Intip Kisah Kejayaan Pabrik Karung Goni Delanggu, Klaten

Kamis, 16 Mei 2019 12:43 WIB

Warga Dukuh Kuncen, Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, bergotong-royong membersihkan Pintu Air Sungai Pleret, bangunan bersejarah peninggalan masa kolonial Belanda yang berkaitan dengan kisah kejayaan Pabrik Gula Delanggu (sebelum difungsikan menjadi Pabrik Karung Goni). Tempo/Dinda Leo Listy

TEMPO.CO, Klaten - Menjelajahi pabrik peninggalan masa kolonial Belanda yang masih “perawan” alias belum dikelola menjadi obyek wisata merupakan impian para penggemar wisata sejarah. Namun, tidak mudah mewujudkan mimpi itu, terutama di pabrik yang dikuasai swasta seperti Pabrik Karung Goni Delanggu. “Kalaupun bisa masuk karena kenal penjaganya, anda tetap dilarang memotret di dalam,” kata Nugroho, fotografer profesional yang pernah menelusuri pabrik yang menjadi ikon kota Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, itu.

Baca: Sungai Pusur Klaten Dulu Jadi Tempat Sampah, Sekarang Bawa Berkah

Meski demikian, sejumlah pemuda di Dukuh Kuncen, dukuh di timur pabrik Karung Goni Delanggu, tak kehabisan akal untuk mengangkat kembali kisah kejayaan masa lalu Delanggu yang tersembunyi di balik kokohnya tembok pabrik berumur lebih dari seabad itu. “Warisan industri kawasan pabrik peninggalan Belanda kan tidak terbatas pada bangunan pabriknya. Masih banyak bangunan lain di sekitarnya yang menarik tapi jarang dilirik,” kata Pitut Saputra, warga Dukuh Kuncen, Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, yang menginisiasi gerakan Bersih Sungai Pleret, saat ditemui Tempo pada Kamis, 16 Mei 2019.

Sungai Pleret adalah salah satu cabang dari Sungai Pusur yang berhulu di Kabupaten Boyolali. Sungai Pleret bisa dibilang sungai buatan pada masa kolonial Belanda untuk menggerakkan mesin-mesin bertenaga uap di Pabrik Gula Delanggu (sebelum difungsikan menjadi pabrik karung goni). “Aliran Sungai Pleret itu masuk ke pabrik dari sisi barat dan keluar lewat sisi utara pabrik. Dulu, di balik tembok pabrik itu ada kincir airnya,” kata Pitut. Dalam Bahasa Jawa, pleret dapat diartikan pintu air dengan struktur tanggul miring dan curam. Meski prasasti atau penanda kapan pembangunannya belum ditemukan, pintu air Sungai Pleret di Dukuh Kuncen itu diyakini sama tuanya dengan Pabrik Karung Goni Delanggu.

Cerobong asap pabrik kopi peninggalan masa kolonial Belanda di kawasan obyek wisata Green Canyon Mini Socokangsi di Desa Socokangsi, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten. Tempo/Dinda Leo Listy

Menurut data yang dihimpun Tempo, Pabrik Gula Delanggu dibangun pada 1917. Pada 1933, pabrik gula itu ditutup karena dampak dari masa malaise (krisis ekonomi pada dekade 1920-an). Pada 1934, pabrik itu difungsikan sebagai pabrik karung goni. Pada 1992, pabrik karung yang dikelola PTPN XVII itu berhenti beroperasi karena tingginya ongkos produksi. Kini, pabrik yang termasuk sebagai benda cagar budaya itu dimiliki PT Dunia Hijau Indah.

Meski tidak sederas induknya Sungai Pusur, Sungai Pleret juga memiliki potensi pariwisata jika digarap secara serius. Dari sisi artistik, Sungai Pleret bak parit pertahanan pada kastil-kastil di Eropa, memisahkan kawasan utama Pabrik Karung Goni Delanggu dengan sub kawasan permukiman di sisi utaranya. Sayangnya sebagian bangunan bekas tempat tinggal karyawan pabrik itu kini rusak dan tidak terawat. Kendati demikian, bangunan-bangunan berarsitektur kolonial Belanda itu masih menjadi magnet bagi para penggemar wisata sejarah untuk menelusuri jejak kejayaan Delanggu pada masa lalu.

Advertising
Advertising

Pada 14 Mei 2017, kompleks bangunan tua di kawasan Pabrik Karung Goni Delanggu, termasuk di Dukuh Kuncen, menjadi salah satu destinasi kegiatan Laku Lampah, komunitas pertama di Kota Solo yang berkonsentrasi dalam upaya pelestarian sejarah.

