Tampang Boyolali dan 5 Fakta Menarik Mengenai Wilayah Ini
Reporter
Tempo.co
Editor
Tulus Wijanarko
Selasa, 6 November 2018 08:31 WIB
Di dukuh yang berjarak sekitar 3,5 kilometer dari puncak Merapi itu, pohon kopi arabika tumbuh liar dan subur di halaman rumah warga. “Rumah Produksi Kopi Stabelan ini dibangun menggunakan anggaran Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) pada 2014,” kata Kepala Desa Stabelan, Widodo, Kamis, 25 Januari 2018.
Jangan bayangkan Rumah Produksi Kopi Stabelan layaknya kafe-kafe di perkotaan dengan meja bar yang dilengkapi mesin penggiling kopi dan mesin espresso. Di rumah berdinding batu dan berlantai semen itu hanya ada satu meja kayu sederhana tempat sang barista menyeduh kopi secara manual (tubruk) menggunakan teko jadul bermotif blirik hijau.
Di atas tikar, kopi disajikan bersama camilan khas pedesaan seperti singkong rebus. Ditambah sejuknya suasana khas pedesaan serta ramahnya warga sekitar, meski sederhana, ngopi di Rumah Produksi Kopi Stabelan benar-benar menawarkan pengalaman yang tak terlupakan.
Tidak seperti kopi arabika Lencoh dari Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali, yang sudah termasyhur namanya, kopi arabika Stabelan belum banyak dikenal di kalangan pecinta kopi. Tak ada salahnya singgah di Rumah Produksi Kopi Stabelan mencicipi segarnya kopi sembari menikmati indahnya panorama Gunung Merapi.
ANTARA | DINDA LEO LISTY (Boyolali)