Diproses Secara Tradisi, Kerajinan Baduy Diminati Banyak Kalangan

Reporter

Antara

Jumat, 30 November 2018 11:05 WIB

Seorang wanita suku Baduy Luar memintal benang untuk menenun kain di kampung Gajebo, Kabupaten Lebak, Banten. Seiring banyaknya wisatawan yang datang, kebutuhan akan buah tangan hasil kerajinan suku Baduy pun meningkat. Tempo/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Lebak - Masyarakat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, mengembangkan inovasi kerajinan alam guna meningkatkan pendapatan keluarga. "Pengembangan kerajinan alam itu dilakukan karena masyarakat Baduy menolak modernisasi," kata Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Saija saat mengikuti kegiatan Bursa Inovasi Desa di Lebak, Kamis, 28/11.

Produk kerajinan tersebut menjadi sumber pendapatan masyarakat Baduy, selain dari hasil komoditas pertanian ladang huma. Usaha kerajinan yang dijalani turun temurun itu mampu menembus pasar domestik dan mancanegara.

Kerajinan alam itu, antara lain, berupa kain tenun, minuman jahe, minuman madu hutan, tas koja, batik dan souvenir. "Semua menggunakan bahan baku alam yang ada di kawasan Baduy. Mulai dari pewarna kain hingga bahan tas koja, semua dari alam," katanya.

Menurut Saija saat ini sudah ada puluhan unit usaha masyarakat Baduy di bidang kerajinan. Meski diproduksi secara tradisional, namun karya mereka sangat diminati konsumen.Pekerja membuat alas sepatu di salah satu UMKM kerajinan sepatu kulit ikan nila di Cibaduyut, Bandung, 19 September 2016. Sepatu kulit ikan nila tersebut dijual antara Rp500.000 hingga Rp1,5 juta per pasang. ANTARA/Yusran Uccang

Untuk harga berikut rinciannya. Kain tenun Rp65 ribu, baju Rp70 ribu, selendang Rp250 ribu, tas koja Rp25 ribu, kopiah Rp15 ribu, golok Rp300 ribu, souvenir dari harga Rp15-25 ribu. Selain itu, ada juga produk minuman jahe gula aren yang dijual Rp30 ribu per botol dan madu Rp40 ribu per botol. "Warga kami sangat terbantu dengan adanya inovasi itu, pendapatan ekonomi mereka cukup baik," kata Saija.

Neng, 35 tahun, seorang pedagang di kawasan Baduy mengaku banyak pengunjung datang bersama rombongan membeli aneka jenis souvenir Baduy. "Kami setiap akhir pekan kewalahan melayani permintaan wisatawan," kata dia.

Sementara itu, Haerudin, 25 tahun, wisatawan dari Jakarta mengaku kualitas kerajinan itu cukup bagus. Karena itu dia tak segan memborong barang yang tersedia, seperti kain tenun, gelang, gantungan kunci, pernak-pernik miniatur dan golok.

ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Nyepi di Baduy Dalam

56 hari lalu

Nyepi di Baduy Dalam

Warga Baduy kini sedang menjalani Kawalu, ritual penyucian diri pada masyarakat adat tersebut, sebagai perwujudan rasa syukur atas hasil panen pertani

Baca Selengkapnya

Cerita Suku Baduy Dalam Tolak Internet dan Berhasil Jadi Wilayah Blank Spot

20 Oktober 2023

Cerita Suku Baduy Dalam Tolak Internet dan Berhasil Jadi Wilayah Blank Spot

Permohonan agar wilayah Baduy Dalam bebas internet sudah diajukan Juni lalu. Kampung Cibeo, Cikertawarna, Cikeusik tetap jadi area blank spot.

Baca Selengkapnya

Telusuri Misteri Kampung Adat Nusantara: Baduy, Kampung Ciptagelar hingga Cikondang

2 Oktober 2023

Telusuri Misteri Kampung Adat Nusantara: Baduy, Kampung Ciptagelar hingga Cikondang

Berikut beberapa kampung adat yang bisa Anda kunjungi, antara lain di kampung Baduy, kampung ciptagelar hingga Cikondang

Baca Selengkapnya

Perbedaan Baduy Dalam dan Baduy Luar di Banten, Apa Saja Pantangan di Sana?

17 Juli 2023

Perbedaan Baduy Dalam dan Baduy Luar di Banten, Apa Saja Pantangan di Sana?

Baduy dikenal sebagai salah satu suku yang memiliki dua kelompok, yaitu luar dan dalam. Lantas, apa perbedaan keduanya?

Baca Selengkapnya

Lanjutkan Safari Politik, Anies Baswedan Temui Masyarakat Baduy

24 Januari 2023

Lanjutkan Safari Politik, Anies Baswedan Temui Masyarakat Baduy

Anies Baswedan melanjutkan safari politiknya di wilayah Provinsi Banten dengan menemui masyarakat Baduy pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ritual Kawalu, Saat Wilayah Baduy Tertutup Dikunjungi Wisatawan

22 Januari 2023

Mengenal Ritual Kawalu, Saat Wilayah Baduy Tertutup Dikunjungi Wisatawan

Kawasan Baduy Dalam ditutup untuk wisatawan selama tiga bulan lantaran upacara Kawalu.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar, Bagaimana Cirinya?

9 Mei 2022

Perbedaan Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar, Bagaimana Cirinya?

Sejumlah warga Baduy mengikuti tradisi Ritual Seba Baduy di Pendopo Gubernur Banten, di Serang, Sabtu 7 Mei 2022. Apa beda Baduy dalam dan Baduy luar?

Baca Selengkapnya

Tradisi Seba Baduy, Saat Masyarakat Baduy Silaturahmi dengan Pimpinan Daerah

7 Mei 2022

Tradisi Seba Baduy, Saat Masyarakat Baduy Silaturahmi dengan Pimpinan Daerah

Tradisi Seba Baduy dilaksanakan setelah masyarakat Baduy melaksanakan ritual Kawalu.

Baca Selengkapnya

Tradisi Seba, Suku Badui Dalam Jalan Kaki Ratusan Kilometer Temui Gub Banten

7 Mei 2022

Tradisi Seba, Suku Badui Dalam Jalan Kaki Ratusan Kilometer Temui Gub Banten

Masyarakat Badui Dalam berjalan kaki sejauh 160 kilometer untuk silaturahmi dengan Gubernur Banten Wahidin Halim dan pejabat lain dalam tradisi Seba

Baca Selengkapnya

Ritual Kawalu Usai, Kawasan Baduy Dalam Bisa Kembali Dikunjungi Wisatawan

28 April 2022

Ritual Kawalu Usai, Kawasan Baduy Dalam Bisa Kembali Dikunjungi Wisatawan

Selama tiga bulan sejak 5 Februari 2022, kawasan Baduy Dalam tertutup dari dunia luar untuk ritual Kawalu.

Baca Selengkapnya