Dari sisi historis, Sungai Pleret juga sebagai bukti bahwa Delanggu yang dikenal sebagai lumbung padi Jawa Tengah pernah menjadi pusat perkebunan tebu. Dengan sistem irigasinya yang memecah Sungai Pusur menjadi beberapa anak sungai, Belanda berupaya menggenjot produktivitas perkebunan tebu yang terhampar di Delanggu. Dalam jurnal Gambaran Kepentingan Politik Kelompok Komunis di Indonesia: Pemogokan Buruh di Delanggu 1948 karya Dyah Ayu Anggraheni Ayuningtyas disebutkan bahwa luas lahan tebu di Delanggu pada 1871 mencapai 404 bau dengan hasil produksi 16.183 pikul.

*

Ahad lalu, Pitut bersama sejumlah warga Dukuh Kuncen bergotong-royong membersihkan pintu air Sungai Pleret. Setelah terbebas dari endapan sampah, cekungan di bawah pintu air itu ditebari ikan untuk wahana pemancingan. “Ada sekitar 50 kilogram ikan dari berbagai jenis yang kami tebar. Ikan itu sumbangan dari beberapa donatur,” kata pemuda yang bekerja sebagai driver Go-Jek itu.

Cukup dengan menyumbang Rp 10.000, pengunjung bebas memancing ikan di pintu air bersejarah tersebut selama 12 jam. Uang sumbangan itu sebagian untuk membeli benih ikan yang dibudidayakan dengan keramba jaring di Sungai Pleret. “Sebagian lagi untuk mendanai Gerakan Bersih Sungai Pleret. Sebab, gotong-royong bersih sungai musti berkelanjutan, tidak cukup satu-dua kali,” kata Pitut.

Di sela kesibukan mengelola Gerakan Bersih Sungai Pleret, Pitut dan rekan-rekannya juga rajin berselancar di internet untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan sejarah Pabrik Karung Goni Delanggu. “Berbekal data itu, kami bisa membuka obrolan seputar sejarah Delanggu dengan para pemancing. Tujuannya agar masyarakat turut peduli terhadap upaya pelestarian sejarah di Delanggu,” kata Pitut.

Baca: Arung Jeram Sungai Pusur Klaten, Ban Traktor dan Tangan Kosong

Salah satu pemancing di pintu air Sungai Pleret, Anung Pamadya, mengatakan Gerakan Bersih Sungai Pleret sekaligus menjadi gerbang untuk gerakan selanjutnya yang berfokus menggali potensi wisata sejarah di Delanggu. “Kalau digarap serius dan profesional, potensi wisata sejarah di Delanggu bisa membawa berbagai dampak positif,” kata warga Perumahan Delanggu Regency itu.

Berita terkait

5 Tips Agar Road Trip Lancar dan Berkesan

5 hari lalu

5 Tips Agar Road Trip Lancar dan Berkesan

Sebelum mulai road trip, buat perencanaan dengan matang agar perjalanan lancar dan berkesan

Baca Selengkapnya

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

7 hari lalu

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.

Baca Selengkapnya

Daftar Pertanyaan yang Sering Diajukan saat Wawancara Visa

16 hari lalu

Daftar Pertanyaan yang Sering Diajukan saat Wawancara Visa

Biasanya petugas akan menanyakan beberapa pertanyaan untuk menentukan kelayakan mendapatkan visa

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

16 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

17 hari lalu

Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

Tidur singkat atau power nap dapat membantu masyarakat menjaga kesehatan fisik dan mental selama perjalanan jauh dengan kendaraan. Kenapa penting?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

17 hari lalu

Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memberikan promo tarif spesial selama masa arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

KAI Commuter Tambahkan 8 Perjalanan di Hari Pertama Kerja Besok

17 hari lalu

KAI Commuter Tambahkan 8 Perjalanan di Hari Pertama Kerja Besok

KAI Commuter memprediksi akan ada lebih dari 850 - 900 ribu pengguna commuter line Jabodetabek di hari pertama kerja, pasca libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

7 Hal Penting saat Merawat Motor Matic Setelah Mudik

18 hari lalu

7 Hal Penting saat Merawat Motor Matic Setelah Mudik

Motor perlu dirawat setelah digunakan saat mudik. Ini deretan komponen yang perlu dicek?

Baca Selengkapnya

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

19 hari lalu

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan

Baca Selengkapnya

Spanyol Tawarkan Program Perjalanan Bersubsidi untuk Pensiunan

20 hari lalu

Spanyol Tawarkan Program Perjalanan Bersubsidi untuk Pensiunan

Program perjalanan khusus pensiunan ini tersedia setiap tahun selama 'musim sepi' dari bulan Oktober hingga Juni.

Baca Selengkapnya