelajar yang Konvoi Bawa Sajam di Jakpus

PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) pelajar yang kedapatan membawa senjata tajam saat konvoi di Senen

Baca Selengkapnya

38 Remaja Diamankan Lantaran Diduga Hendak Tawuran Berkedok SOTR di Depok, 5 Orang Positif Narkoba

26 hari lalu

38 Remaja Diamankan Lantaran Diduga Hendak Tawuran Berkedok SOTR di Depok, 5 Orang Positif Narkoba

Polres Metro Depok AKBP Markuat pengamanan 38 remaja itu berawal dari tim patroli melihat mereka sedang berkumpul.

Baca Selengkapnya

170 Remaja Terjaring Penindakan Konvoi dan Hendak Tawuran, 2 di antaranya Positif Narkoba

27 hari lalu

170 Remaja Terjaring Penindakan Konvoi dan Hendak Tawuran, 2 di antaranya Positif Narkoba

Polda Metro Jaya dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumpulkan puluhan remaja di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Bandara Lombok Buka Posko Terpadu Angkutan Udara untuk Arus Mudik dan Balik

27 hari lalu

Bandara Lombok Buka Posko Terpadu Angkutan Udara untuk Arus Mudik dan Balik

Posko terpadu Bandara Lombok yang beroperasi selama 16 hari ini akan melakukan pemantauan dan pengendalian selama musim libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

33 hari lalu

Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah

Baca Selengkapnya

Gelar Sahur on the Road dengan Konvoi Motor, 31 Remaja di Pancoran Diciduk Polisi

36 hari lalu

Gelar Sahur on the Road dengan Konvoi Motor, 31 Remaja di Pancoran Diciduk Polisi

Dari para peserta sahur on the road itu, polisi menyita 16 unit sepeda motor, satu buat petasan yang sudah kosong, hingga bambu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 6 Remaja Diduga Bakal Tawuran di Jatinegara Bawa Celurit dan Botol Air Keras

36 hari lalu

Polisi Tangkap 6 Remaja Diduga Bakal Tawuran di Jatinegara Bawa Celurit dan Botol Air Keras

Polisi menangkap keenam pemuda bersenjata tajam yang diduga hendak tawuran itu ketika berpatroli di wilayah Jalan Cipinang Lontar, Jatinegara,

Baca Selengkapnya