Menjaga Manuskrip Kuno, Ini yang Dilakukan Keraton Yogyakarta

Sabtu, 9 Februari 2019 10:05 WIB

Keraton Yogyakarta. (TEMPO)/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Keraton Yogyakarta menyatakan sejak Maret 2018, Raja Keraton Yogya Sri Sultan Hamengku Buwono X telah menjalin kerja sama dengan British Library di London untuk mulai mendigitalisasi naskah-naskah kuno milik Keraton Yogyakarta yang hilang selama masa penjajahan.

Baca juga: Ungkap Naskah Hilang, Keraton Yogyakarta Gelar Simposium

“Saat ini sudah ada sebanyak 75 manuskrip kuno yang telah dikembalikan British Library kepada Keraton dalam bentuk digital,” ujar putri bungsu Sultan HB X yang juga kepala divisi kebudayaan atau Penghageng Widyo Budoyo Keraton Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu Bendoro Jumat 8 Februari 2019.

Manuskrip itu rencananya akan dikumpulkan dan disimpan di sebuah perpustakaan digital khusus manuskrip yang disiapkan Keraton agar lebih mudah diakses masyarakat luas.
GKR Bendoro. (TEMPO/Pribadi Wicaksono)
Bendoro menuturkan salah satu manuskrip penting yang hilang seperti naskah yang berkisah tentang kepemimpinan Hamengku Buwono (HB) I. Naskah itu akhirnya dapat dilacak dan ditemukan di British Library.

Bendoro tak mengungkap sebenarnya berapa pastinya naskah kuno Keraton yang kini tengah diburu agar bisa kembali itu.

Pihaknya menyatakan dari kerjasama seperti dengan British Library itu bisa menjadi titik awal mendapatkan lagi manuskrip Keraton yang sudah tersebar di negeri seperti Belanda, Inggris, dan negara lainnya itu.

Bendoro menuturkan saat ini total ada 600 naskah kuno yang tersimpan di Keraton Ngayogtakarta. Sebanyak 400 naskah berisi tentang pemerintahan berada di Perpustakaan Widyo Budoyo dan 200 naskah tentang kesenian di Perpustakaan Krido Mardowo Keraton Yogyakarta.

Ia mengungkapkan tidak semua manuskrip bisa diakses masyarakat karena ada beberapa yang memang sifatnya rahasia dan hanya bisa diakses kalangan Keraton.

“Dari manusrkip kuno yang telah didigitalisasi itu, sebanyak kurang lebih 10 persennya akan dipamerkan dalam peringatan 30 tahun bertahtanya Sultan HB X,” ujarnya.

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar peringatan 30 tahun Sri Sultan Hamengku Buwono X bertakhta berdasarkan tahun Masehi yang jatuh tanggal 7 Maret 2019 mendatang.

Peringatan bertajuk Tingalan Jumenengan Dalem atau Ulang Tahun Kenaikan Takhta Sri Sultan Hamengku Buwono X itu akan digelar di Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran Keraton mulai tanggal 7 Maret-7 April 2019.

Naskah-naskah fisik yang akan dipamerkan merupakan koleksi keraton warisan Sri Sultan Hamengku Buwono V.Naskah yang dipamerkan antara lain babad, serat, dan cathetan warni-warni dari perpustakaan keraton, KHP Widyabudaya.

Sementara teks-teks bedhaya, srimpi, dan pethilan beksan, serta cathetan gendhing berasal dari koleksi KHP Kridhamardawa.

Berbagai koleksi dari Museum Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat juga turut dipamerkan untuk mendukung visualisasi naskah.

Baca juga: Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Naskah Kuno, Catat Tanggalnya

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

5 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

19 jam lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

3 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

3 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

4 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

4 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

4 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

6 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

6 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya