Sejumlah jasa sewa kuda berada di lautan pasir Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Kamis 8 November 2018. Lautan pasir seluas 5,920 hektar berada pada ketinggian 2100 m dpl. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
TEMPO.CO, Malang - Erupsi Gunung Bromo mengagetkan wisatawan, Selasa 19 Februari 2019. Erupsi yang dilaporkan oleh Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) Kementerian Energi Sumber Daya Alam, ditandai dengan semburan asap putih dari kawah. Asap mengepul putih kecokelatan dan membumbung tinggi.
"Saya sempat dokumentasikan. Menurut warga aman, erupsi kecil tak masalah," kata pengunjung Ronny Rusdiansyah.
Saat itu ia tengah berada di Penanjakan. Sebelumnya berkeliling kawasan sekitar Gunung Bromo. Termasuk mengamati pertanian dan wisata desa Wonokitri, Tosari, Pasuruan.
Sepanjang perjalanan, tak banyak bertemu dengan wisatawan. Pengunjung, katanya, sepi. Cuaca saat ini sekitar Bromo tengah berkabut dan disertai hujan.
Namun begitu, wisata Gunung Bromo tetap dibuka seperti biasa. "Kami selalu berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jhon Kenedie, Selasa 19 Februari 2019.
Berdasarkan laporan dari pantauan Pos pengamatan Gunung Bromo di Desa Ngadisari, Sukapura, Probolinggo tak terjadi erupsi yang signifikan. Kondisi cuaca mendung hingga hujan. "Status waspada atau level II," katanya.
Secara visual angin berembus lemah ke timur laut, timur, tenggara dan selatan. Suhu udara antara 12 derajat celsius hingga 20 derajat celsius. Kelembaban udara 0 persen.
Sedangkan asap bertekanan lemah hingga sedang berwarna putih kecokelatan. Intensitas asap tipis hingga sedang. Ketinggian asap yang keluar dari Gunung Bromo dengan ketinggian antara 50 sampai 700 meter.
Sementara terjadi microtreamor dengan amplitudo antara 0,5- 1,1 milimeter. Situasi, katanya, aman namun pengunjung harus memperhatikan petunjuk dan papan pengumuman. Dilarang mendekat 1 kilometer dari kawah sesuai rekomendasi PVMBG.
Selain itu, juga diturunkan petugas untuk mengawasi dan patroli di sekitat lokasi wisata. Tujuannya untuk mencegah wisatawan yang mendekat kawah hingga mengancam keselamatan dan keamanan
Usai Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Beroperasi Siang Ini
6 hari lalu
Usai Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Beroperasi Siang Ini
Bandara Sam Ratulangi Manado dipastikan bisa beroperasi kembali hari ini, Senin, 22 April 2024 setelah beberapa hari ditutup sementara akibat sebaran abu vulkanik hasil erupsi Gunung Ruang.