Maulid Nabi, Warga Berebut Hasil Bumi dalam Grebeg Maulud Solo

Reporter

Antara

Selasa, 20 November 2018 13:49 WIB

Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengarak gunungan sebelum diperebutkan dalam perayaan Grebeg Maulud di Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, 1 Desember 2017. Keraton menghadirkan sebanyak dua pasang Gunungan laki-laki dan perempuan untuk diperebutkan warga dan abdi dalem. ANTARA

TEMPO.CO, Surakarta - Ribuan warga berebut hasil bumi berupa makanan yang dibentuk dalam dua pasang gunungan dalam perayaan Grebeg Maulid di halaman Masjid Agung Surakarta di Solo, Jawa Tengah, Selasa, 20/11. Ribuan orang itu datang dari berbagai daerah, selain dari kota Solo sendiri. Mereka sekaligus memanfaatkan hari libur untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ini.

Dua pasang gunungan yang menjadi lambang jaler (laki-laki) dan estri (perempuan) diperebutkan setelah dikirab. Perhelatan ini menandai puncak tradisi Sekaten yang diselenggarakan Keraton Kasunanan Surakarta untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Kirab berlangsung dari Keraton Kasunanan Surakarta menuju Masjid Agung, dan setelah dilakukan doa bersama dua pasang gunungan hasil bumi langsung diperebutkan warga yang hadir di halaman masjid.

Narni, 45 tahun, warga asal Karanganyar sengaja datang ke Masjid Agung Surakarta untuk mencari berkah dari hasill bumi gunungan tersebut. "Saya bersama teman dan tetangga mendapatkan kacang panjang dan rengginang. Makanan ini, isi gunungan itu, menjadi lambang akan mendatangkan berkah," kata dia.

Menurut Ketua Takmir Mesjid Agung Surakarta Muhtarom kegiatan Grebeg Maulid merupakan puncak perayaan Sekaten dari Keraton Kasunanan Surakarta. Kegiatan Sekaten ini ditandai dengan mengeluarkan gamelan Keraton selama sepekan, dan berakhir, pada Selasa ini.

Menurut Muhtarom, gunungan yang dikirab tersebut memiliki makna bawah hidup di dunia terdiri atas dua jenis kelamin yakni laki-laki dan perempuan. Maka gunungannya diberi nama jaler dan estri.

Gunungan Jaler berisi hasil bumi atau makanan yang masih mentah, seperti jenis kasampar, umbi-umbian dan buah yang bergelantung. Ini mengandung makna bahwa seorang laki-laki harus bekerja mencari penghidupan untuk keluarganya.

"Polo kapendem (umbi-umbian) mengingatkan kita untuk tahu jati diri kita. Kita dari tanah akan kembali ke tanah. Polo Kasampar, hidup ini, harus dinamis mencari penghidupan di muka bumi, untuk kebutuhan hidup di dunia," katanya.

Lalu polo kagantung artinya semua itu tidak lepas dari yang memberikan kehidupan. Rejeki sudah ada yang mengatur yakni Tuhan Yang Maha Esa.

Sedang gunungan estri, kata dia, berupa tumpukan makanan yang telah diolah dan siap saji. Ini melambangkan seorang perempuan harus mampu mengatur kerja suami untuk kebutuhan hidup keluarganya.

ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Solo Great Sale 2024 Berhadiah Mobil

2 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Berhadiah Mobil

Kota Solo kembali menghadirkan event Solo Great Sale yang berlangsung selama satu bulan penuh. Berhadiah motor listrik hingga mobil.

Baca Selengkapnya

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Pengadilan Negeri Solo, Ini Tanggapan Kuasa Hukum Almas

2 hari lalu

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Pengadilan Negeri Solo, Ini Tanggapan Kuasa Hukum Almas

Almas mengajukan dua gugatan kepada Gibran, putra sulung Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengadilan Negeri Solo Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru terhadap Gibran

2 hari lalu

Alasan Pengadilan Negeri Solo Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru terhadap Gibran

Putusan Majelis Hakim itu diambil dengan pertimbangan dan pendapat bahwa gugatan yang diajukan Almas terhadap Gibran bersifat Vexatious Litigation.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

2 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

5 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

Gibran mengatakan turunnya status Bandara Adi Soemarmo tidak akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Solo.

Baca Selengkapnya

Solo Menari 2024 Semarakkan Peringatan Hari Tari Dunia di Kota Bengawan

5 hari lalu

Solo Menari 2024 Semarakkan Peringatan Hari Tari Dunia di Kota Bengawan

Solo Menari 2024 diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

6 hari lalu

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

Solo Menari 2024 digelar di tiga tempat, Taman Sriwedari, Solo Safari, dan Balai Kota Solo. Rencananya akan dihadiri Sandiaga Uno dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

7 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Solo Menari 2024 Angkat Tema Animal Movement, Digelar di Taman Sriwedari, Solo Safari, dan Balai Kota Solo

9 hari lalu

Solo Menari 2024 Angkat Tema Animal Movement, Digelar di Taman Sriwedari, Solo Safari, dan Balai Kota Solo

Tema Animal Movements pada Solo Menari 2024 berelasi dengan Solo Safari dan Taman Sriwedari yang mewakili Kota Solo di masa kini dan masa lalu.

Baca Selengkapnya