Dilatih 2 Tahun, Elang Ular Bido Dilepasliarkan di Gunung Kidul

Reporter

Antara

Selasa, 6 November 2018 13:36 WIB

Seekor Elang Bido Ular diserahkan kepada Pusat Konservasi Elang Kamojang pada acara pameran foto "Menunggu Elang Terbang" yang diselenggarakan komunitas foto Elenor Indonesia di Eiger Store Bandung, 27 Agustus 2016. Penyelenggaraan pameran ini diharapkan menimbulkan kesadaran masyarakat untuk tidak memperjualbelikan Elang. ANTARA/Agus Bebeng

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta melepasliarkan dua ekor Elang Ular Bido di Stasiun Flora Fauna, Taman Hutan Raya Bunder, Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, 5/11.

Kata Kepala Konservasi Wilayah 2 BKSDA Bantul dan Gunung Kidul Kuncoro mengatakan bahwa mereka mendapatkan elang tersebut dari masyarakat, lalu diperiksa oleh dokter hewan apakah terkena penyakit atau ada cacat fisik. Setelah mendapatkan perawatan dari, elang tersebut di pelihara di kandang yang berukuran kecil setelah itu baru ditempartkan di kandang yang besar. "Tujuannya melatih insting memburu elang," kata dia di Gunung Kidul, Senin, 5/11.

Sebelum dilepaskan ke alam liar elang itu dilatih terlebih dahulu selama dua tahun. Elang tersebut dilatih mencari makan sendiri, karena selama ini keduanya hidup di dalam kandang. "Yang dilepasliarkan jantan dan betina" kata Kuncoro.

Ia mengatakan saat ini yang ada di kandang BKSDA Bunder Gunung Kidul ada 18 ekor elang, dari berbagai macam jenis. Mereka, antara lain, elang brontok, elang hitam, elang laut, elang alap jambul, dan sikep madu.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak memburu lagi burung-burung yang dilindungi, seperti burung elang yang dilepas kali ini. Dia akan terus melakukan sosialisasi agar perburuan hewan dilindungi dapat berkurang. "Sangat dibutuhkan perkenalan anak di usia dini supaya mereka paham bahwa elang sudah dilindungi," katanya.

Advertising
Advertising

Sementara itu Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Yogyakarta Andie Chandra Herwanto mengatakan populasi baru akan diinventaris raptor di DIY fokusnya di Gunung Kidul dan Kulon Progo. "Output dari kegiatan itu sekalian kami melihat habitat asli burung tersebut, lokasi mana yang paling pas untuk rilis burung elang," katanya.

Dia mengatakan pada Februari juga ada pelepasan elang, namun hanya bertahan 5 minggu di alam liar karena adanya perburuan.Pada gelang yang ada di kaki elang dapat dilacak. Diketahui bahwa bangkai elang dibawa ke Rumah Sakit Hewan Suparwi dan di sana ditemukan bekas luka tembakan di sayapnya. "Sehingga elang tersebut tidak bisa terbang dan mengalami dehidrasi," katanya.

ANTARA

Berita terkait

15 Hewan Punah yang Muncul Kembali

27 Desember 2023

15 Hewan Punah yang Muncul Kembali

Hewan punah belum tentu benar-benar hilang di dunia ini. Ada yang berhasil ditemukan kembali.

Baca Selengkapnya

Arti Elang Berkepala Dua pada Lambang Negara Rusia

2 Maret 2022

Arti Elang Berkepala Dua pada Lambang Negara Rusia

Lambang negara Rusia berasal dari lambang Kekaisaran Rusia yang kembali digunakan pada 1993 setelah bubarnya Uni Soviet. Arti elang berkepala dua.

Baca Selengkapnya

Burung Predator Ini Tak Sekadar Hewan Pemangsa

31 Desember 2021

Burung Predator Ini Tak Sekadar Hewan Pemangsa

Burung predator akan turun ke darat mencengkeram mangsa buruannya.

Baca Selengkapnya

Kecepatan Terbang Burung Ini 354 Kilometer per Jam, Paling Kencang di Dunia

21 Desember 2021

Kecepatan Terbang Burung Ini 354 Kilometer per Jam, Paling Kencang di Dunia

Burung alap-alap kawah (Falco peregrinus) merupakan hewan pemangsa yang kecepatan terbangnya paling kencang di dunia.

Baca Selengkapnya

Memancing Elang Laut Kody Kembali ke Sangkarnya di Pittsburgh

3 Oktober 2021

Memancing Elang Laut Kody Kembali ke Sangkarnya di Pittsburgh

Seekor elang laut Steller lepas dari kubah penangkarannya di National Aviary di Pittsburgh, Amerika Serikat, Sabtu pekan lalu.

Baca Selengkapnya

AS Umumkan 23 Spesies Dilindungi Telah Punah, Termasuk Burung Pelatuk

30 September 2021

AS Umumkan 23 Spesies Dilindungi Telah Punah, Termasuk Burung Pelatuk

Sebanyak 23 spesies dilindungi di Amerika Serikat resmi dinyatakan punah.

Baca Selengkapnya

Balai Taman Nasional Taka Bonerate Inventarisasi 15 Jenis Burung Laut

17 April 2021

Balai Taman Nasional Taka Bonerate Inventarisasi 15 Jenis Burung Laut

Balai Taman Nasional Taka Bonerate melakukan pencatatan dan pendataan sebanyak 15 jenis burung laut,

Baca Selengkapnya

BKSDA: Memperdagangkan Satwa Dilindungi Bisa Terjerat Hukum

9 Maret 2021

BKSDA: Memperdagangkan Satwa Dilindungi Bisa Terjerat Hukum

Warga yang memperdagangkan satwa dilindungi ketahuan setelah tertangkap oleh petugas kepolisian.

Baca Selengkapnya

Anak Kucing Hutan Diselamatkan di Kediri, Datang dari Areal Sawah

25 Agustus 2020

Anak Kucing Hutan Diselamatkan di Kediri, Datang dari Areal Sawah

Anak kucing hutan itu adalah penyerahan satwa dilindungi keempat sejak kurun dua tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

BKSDA Lepas Liar Kukang dan Elang Brontok di Bukit Kaba

19 Juni 2020

BKSDA Lepas Liar Kukang dan Elang Brontok di Bukit Kaba

BKSDA Bengkulu melepasliarkan seekor kukang jantan dan elang brontok jantan di Taman Wisata Alama (TWA) Bukit Kaba di Kabupaten Rejang Lebong.

Baca Selengkapnya