Rute Enam Komodo Menuju Pulau Ontoloe Ngada, NTT

Jumat, 12 Juli 2019 14:11 WIB

Seekor komodo berada di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Ahad, 14 Oktober 2018. Pulau Rinca yang merupakan zona inti Taman Nasional Komodo, dihuni lebih dari 1.500 ekor komodo. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Kupang - Sebanyak enam ekor komodo akan dikirim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam atau BBKSDA Jawa Timur ke Nusa Tenggara Timur untuk dikembalikan ke habitatnya di Pulau Ontoloe, Riung, Kabupaten Ngada. Kepala BKSDA NTT, Timbul Batubara mengatakan pengiriman komodo itu dilakukan dengan menggunakan pesawat berbadan besar.

Baca: Pulau Ontoloe di Ngada, NTT Jadi Rumah Baru Buat 6 Komodo

"Tidak ada pesawat kecil di NTT yang mau memuat komodo untuk dikirim kembali ke habitatnya, sehingga harus menggunakan pesawat besar," kata Timbul Batubara di NTT, Kamis, 11 Juli 2019. Enam ekor komodo itu, menurut dia, akan dikirim dari Surabaya melalui Bali pada Sabtu, 13 Juli 3019.

Dari Bali kemudian mendarat di Labuan Bajo, Manggarai Barat. Dari Labuan Bajo, komodo akan dikirim ke Riung, Kabupaten Ngada, NTT mengunakan jalan darat. "Kami sudah memperhitungkan kenyamanan komodo hingga sampai di Pulau Ontoloe yang menjadi habitatnya," ucap Timbul Batubara.

Proses pengiriman komodo akan dikawal oleh petugas BKSDA, polisi kehutanan, dan dokter ahli. Setibanya di Riung, Timbul Batubara melanjutkan, komodo akan diserahterimakan ke BKSDA NTT pada Senin 15 Juli 2019 untuk selanjutnya dimasukan ke kandang dan digeser ke Pulau Ontoloe.

Advertising
Advertising

Mengenai pengiriman komodo dengan menggunakan pesawat, Timbul Batubara menjelaskan, komodo tidak boleh berada dalam perjalanan lebih dari 24 jam. "Karena akan mengganggu kesehatannya," ucap dia. Komodo tetap dikandangkan sampai bisa beradaptasi dengan lingkungan, kemudian dilepasliarkan. Dengan penambahan enam ekor komodo ini, maka nantinya ada 18 ekor komodo yang hidup di Pulau Ontoloe.

Sebelumnya Kepolisian Daerah Jawa Timur mengungkap jaringan penyelundup satwa liar yang diduga telah menjual sebanyak 41 ekor satwa komodo ke luar negeri. Perdagangan illegal satwa ini terungkap dari hasil operasi yang dilakukan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur yang berhasil meringkus 5 orang tersangka. Komplotan ini mengaku telah melakukan praktek perniagaan satwa yang dilindungi sejak tahun 2016.

Berita terkait

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

13 jam lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

7 hari lalu

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

Saat ini kejahatan perdagangan satwa dilindungi kerap dilakukan melalui media online.

Baca Selengkapnya

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

9 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

13 hari lalu

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya

Soal Ratusan Nakes Dipecat di NTT, Komisi IX DPR Sebut Penghargaan Profesi Ini Masih Minim

13 hari lalu

Soal Ratusan Nakes Dipecat di NTT, Komisi IX DPR Sebut Penghargaan Profesi Ini Masih Minim

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati menyoroti kasus pemecatan 249 nakes non ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

20 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

22 hari lalu

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

Temuan individu baru badak Jawa menambah populasi satwa dilindungi tersebut di Taman Nasional Ujung Kulon. Beragam ancaman masih mengintai.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

23 hari lalu

Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

Mengenal destinasi wisata di Labuan Bajo dan Pulau Komodo, NTT. Berikut 5 rekomendasinya, antara lain Pink Beach dan Pulau Padar.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

25 hari lalu

Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

Deretan peristiwa kapal wisata tenggelam di kitaran Labuan Bajo. Terbaru kapal wisata White Pearl, pada Jumat, 5 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kapal Wisata Tenggelam di Pulau Kanawa Labuan Bajo, Ini Profil Destinasi Wisata Bulan Madu di NTT

25 hari lalu

Kapal Wisata Tenggelam di Pulau Kanawa Labuan Bajo, Ini Profil Destinasi Wisata Bulan Madu di NTT

Kapal wisata White Pearl tenggelam di sekitar Pulau Kanawa, Labuan Bajo, NTT, pada Jumat, 5 April 2024. Berikut profil Pulau Kanawa

Baca Selengkapnya