Jogja International Heritage Walk 2018 akan Ambil Rute Baru

Rabu, 31 Oktober 2018 07:25 WIB

Peserta mengikuti kegiatan Jogja International Heritage Walk (JIHW) 2013 saat melintas di Komplek Candi Plaosan, Klaten, Jawa Tengah. Kegiatan yang diikuti oleh 315 peserta dari 17 negara tersebut selain bertujuan untuk memasyarakatkan jalan kaki sebagai sarana rekreasi dan olahraga sederhana yang bermanfaat untuk semua kalangan, juga untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik yang memiliki hobi olahraga jalan kaki. (ANTARA FOTO/Noveradika)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Perhelatan internasional yang memadukan olahraga jalan kaki sembari jelajah wisata, Jogja International Heritage Walk (JIHW), bakal digelar di Yogyakarta pada 17-18 November 2018 mendatang. Dalam penyelenggaraan event yang pelaksanaannya tahun ini sudah memasuki satu dekade itu akan diikuti sekitar hampir 2500 peserta.

"Dari peserta yang terkonfirmasi itu, sebanyak 350 merupakan peserta manca perwakilan dari total 20 negara tamu," ujar Wakil Ketua Pelaksana JIHW, Dahlia Puspasari Selasa 30 Oktober 2018. Dahlia menuturkan event bertema The 10th Jogja International Heritage Walk 2018 : Save the Nature, Respect the Culture, Jogja to the World itu digelar dalam tiga rute, yakni 5 km, 10 km dan 20 km.

Bedanya dengan pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya, event yang tercatat menjadi One of 100 Best National Event Kementerian Pariwisata itu kali ini bakal ada perubahan rute. Hari pertama, yakni 17 November 2018, rute jalan kaki mengambil start dan finish di lapangan Brahma Candi Prambanan.

"Sedangkan untuk hari kedua (18/11) menggunakan rute baru yakni di Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman," ujar Dahlia. Di Kecamatan Turi Sleman para peserta akan diajak mengelilingi enam desa wisata yang memiliki keunikan. Yakni Desa Pancoh, Desa Kelor, Desa Nanggring, Desa Tunggul Arum, Desa Pule Sari dan Desa Garongan.

Dahlia menuturkan di rute baru ini ada keunikan-keunikan yang bakal dirasakan oleh peserta jalan kaki. Misalnya saat singgah di Desa Nanggring, peserta bisa menikmati susu kambing etawa gratis. Lalu saat singgah di Desa Pulesari peserta akan diajak berinteraksi bersama warga desa yang akan menyajikan pertunjukan musik instrumental tradisional dan gunungan salak.

Advertising
Advertising

Lalu di Desa Kelor peserta akan diajak menengok sebuah tempat bersejarah bernama Joglo Kelor, yang dibangun sejak 1835. Tempat itu adalah perlindungan saat masa Perang Diponegoro. "Masing-masing desa memiliki ciri khas dan kegiatan ini untuk menonjolkan alam dan budaya daerah setempat," ujar Dahlia.

Tak kalah menariknya, peserta jalan kaki di hari pertama di area Candi Prambanan juga akan dihibur berbagai atraksi seni budaya. Sebelum start pukul 06.00 WIB di Candi Brahmana, akan ada sesi cucuk lampah oleh Gedruk Lampah Buto. Lalu selama perjalanan, para peserta akan disuguhi berbagai hiburan menarik seperti pertunjukan akustik musik tradisional, wayang wong di area Candi Sari dan rencananya akan ada tari topeng pedalangan.

Marketing Communication JIHW 2018, Dede Budiarti, menuturkan, kegiatan kali ini juga akan melibatkan International Volkssport Verband (IVV) Internationaler Volkssport Verband atau International Federation of Popular Sport, yakni yaitu organisasi non profit yang mewadahi beberapa cabang olahraga populer seperti Triathlon. JIHW telah resmi menjadi bagian IVV sejak 2013 bersama 29 negara lain.

"Melalui peran IVV ini memudahkan para pejalan kaki dari negara-negara Eropa, Jepang dan Pan Pasifik datang ke Indonesia khususnya Yogya untuk ikut JIHW," ujarnya.

