Mengintip Proses Pembuatan Ikan Salai, Favorit Pelancong

Selasa, 5 Maret 2019 10:45 WIB

Desa Lumpatan-Bailangu, Sekayu dikenal sebagai sentra penrajin ikan salai baung dan patin. Selain dapat menikmati hidangannya, pemburu kuliner juga dapat melihat proses produksi. Tempo/Parliza Hendrawan

TEMPO.CO, Palembang - Ikan Salai khas Sekayu, sudah tidak asing lagi bagi pelancong yang sering berpergian ke kota Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Harganya tidak terlalu mahal. Tidak hanya itu, penikmat makanan ini juga bisa membawa pulang sebagai oleh-oleh. Cara mendapatkannya juga cukup gampang: banyak dijual dipinggir jalan lintas Betung-Sekayu persisnya di desa Lumpatan-Bailangu.

Baca: Minim Hasil Tangkapan, Harga Ikan Ekor Kuning di Papua Rp 1 Juta

Ikan Salai yang merupakan ikan asap yang diolah secara tradisional ini memiliki berbagai ukuran. Bagi pemudik kalau melintas di kawasan Lumpatan-Bailangu mata akan melihat berjejer rapi pondok-pondok yang menjual ikan Salai tersebut. Ikan Salai yang diolah pun berasal dari berbagai macam ikan khas Sekayu yakni diataranya Salai Patin dan Salai Baung.

Kabag Humas Pemkab Muba, Herryandi Sinulingga menerangkan untuk menghasilkan ikan asap yang bermutu tinggi sebaiknya digunakan jenis kayu yang mampu menghasilkan asap dengan kandungan unsur phenol dan asam organik tinggi, karena kedua unsur lebih banyak melekat pada tubuh ikan dan dapat menghasilkan rasa, aroma maupun warna daging ikan asap yang khas, seperti jenis kayu leban atau tembesu. "Ikan dan juga kayu bakarnya tidak boleh sembarangan," katanya, Senin, 4 Maret 2019.

Tingginya permintaan masyarakat akan ikan salai ini membuat Bumdes Maju Bersama, Desa Bailangu Timur Kecamatan Sekayu berinisiatif membuka unit usaha pengelolaan dan penjualan Ikan Salai Dalam Kemasan. Setelah disetujui dalam musyawarah desa, Bumdes yang dimotori oleh Epriadi ini mulai merangkul dan membina beberapa kelompok usaha pengrajin ikan salai untuk ikut terlibat dalam proses produksi di rumah produksi Salai Bailangu.

Desa Lumpatan-Bailangu, Sekayu dikenal sebagai sentra penrajin ikan salai baung dan patin. Selain dapat menikmati hidangannya, pemburu kuliner juga dapat melihat proses produksi. Tempo/Parliza Hendrawan

Dalam proses produksinya, Epriadi menjelaskan bahwa metode produksi ikan salai dilakukan dengan cara proses pengasapan, yaitu dengan meletakkan ikan yang akan diasap agak jauh dari sumber asap (tempat pembakaran kayu) dengan jarak lebih kurang 1 meter dengan suhu sekitar 40 – 500C dengan lama proses pengasapan selama 20 jam - 30 jam. Setelah melalui proses pengasapan, ikan selanjutnya didinginkan dengan cara digantung atau disusun di dalam ruangan selama 24 jam. Proses ini diakhiri dengan mengemas ikan salai dalam kemasan kotak dengan berat 250 gram.

Advertising
Advertising

Di Bumdes Maju Bersama sendiri, ikan salai Baung dijual perkotak dengan harga Rp 75 ribu, Lais Rp 80 ribu, Patin Rp 65 ribu, dan Gabus Rp 65 ribu. "Tingkat penjualan saat ini baru mencapai 10-15 kotak perhari." Ungkap Epriadi. Sedangkan pembeli yang datang, selain penduduk dari daerah Sekayu, juga dari orang-orang dari daerah lain yang melintas, lebih ramai lagi pembeli kalau saat bulan puasa. Namun yang menjadi kendala saat ini adalah apabila sedang memasuki musim hujan seperti sekarang, ketersediaan Ikan dengan ukuran yang memenuhi standar produksi menjadi susah didapat.

Baca: Kuliner Gulai Ikan Semah, Sisiknya Juga Enak Dimakan

Kepala Dinas PMD Kabupaten Musi Banyuasin, Richard Chahyadi, menambahkan pihaknya berupaya memberdayakan masyarakat Bailangu Timur dan sekitar melalui program-program pemberdayaan agar Budidaya Ikan Air Tawar melalui kolam-kolam terpal dapat membangu ketersediaan bahan baku ikan yang dibutuhkan. Sebelumnya katanya, Bumdes dan Kelompok Usaha di Lumpatan, Bailangu dan Bailangu Timur pernah mencoba Budidaya Ikan Air Tawar melalui keramba-keramba di sepanjang aliran Sungai Musi. Namun usaha itu mengalami kegagalan dengan tingkat kematian ikan yang tinggi. "Kelompok-kelompok tersebut akan kita coba untuk dibina melalui Budidaya menggunakan media kolam terpal," ujar Richard.

Berita terkait

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

2 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

3 hari lalu

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

Keputusan menurunkan status bandara di Palembang dinilai berdampak negatif terhadap pertumbuhan industri parawisata di Sumsel.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

3 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

4 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

5 hari lalu

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

Tak semua ikan punya kandungan nutrisi super yang sama sehingga disarankan untuk memilih yang tepat. Berikut saran ahli diet.

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

5 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

7 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

10 hari lalu

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.

Baca Selengkapnya