Kali Pertama, Tarian Sakral Keraton Yogyakarta Tampil di Amerika

Sabtu, 3 November 2018 14:08 WIB

Sejumlah penari Keraton melakukan gladi resik disaksikan Raja Keraton Sri Sultan Hamengku Buwono X jelang lawatan ke Amerika di komplek Keraton Yogya, Jumat, 2 November 2018. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta tim kesenian dari Keraton Yogyakarta akan melawat ke Amerika Serikat 5-12 November 2018. Kunjungan Sultan beserta rombongan ini memenuhi undangan dari Wesleyan University yang terletak di Negara bagian Connecticut, Amerika Serikat dan sejumlah institusi lain negeri Paman Sam.

Saat berada di Wesleyan University, tepatnya tanggal 9 November 2018, tim kesenian Keraton Yogyakarta akan membawakan tiga tarian sakral diantaranya Fragment Tari Wayang Topeng-Klana Sewandana Gandrung, Tari Golek Menak Umarmaya-Umarmadi, dan Tari Bedhaya Sang Amurwabhumi ciptaan Sultan HB X.

"Dua dari sembilan orang penari yang membawakan tari Bedhaya ini adalah puteri pertama dan keempat SultaN, yaitu GKR (Gusti Kanjeng Ratu) Mangkubumi dan GKR Hayu," ujar Kanjeng Pangeran Hario Notonegoro, selaku pimpinan tim kesenian keraton atau Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhamardaw saat ditemui di Keraton Yogya Jumat sore, 2 November 2018.

Notonegoro menuturkan Universitas Wesleyan merupakan kampus yang telah membuka program musik dan tari Jawa sejak pertengahan tahun 1960-an. Banyak mahasiswanya yang belajar di Yogyakarta, begitu pula banyak seniman dari Yogyakarta yang pernah tinggal di sana.Penari menampilkan tarian Bedhaya dalam acara Tingalan Adeging Bedhaya Ketawang, Surakarta, Jawa Tengah, 14 Mei 2015. TEMPO/Bram Selo Agung

"Wesleyan University juga memiliki perangkat gamelan gaya Yogyakarta buatan Kota Gede yang masih aktif dimainkan hingga saat ini," ujarnya.

Advertising
Advertising

Notonegoro mengatakan tarian sakral Bedhaya Sang Amurwabhumi ini untuk kali pertama ditampilkan kepada publik Amerika. Sebelumnya tari yang menceritakan tentang pernikahan antara Sang Amurwabumi dengan Sang Dyah Prajnyaparamita itu baru sempat ditampilkan sekali di Jepang.

Sehari setelah pertunjukan tari di Wesleyan University, tepatnya pada tanggal 10 November 2018, tim keraton akan bergerak menggelar pertunjukan Wayang Golek Menak dengan lakon Bedhah Kebar.<!--more-->

Namun sebelum tampil di Wesleyan University, pada tanggal 6 November 2018, tim kesenian keraton akan pentas di Yale University, salah satu universitas terbaik dunia yang juga berada di Negara bagian Connecticut. Di sini, Kridhamardawa akan menggelar pertunjukan wayang kulit purwa dengan lakon Arjuna Wiwaha.

Pertunjukan wayang kulit purwa ini bukan tanpa alasan karena Yale University menyimpan koleksi wayang kulit Jawa terbesar di Amerika Serikat.

Setelah tampil di Connecticut, selanjutnya pada tanggal 11 November 2018, tim kesenian Keraton Yogyakarta akan tampil di Asia Society New York. Materi yang akan ditampilkan di museum serta pusat kebudayaan asia di Kota New York tersebut adalah 3 tari yang sama dibawakan di Wesleyan University.

Lawatan budaya ke Amerika Serikat ini terlaksana melalui usaha panjang yang diprakarsai pasangan GKR Hayu dan KPH Notonegoro yang sejak tahun 2013-2017 tinggal di New York, Amerika Serikat.

Notonegoro pada saat itu bekerja di lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNDP di Kota New York sementara GKR Hayu melanjutkan studi S2 di Fordham University di kota yang sama. Selama tinggal di Amerika Serikat, GKR Hayu dan KPH Notonegoro aktif bermain gamelan dan menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang tertarik untuk mempelajari budaya Jawa, diantaranya Wesleyan dan Yale University.

Lebih jauh lagi, KPH. Notonegoro yang sejak tahun 2018 menjabat sebagai pimpinan KHP Kridhamardawa, unit di keraton yang menaungi pertunjukan seni dan budaya, bertekad untuk membawa budaya jawa agar lebih dikenal di berbagai penjuru dunia.

Selain menggelar pertunjukan seni budaya, dalam kapasitasnya sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X akan bertemu dengan Gubernur Connecticut, anggota kamar dagang dan industri, serta akademisi untuk membicarakan sejumlah kerjasama bidang ekonomi dan pendidikan. Oleh karena itu, turut hadir dalam kunjungan ini antara lain perwakilan dari Badan Kerjasama dan Penanaman Modal (BKPM) dan Dinas Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta.

PRIBADI WICAKSONO (Yogyakarta)

Berita terkait

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

15 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

17 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

26 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

46 hari lalu

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

Perjanjian Giyanti berkaitan dengan hari jadi Yogyakarta pada 13 Maret, tahun ini ke-269.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

47 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

48 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

12 Februari 2024

Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

Upacara adat yang digelar Keraton Yogyakarta ini merupakan tradisi ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan alam

Baca Selengkapnya

Menelusuri Lokasi Serbuan Tentara Inggris ke Keraton Yogyakarta, Ini Jadwal dan Tiketnya

11 Februari 2024

Menelusuri Lokasi Serbuan Tentara Inggris ke Keraton Yogyakarta, Ini Jadwal dan Tiketnya

Dua abad lalu, Keraton Yogyakarta pernah dijarah tentara Inggris, tapi keraton tidak hancur dan mash bertahan sampai saat ini.

Baca Selengkapnya

Momen Alam Ganjar Bareng Cucu Sultan HB X Berwisata Keliling Keraton Yogyakarta

7 Februari 2024

Momen Alam Ganjar Bareng Cucu Sultan HB X Berwisata Keliling Keraton Yogyakarta

Alam Ganjar menuturkan lawatan ke Keraton Yogyakarta ini menjadi kunjungannya kembali setelah sekian lama tak menyambanginya.

Baca Selengkapnya