Lebaran Betawi, Saatnya Berburu Kuliner Silang Budaya

Reporter

Ludhy Cahyana

Editor

Ludhy Cahyana

Sabtu, 20 Juli 2019 09:35 WIB

Sejumlah masyarakat menimmati makanan kerak telor pada acara lebaran Betawi di Setu Babakan, Jakarta Selatan, 28 Juli 2018. Lebaran Betawi juga dihadiri Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno. Tempo/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Sederet hidangan khas Betawi tak banyak yang tampil sehari-hari. Beberapa di antaranya hanya dijaja di wilayah tertentu. Atau muncul dalam perhelatan besar semisal Pekan Raya Jakarta atau Lebaran Betawi.

Perhelatan Lebaran Betawi yang dihelat pada 19-21 Juli 2019 ini, bakal menampilkan berbagai kuliner Betawi semisal gabus pucung, soto betawi, kerak telor, gabus pucung, bir pletok, nasi uduk, dodol, hingga es doger. Kuliner ini hadir untuk membangkitkan memori warga Jakarta mengenai budaya Betawi yang unik.

Kekayaan kuliner Betawi lahir karena persilangan budaya sejak era Jayakarta dan Batavia, lalu melahirkan berbagai masakan Betawi yang khas, yang tak didapati di kota-kota lain. Cita rasa kuliner Betawi, meninggalkan jejak adanya berbagai bumbu dari makanan Arab, China Melayu, Jawa, Sunda, hingga Belanda.

Roti buaya dan bir pletok misalnya, merupakan pengaruh dari Belanda sekaligus membawa semangat perlawanan. Roti hanya ditemukan dalam tradisi makanan pokok bangsa Eropa. Demikian halnya bir atau wine sebagai penghangat tubuh dalam berbagai pertemuan orang-orang Belanda.

Ilustrasi sayur Gabus Pucung. Dok.TEMPO/ Arif Fadillah

Advertising
Advertising

“Warga Betawi yang Islami, memilih meramu minuman berbahan dasar jahe dan berbagai rempah untuk penghangat badan, lalu jadilah bir pletok,” ujar sejarawan dan budayawan Betawi, JJ Rizal. Mengalirnya bir pletok dalam acara-acara warga Betawi menunjukkan tingkat suksesnya acara.

Sementara roti buaya, Perkawinan kultur kembali tecermin dalam unsur roti buaya. Penganan yang kerap disebut lambang kesetiaan itu, pada unsur utamanya yakni roti, tercatat sebagai identitas kuliner Belanda.

Hebatnya, orang-orang Betawi membuat hidangan-hidangan mancanegara itu menjadi akrab di lidah – sebagaimana warga Solo menyulap beef steak menjadi bistik dan selat solo, “Keragaman budaya dalam kuliner menunjukkan kepiawaian masyarakat Betawi mampu mengelola perbedaan sekaligus memikat lidah segala kaum,” ujar pakar kuliner William Wongso.

Nah, benturan budaya tak sebatas antara bir pletok dan roti buaya. Juga nasi uduk. Penganan yang saban pagi mengisi perut sebagian besar warga Jakarta ini, ternyata dipengaruhi oleh dua suku besar Jawa dan Melayu.

Variasinya beragam, nasi uduk bisa berteman dengan semur tahu atau hanya dengan tempe goreng plus sambal. Sambal kacang yang encer juga kerap jadi padu padan. Dari mana nasi uduk itu berasal?

Pengamat budaya dan sejarah, Pundetia menyebut nasi uduk merupakan imbas dari kejatuhan Kerajaan Malaka ke tangan Portugis. Para pelarian dari Melayu itu membawa pergi budayanya, termasuk kulinernya ke Jayakarta saat itu. Di sisi lain, saat Sultan Agung dari Mataram menyerang VOC, serdadunya membawa tradisi membuat nasi gurih.

Dua menu berupa nasi lemak dan nasi gurih itulah yang melebur menjadi nasi uduk. Kebiasaan suku-suku bangsa yang menetap atau mampir di Jakarta, rupanya ditangkap dengan baik oleh masyarakat Betawi. Baik dari cara berpakaian, adat-istiadat, arsitektur rumah, hingga kuliner.

Bubur Ase, salah satu kuliner khas Betawi yang sudah langka hadir di Acara Pagelaran Pentas Seni Budaya dan Kuliner Betawi di Pasar Seni Ancol. Ahad, 15 Oktober 2017. Dewi/Tempo.

Berita terkait

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

1 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

10 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

12 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

13 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

14 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Komunitas Seni dan Budaya UI Ajak Kerja Sama Pendiri Lenong Rumpi

14 hari lalu

Komunitas Seni dan Budaya UI Ajak Kerja Sama Pendiri Lenong Rumpi

Komunitas di bawah kelompok kerja seni dan budaya ILUNI FIB UI itu menyiapkan program kejutan untuk memajukan pariwisata Jakarta.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

16 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

18 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

26 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

28 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya