Wisata Kuliner dan Kesenian dari 30 Negara Juga Ada di Kampus

Rabu, 20 Maret 2019 06:07 WIB

Dua mahasiswa dari Ruanda menunjukkan makanan khas mereka bernama Invange Salad di acara International Cultural and Culinary Festival (ICCF) di Universitas Muhamadiyah Yogyakarta (UMY) Senin-Selasa (18-19 Maret 2019). TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Universitas Muhamadiyah Yogyakarta atau UMY menggelar International Cultural and Culinary Festival (ICCF) yang dipusatkan di Gedung Sportorium UMY 18-19 Maret 2019. ICCF merupakan agenda berskala internasional yang menjadi wadah mahasiswa-mahasiswa asing yang sedang berada di Yogyakarta untuk saling belajar budaya lewat kuliner dan kesenian.

Baca: Wisata Kuliner Cungkring, Penasaran Seperti Apa Rasanya

Dalam acara yang mengusung tema Discover The World Through UMY, itu tak kurang kesenian hingga makanan yang berasal dari 30 negara dari empat benua Asia, Afrika, Eropa dan Amerika diperkenalkan. Mulai dari Malaysia,Thailand, Ukraina, Jepang, Filipina, Tanzania, Palestina juga Suriname. Ada pula kuliner asal Ghana, Italia, Mesir, Timor Leste, Ruanda, Amerika, Vietnam, Turki, dan Spanyol ikut hadir.

Para perwakilan 30 negara tersebut menyuguhkan makanan khas negara mereka yang dapat dinikmati pengunjung ICCF. Para pengunjung tampak antusias dengan beragamnya kuliner yang dibawa peserta event itu. Misalnya dari Palestina menyajikan Imrya, sejenis kue berbahan kurma, susu, kelapa dan wijen.

Perwakilan mahasiswa dari Pakistan memperkenalkan kuliner khas mereka Samosa saat event International Cultural and Culinary Festival (ICCF) di Universitas Muhamadiyah Yogyakarta (UMY) Senin-Selasa (18-19 Maret 2019). TEMPO | Pribadi Wicaksono

Advertising
Advertising

Perwakilan dari Suriname menyajikan Bakabana, atau sebutan pisang goreng di Suriname. Sedangkan dari Vietnam menyajikan kue Xoi atau ketan pelangi, hidangan berbahan dasar ketan yang rasanya gurih sedikit asin.

Makanan khas Ruanda, Invange Salad yang diperkenalkan saat event International Cultural and Culinary Festival (ICCF) di Universitas Muhamadiyah Yogyakarta (UMY) Senin-Selasa (18-19 Maret 2019). TEMPO | Pribadi Wicaksono

Dari Ruanda ada salad bernama Invange Salade. Sementara Pakistan menampilkan Samosa, makanan ringan yang populer berupa pastri goreng berbentuk segitiga dengan isi kentang rebus berbumbu rempah-rempah dicampur kacang kapri, bawang bombay, daun ketumbar.

Baca juga: Makan Sate tapi Pakai Kuah, Coba Sate Kuah Pak Haji Diding

Kepala Kantor Lembaga Kerjasama dan Urusan Internasional UMY Eko Priyo Purnomo mengatakan peserta acara pada tahun ini meningkat dari periode sebelumnya yang diikuti 20 negara. “Tahun ini event ini bisa lebih besar dari tahun kemarin, ini sekaligus menunjukkan respons positif para mahasiswa asing terhadap kegiatan ini,” ujarnya.

Eko mengatakan lewat makanan dan kuliner itu, sebanyak 3.000 pengunjung hadir khususnya mahasiswa Yogyakarta. Dia berharap mereka dapat merasakan dan memahami bagaiman beragamnya budaya setiap negara dan membuka wawasan mereka. Para perwakilan peserta dari berbagai negara itu juga diajak berkeliling Yogyakarta, mulai dari menyambangi Candi Prambanan, Lava Tour, dan Keraton Yogyakarta.

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

4 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

14 jam lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

17 jam lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

3 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

3 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

4 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

4 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

4 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya