Wisata Sejarah, Kisah Benteng Setebal 1 Meter Jebol Ditendang

Jumat, 26 April 2019 20:59 WIB

Kondisi dinding Benteng Cepuri Kerajaan Mataram Islam yang jebol konon karena ditendang Raden Rangga, anak Raja Panembahan Senopati. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wisata sejarah menjadi bagian tak terpisahkan ketika pelancong berkunjung ke situs bersejarah. Di Kotagede, Yogyakarta, ada cerita tentang bagian tembok sebuah benteng yang hancur karena ditendang seorang anak kecil.

Baca: Wisata Sejarah, Teka-teki Letak Kerajaan Mataram di Kotagede

Mungkin tak banyak pengunjung yang memperhatikan tembok di Gang Santosa, Kampung Ndalem, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta, saat melakukan wisata sejarah. Pemandu wisata Jelajah Pusaka Kotagede, David Nugroho mengatakan tembok itu merupakan benteng yang mengelilingi bangunan kawasan Kerajaan Mataram Islam bagian dalam atau disebut dengan Benteng Cepuri.

Dinding Benteng Cepuri itu tak utuh lagi. Tinggal menyisakan panjang sekitar 50 meteran. Satu ujung berada di mulut gang, dan ujung lainnya bertumbuk dengan rumah penduduk. Keunikan situs Benteng Cepuri di gang itu ada pada bagian tengah tembok yang runtuh.

Di sana tembok terbelah dua membentuk semacam gapura. Sementara reruntuhan bata merah dibiarkan menumpuk di tengah. Entah benar atau tidak, tembok itu runtuh bukan dimakan usia. Bukan pula karena gempa. “Berdasarkan cerita dari mulut ke mulut, tembok itu runtuh karena ditendang Raden Rangga,” David Nugroho saat memandu wisatawan menyusuri situs-situs kawasan cagar budaya Kotagede, Yogyakarta, Minggu pagi 21 April 2019.

Advertising
Advertising

Artikel lainnya:
Berebut Sandaran Tangan di Kursi Tengah Pesawat, Itu Hak Siapa?

Raden Rangga adalah anak dari Panembahan Senopati yang merupakan raja pertama Kerajaan Mataram Islam. Raden Rangga masih kecil saat menendang benteng yang tebalnya lebih dari 1 meter itu. Masyarakat sekitar menyebut bagian Benteng Cepuri yang jebol dengan sebutan “benteng jebolan Raden Rangga”. Bisa dibayangkan kesaktian anak raja pada masa itu.

Kondisi dinding Benteng Cepuri Kerajaan Mataram Islam yang jebol konon karena ditendang Raden Rangga, anak Raja Panembahan Senopati. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

Istri penjaga situs Watu Gilang -singgasana Panembahan Senopati, Suheryanti mengatakan, menurut cerita dari leluhur, Raden Rangga adalah anak Panembahan Senopati dengan Ratu Kidul. "Karena itu dia amat sakti namun juga nakal," kata dia. Satu ketika, Panembahan Senopati ingin menguji kesaktian anaknya. Dia meminta Raden Rangga memencet jempol kakinya dengan disaksikan segenap keluarga dan pejabat kerajaan.

Rupanya Panembahan Senopati tak merasa kesakitan. Raden Rangga kemudian marah lantaran malu karena dianggap tidak kuat atau sakti. Dia kemudian berlari keluar dari keraton namun tidak melalui pintu, melainkan menjebol dinding benteng. Tumpukan batu bata yang runtuh itu ada yang direstorasi untuk dikembalikan ke bentuk semula. Bagian yang direstorasi itu ditandai dengan paku yang ditancapkan.

Baca juga: Beda Sadranan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta dan Surakarta

Menurut Suheryanti, ada pula versi lain dari kisah Raden Rangga yang menjebol dinding Benteng Cepuri. Kisahnya, Raden Rangga menjebol dinding benteng setelah diminta memijat Panembahan Senopati dan sampai membuat ayahnya kesakitan. Lantaran merasa sakit namun tak kunjung berhenti memijat, Panembahan Senopati menendang tubuh Raden Rangga hingga tubuhnya membentur dinding benteng dan jebol.

Berita terkait

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

12 jam lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

22 jam lalu

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

Hari ini, 27 April 1999, adalah berdirinya Kota Ternate berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

3 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

3 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

4 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

4 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

4 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

5 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya