Dokter Juga Harus Melek Pariwisata, Bagaimana Caranya?

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 12 Januari 2019 18:01 WIB

Ilustrasi pria ke dokter. Raleighmedicalgroup.com

TEMPO.CO, Singaraja, Bali - Sektor pariwisata membutuhkan berbagai unsur pendukung, salah satunya dokter yang memahami layanan kesehatan untuk wisatawan. Rektor Universitas Pendidikan Ganesha atau Undiksha Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, I Nyoman Jampel mengatakan dokter yang melek dengan pariwisata menjadi kebutuhan yang harus diperhatikan.

Baca: Daftar 10 Kota Paling Sehat Dunia, Kota Denpasar Masuk

"Sebab itu kami mengundang stakeholder terkait, dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Dinas Pariwisata, dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia untuk memberikan masukan demi peningkatan kualitas sumber daya manusia," kata I Nyoman Jampel. Dengan begitu, lulusan Fakultas Kedokteran Undiksha memiliki kompetensi melampaui yang lain.

Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, I Nyoman Sutrisna mengatakan pelayanan kesehatan yang prima menjadi salah satu bagian dalam mewujudkan kenyamanan dalam berwisata. Ditambah lagi perkembangan pariwisata di Kabupaten Buleleng dalam beberapa tahun belakangan semakin meningkat, baik untuk kunjungan domestik maupun mancanegara.

"Ini perlu mendapat perhatian serius. Tidak hanya pada pelayanan umum di objek wisata, tetapi juga aspek penanganan kesehatan," katanya. I Nyoman Sutrisna mencontohkan ketika ada kunjungan wisatawan yang menggunakan kapal pesiar di Pelabuhan Celukan Bawang beberapa waktu lalu, ada wisatawan mancanegara yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

Baca juga: Harga Tiket Pesawat Domestik Naik, Pariwisata Bakal Terpukul

Direktur RSUD Buleleng, Gede Wiartana mengatakan belum ada dokter khusus kepariwisataan di rumah sakit tersebut. "Kalau pasien warga negara asing sudah ada dengan berbagai keluhan sakit," ucapnya. Seorang dokter pariwisata bukan hanya menguasai ilmu kedokteran, namun juga memiliki kompetensi lainnya, misalnya kemampuan berbahasa asing dan memahami tata laksana pemeriksaan kesehatan bertaraf internasional.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

2 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

5 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

5 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

6 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

6 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

7 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

7 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

7 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya