Kisah Komunitas Roemah Toea Menelusuri Bekas Pabrik Gula di Jogja

Kamis, 13 Desember 2018 14:21 WIB

Lori tebu yang akan digunakan untuk pernikahan unik 12-12-12 meluncur sesaat sebelum acara "Nikah Bareng Istimewa" di kompleks Pabrik Gula Madubaru, kelurahan Madukismo, kecamatan Kasihan, kabupaten Bantul, Yogyakarta (12/12). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Komunitas Roemah Toea Yogyakarta beberapa pernah melakukan penelusuran lokasi pabrik gula di Jogja dan sekitarnya pada 2015 silam. Menurut ketua komunitas Aga Yurista Pambayun penelusuran dilakukan berdasarkan peta lama berangka tahun 1927.

“Tetapi kami mengalami kesulitan ketika mencari sisa-sisa bangunan tersebut,” kata Aga di sela pameran foto Suikerkultuur (pabrik gula)–Jogja yang Hilang, di Bentara Budaya Yogyakarta, Rabu, 12 Desember 2018. Foto-foto hasil penelusuran itu dipajang dalam pameran tersebut, dilengkapi foto pabrik gula semasa beroperasi.

Menurut Aga, mereka sulit mencari sisa bangunan yang menandai adanya pabrik gula tersebut selama penelusuran. Kata dia, seluruhnya ada 19 pabrik gula yang pernah berdiri di Yogyakarta dan sekitarnya. Dari jumlah itu kini hanya tinggal satu bangunan yang masih berfungsi. Selebihnya sudah beralih fungsi tanpa menyisakan bekas setelah terjadi pembakaran saat Agresi Militer Belanda II pada 1948. “Sebisa mungkin kami menemukan bekasnya (saat penelusuran).”

Dia mencontohkan dari penelusuran bekas lokasi Pabrik Gula Sedajoe di Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, mereka hanya menemukan satu pondasi kecil dan pipa pembuangan limbah. Pipa itu terbuat dari tanah liat dan berada di pekarangan rumah penduduk. Sebelum dibumihanguskan pabrik itu sudah tutup karena bangkrut saat krisis ekonomi global era 1930-an.Suasana pameran foto Suikerkultuur (pabrik gula) – Jogja yang Hilang, di Bentara Budaya Yogyakarta, Rabu, 12 Desember 2018. Tempo/Pito Agustin

Lalu ada bekas lokasi pabrik yang menjadi sekolah, yaitu Pabrik Gula Klatji di Desa Sidoagung, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman. Tempat ini sudah menjadi SMK Negeri 1 Godean. Begitu juga Pabrik Gula Bantool di Desa Trirenggo, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul yang menjadi SMA Negeri 2 Bantul. Di seputaran bekas Pabrik Gula Bantool ditemukan saluran irigasi dan permukiman.

Advertising
Advertising

Kemudian ada bekas lokasi pabrik yang menjadi komplek perkantoran, seperti Pabrik Gula Beran di Desa Tridadi, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman. Di sana telah berdiri komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Sleman. Sisa bangunan berupa rumah kini menjadi Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

Juga bekas lokasi Pabrik Gula Demakidjo di Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, telah menjadi Markas Yonif 403 Kompi Senapan C. Bangunan yang tersisa berupa rumah lawas bekas klinik kesehatan kini menjadi Pabrik Mebel PT Matarindo. “Bekas lokasi pabriknya sekarang menjadi lapangan dan garasi panser,” kata Aga.<!--more-->

Pabrik Gula Randoegoenting atau Pabrik Gula Tjandisewoe di Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman masih ditemukan bekas dudukan cerobong asap, pondasi jembatan, potongan lori, dan sisa pagar komplek rumah dinas. Selain itu ada bekas rumah sakit pabrik yang kini dimiliki Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

Pabrik Gula Tjebongan di Desa Sumberadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman menyisakan klinik yang kini menjadi Puskemas Mlati II. Bekas Pabrik Gula Wonotjatoer di Desa Karangjambe, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul berubah menjadi hangar pesawat yang difungsikan sebagai Museum Pusat TNI Angkatan Udara “Dirgantara Mandala”.

Ada juga pabrik gula yang tak ditemukan bekas maupun sisa-sisanya. Yaitu lokasi Pabrik Gula Gesikan di Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul dan Pabrik Gula Sendangpitoe di Desa Sendangrejo, Kecamatan inggir, Kabupaten Sleman. Yang ada di alokasi itu kini hanyalah lapangan desa.

Sementara yang masih berfungsi sebagai pabrik gula adalah Pabrik Gula Padokan di Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Hanya saja, bangunannya merupakan bangunan baru karena yang lama turut menjadi korban pembumihangusan. Pabrik gula yang didirikan masa Sultan Hamengku Buwono IX pada 1955 itu diberi nama Pabrik Gula Madukismo. Pada 1958 pabrik ini diresmikan Presiden Sukarno dan mulai beroperasi. “Sisa dari Pabrik Gula Padokan hanya jalur lori yang ke arah perkebunan tebu di sisi timur pabrik,” kata Aga.

Kurator Bentara Budaya Yogyakarta, Hermanu megatakan bahwa pendirian pabrik pada masa kolonial tak sekedar membangun tempat produksi, melainkan juga dilengkapi fasilitas lain. Misalnya, saluran irigasi pembuangan limbah, perumahan untuk karyawan dan buruh, klinik atau rumah sakit, juga sarana pendidikan.

Di lingkungan pabrik juga ada profesi-profesi yang dihormati warga sekitar, seperti dokter, kepala pabrik, sinder, teknisi mesin, juru tulis, pegawai administrasi. “Tapi (sebagian besar) kini menjadi bagian Jogja yang hilang. Karena tinggal cerita,” kata Hermanu.

PITO AGUSTIN RUDIANA (Yogyakarta)

Berita terkait

PT Pabrik Gula Rajawali II di Cirebon Mulai Giling Tebu Pertengahan Mei 2024

7 hari lalu

PT Pabrik Gula Rajawali II di Cirebon Mulai Giling Tebu Pertengahan Mei 2024

Sekretaris Perusahaan PT Pabrik Gula Rajawali II, Karpo B. Nursi, menyatakan pihaknya menargetkan proses penggilingan dimulai pada bulan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

8 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Ribuan Masyarakat Antusias Saksikan Gema Takbir Jogja 2024

23 hari lalu

Ribuan Masyarakat Antusias Saksikan Gema Takbir Jogja 2024

Sebanyak 11 tim--setiap tim terdiri dari 60-100 anggota--memeriahkan acara Gema Takbir Jogja 2024. Acara tahunan itu mendapat perhatian masyarakat.

Baca Selengkapnya

8 Tempat Ngabuburit Jogja yang Seru dan Banyak Jajanan

29 hari lalu

8 Tempat Ngabuburit Jogja yang Seru dan Banyak Jajanan

Ngabuburit menjadi salah satu aktivitas favorit saat bulan suci Ramadhan. Ketahui rekomendasi tempat ngabuburit di Jogja berikut ini.

Baca Selengkapnya

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

55 hari lalu

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"

Baca Selengkapnya

International Women's Day 2024 Jogja Serukan: Cuci Kaki Gosok Gigi Adili Jokowi

55 hari lalu

International Women's Day 2024 Jogja Serukan: Cuci Kaki Gosok Gigi Adili Jokowi

Salah satu kelompok peserta International Women's Day Jogja 2024 menyerukan adili Jokowi dan protes kebijakan yang tak berpihak kepada perempuan.

Baca Selengkapnya

International Women's Day Jogja 2024: Suarakan Tuntutan untuk Perempuan dan Minoritas Gender

56 hari lalu

International Women's Day Jogja 2024: Suarakan Tuntutan untuk Perempuan dan Minoritas Gender

Pada peringatan International Women's Day (IWD) Jogja 2024, para peserta membawa tuntutan berbeda yang menarik perhatian massa aksi. Apa tuntutannya?

Baca Selengkapnya

Minta Kampus Jangan Diam, Seniman Yogyakarta Gelar Aksi Teatrikal di Bundaran UGM

2 Maret 2024

Minta Kampus Jangan Diam, Seniman Yogyakarta Gelar Aksi Teatrikal di Bundaran UGM

Mereka mencari enam rektor dan enam ketua BEM di Yogyakarta yang berani untuk menegakkan demokrasi di tengah Pilpres yang diwarnai kecurangan.

Baca Selengkapnya

4 Orang Tewas Terlibat Carok di Bangkalan, Ini Tradisi Bela Harga Diri Masyarakat Madura

23 Januari 2024

4 Orang Tewas Terlibat Carok di Bangkalan, Ini Tradisi Bela Harga Diri Masyarakat Madura

Empat orang tewas setelah terlibat carok di Bangkalan, Madura, Jawa Timur pada Jumat malam, 12 Januari 2024 lalu. Apa itu Carok?

Baca Selengkapnya

Anies Rayakan Tahun Baru 2024 di Yogyakarta, NasDem: Bagian Jejak Historisnya

1 Januari 2024

Anies Rayakan Tahun Baru 2024 di Yogyakarta, NasDem: Bagian Jejak Historisnya

Artinya, Sugeng menjelaskan, secara kultural Anies menunjukkan seorang yang memiliki kepribadian yang sangat terkait erat dengan kultur Jawa.

Baca Selengkapnya