Oarfish Muncul di Toyama Jepang, Ada Juga Cumi Kunang-kunang

Minggu, 3 Februari 2019 20:40 WIB

Panjang Ikan raja hering bisa mencapai belasan meter. Tampak betapa panjang salah satu yang terdampar di Meksiko pada 2007. Di Jepang, kemunculan ikan laut dalam ini dipercaya sebagai pertanda bakal datangnya gempa. (Foto: bloodydecks.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kemunculan ikan oarfish di Teluk Toyama, Jepang, mendatangkan berbagai persepsi. Ikan oarfish yang panjang seperti belut ini dianggap sebagai pembawa kabar buruk. Sebagian orang meyakini kemunculan ikan ini menjadi sinyalemen agar masyarakat waspada akan gempa bumi dan tsunami.

Ikan oarfish berwarna perak dengan sirip merah. Panjang ikan oarfish yang ditemukan nelayan di Teluk Toyama mencapai 4 meter. Selain ikan oarfish, ada pula binatang lain yang menarik di perfektur Toyama, yakni cumi kunang-kunang atau watasenia scintillans.

Jika datang ke teluk Toyama pada malam hari di setiap bulan Maret sampai Juni, pengunjung akan melihat pendaran cahaya biru di tengah laut yang berasal dari cumi kunang-kunang. Mengutip laman Atlas Obscura, cumi kunang-kunang yang hidup berkelompok itu naik ke permukaan laut dari habitatnya sedalam 365,76 meter.

Sejumlah warga mengangkat bangkai ikan oarfish sepanjang 5,5 meter di pantai California. AP Photo

Cumi kunang-kunang bergerak ke permukaan melalui arus dari sebuah ngarai di Teluk Toyama. Saat di permukaan pancaran cahaya biru berkilauan menampilkan pesona yang berpadu dengan gelap malam. Para pengunjung yang ingin melihat lebih dekat bisa menumpang perahu nelayan di Namerikawa pada pukul 03.00.

Advertising
Advertising

Cumi kunang-kunang betina muncul di permukaan saat musim pemijahanan pada April dan Mei. Mengutip News Deeply, kelap-kelip warna biru dari cumi itu telah menarik penelitian ilmuwan untuk memahami bioluminesensi atau emisi cahaya yang dihasilkan oleh makhluk hidup karena adanya reaksi kimia.

Baca: Fakta Oarfish Ikan Pertanda Bencana di Jepang

Ahli biokimia dari Universitas Mie, Katsunori Teranishi mengatakan spesies yang menggunakan bioluminesensi bertujuan menarik mangsa. "Misteri ekologis adalah mengapa cumi kunang-kunang memancarkan cahaya," katanya. Teranishi menjelaskan sebagian besar spesies cumi hidup tanpa bioluminesensi.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

8 jam lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

9 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

9 jam lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

1 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

1 hari lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

1 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

1 hari lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

1 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

1 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya