Pusat Budaya Yogyakarta - Shanghai Dibangun di Kampung Ketandan

Senin, 24 Juni 2019 19:18 WIB

Kampung pecinan Ketandan di Jalan Malioboro Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah DI Yogyakarta dan Tiongkok sepakat membangun sebuah pusat kebudayaan Yogyakarta - Shanghai di kampung pecinan Ketandan Malioboro Yogyakarta. Pusat Kebudayaan itu menjadi wujud mengokohkan program sister province yang telah dijalin Pemerintah DI Yogyakarta dengan Shanghai, Tiongkok selama lima tahun terakhir.

Baca: Kos Mahasiswa Eksklusif Rasa Hotel di Yogyakarta, Tahu Harganya?

"Kami telah menyiapkan wadah bersama untuk melaksanakan segala aktivitas kebudayaan Yogyakarta – Shanghai lewat pusat kebudayaan di Kampung Ketandan," ujar Sekretaris DI Yogyakarta Gatot Saptadi yang mendampingi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat bertemu Wakil Ketua Komite Tetap Kongres Nasional Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Ji Bingxuan dan Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Xiao Qian di Keraton Yogyakarta, Sabtu 22 Juni 2019.

Di dalam gedung Pusat Kebudayan Yogyakarta - Shanghai itu nantinya diisi berbagai kegiatan kebudayaan, pendidikan, perdagangan, dan segala hal yang mendukung kerjasama dalam rangka sister province tersebut.

Gatot menuturkan eksistensi DI Yogyakarta di Tiongkok, salah satunya secara temporer mengirim delegasi seni budaya dan tampil dalam berbagai kegiatan kebudayaan di Tiongkok.

Baca juga: Sebab PKL Malioboro Yogyakarta Tak Berjualan pada Selasa Wage

Advertising
Advertising

Kerjasama sister province melalui pusat kebudayaan ini diharapkan bisa lebih mengenalkan Yogyakarta kepada penduduk Tionghoa dan membuka potensi wisata baru. "Manfaat kerja sama sister province ini bisa lebih tinggi lagi, yakni kolaborasi di bidang pendidikan dan lainnya," kata Umar Priyono, Staf Ahli Gubernur DI Yogyakarta Bidang Hukum, Pemerintahan, dan Politik.

Ketika kerjasama sister province sudah ditandatangani, maka kedua belah pihak terikat untuk menindaklanjutinya dengan kegiatan kongkret. "Kami mendorong adanyaa pusat kebudayaan Yogyakarta - Shanghai dan mengembangkan kemampuan masyarakat Yogyakarta, misalnya dengan kursus bahasa Mandarin dan pembelajaran budaya," ujarnya.

Simak: Hal yang Kurang Saat Malioboro Bebas Kendaraan Bermotor Adalah...

Berita terkait

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

1 jam lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

23 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

1 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Akademisi Ungkap Peluang Jaring Wisatawan Mancanegara Lewat Sektor Pendidikan

2 hari lalu

Akademisi Ungkap Peluang Jaring Wisatawan Mancanegara Lewat Sektor Pendidikan

Pendidikan menjadi pintu masuk untuk mengenalkan Indonesia terutama kekayaan wisata budayanya ke wisatawan mancanegara.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

4 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

4 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

4 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

5 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

5 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

5 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya