TEMPO.CO, Jakarta - Jika berada di Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab pada bulan Ramadan, sebaiknya pelancong memperhatikan posisi saat menjelang buka puasa. Umat muslim di Dubai berpuasa dengan durasi 14 jam 39 menit pada hari pertama Ramadan.

Hanya saja, mereka yang berada di Burj Khalifa memiliki waktu imsak dan buka puasa yang berbeda di setiap lantainya. Burj Khalifa yang merupakan bangunan tertinggi di dunia memiliki ketinggian 828 meter dengan 163 lantai.

Apabila berada di lantai yang semakin tinggi, maka waktu berbuka puasa kian lama dan waktu imsaknya lebih cepat. Musababnya, kian tinggi suatu tempat, maka matahari akan terbit lebih cepat terbit dan lebih lambat tenggelam. Itu berlaku di gedung-gedung pencakar langit di seluruh Uni Emirat Arab.

Pemandangan menajubkan gedung-gedung tinggi menembus kepungan awan kabut, terlihat betapa tingginya Burj Khalifa. Pembangunan ikon Dubai ini sungguh pencapaian luar biasa, rekor-rekor dunia berhasil diraih oleh menara ini, 19 Januari 2015. Dailymail.co.uk

Fisikawan Amerika yang juga Direktur Hayden Planetarium, Neil deGrasse Tyson menunjukkan perubahan waktu antara bagian atas dan bawah Burj Khalifa. "Selama bulan Ramadan, puasa siang hari bagi umat Islam berakhir saat matahari terbenam. Tapi bagi yang berada di Burj Khalifa di Dubai, matahari terbenam empat menit lebih lama di lantai atas daripada di lantai bawah," kata Neil deGrasse Tyson. "Penghuni di lantai yang lebih tinggi melihat melampaui cakrawala permukaan tanah, lebih jauh di sepanjang kelengkungan Bumi."

Baca juga: Gedung Tertinggi di Dunia Pajang Foto PM Selandia Baru

Kepala Eksekutif Grup Astronomi Dubai, Hassan Al Hariri memperkirakan matahari terbenam satu menit kemudian untuk setiap 1,5 kilometer di ketinggian. Jadi mereka yang tinggal di lantai 121 atau lebih tinggi melaksanakan puasa lebih lama dan salat subuh lebih awal.