Selain jalan kaki, Jogja International Heritage Walk juga bekerja sama dengan berbagai pihak mengadakan kegiatan-kegiatan menarik seperti edukasi jamu oleh Wilwatikta, Senam zumba dan cek kesehatan gratis oleh Rotary Club of Yogya Tugu, Fun bike 10km gratis, Lomba mewarnai dan lomba melukis payung bersama komunitas Omah Parenting.

Lalu ada Board game AR (Augmented Reality) bersama komunitas Sebangku. Adapula edukasi dan workshop Taman Siswa Ki Hajar Dewantara bersama Sariswara Club, games dolanan anak, edukasi lingkungan hidup dan donasi bibit pohon bersama Greentech Universitas Pembangunan Nasional (UPN), festival makanan dan barang-barang organik oleh Komunitas Organik Indonesia.

PRIBADI WICAKSONO (Yogyakarta)

Berita terkait

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

6 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Ribuan Masyarakat Antusias Saksikan Gema Takbir Jogja 2024

21 hari lalu

Ribuan Masyarakat Antusias Saksikan Gema Takbir Jogja 2024

Sebanyak 11 tim--setiap tim terdiri dari 60-100 anggota--memeriahkan acara Gema Takbir Jogja 2024. Acara tahunan itu mendapat perhatian masyarakat.

Baca Selengkapnya

8 Tempat Ngabuburit Jogja yang Seru dan Banyak Jajanan

27 hari lalu

8 Tempat Ngabuburit Jogja yang Seru dan Banyak Jajanan

Ngabuburit menjadi salah satu aktivitas favorit saat bulan suci Ramadhan. Ketahui rekomendasi tempat ngabuburit di Jogja berikut ini.

Baca Selengkapnya

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

53 hari lalu

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"

Baca Selengkapnya

International Women's Day 2024 Jogja Serukan: Cuci Kaki Gosok Gigi Adili Jokowi

53 hari lalu

International Women's Day 2024 Jogja Serukan: Cuci Kaki Gosok Gigi Adili Jokowi

Salah satu kelompok peserta International Women's Day Jogja 2024 menyerukan adili Jokowi dan protes kebijakan yang tak berpihak kepada perempuan.

Baca Selengkapnya

International Women's Day Jogja 2024: Suarakan Tuntutan untuk Perempuan dan Minoritas Gender

54 hari lalu

International Women's Day Jogja 2024: Suarakan Tuntutan untuk Perempuan dan Minoritas Gender

Pada peringatan International Women's Day (IWD) Jogja 2024, para peserta membawa tuntutan berbeda yang menarik perhatian massa aksi. Apa tuntutannya?

Baca Selengkapnya

Minta Kampus Jangan Diam, Seniman Yogyakarta Gelar Aksi Teatrikal di Bundaran UGM

2 Maret 2024

Minta Kampus Jangan Diam, Seniman Yogyakarta Gelar Aksi Teatrikal di Bundaran UGM

Mereka mencari enam rektor dan enam ketua BEM di Yogyakarta yang berani untuk menegakkan demokrasi di tengah Pilpres yang diwarnai kecurangan.

Baca Selengkapnya

Anies Rayakan Tahun Baru 2024 di Yogyakarta, NasDem: Bagian Jejak Historisnya

1 Januari 2024

Anies Rayakan Tahun Baru 2024 di Yogyakarta, NasDem: Bagian Jejak Historisnya

Artinya, Sugeng menjelaskan, secara kultural Anies menunjukkan seorang yang memiliki kepribadian yang sangat terkait erat dengan kultur Jawa.

Baca Selengkapnya

7 Tips Liburan ke Jogja Bagi Pemula Biar Semakin Seru

7 Desember 2023

7 Tips Liburan ke Jogja Bagi Pemula Biar Semakin Seru

Baru pertama kali liburan ke Yogyakarta? Cek dulu tips liburan ke Jogja bagi pemula berikut ini agar perjalanan aman dan nyaman

Baca Selengkapnya

Alasan Mimbar Mahasiswa Jogja Jijik dengan Klaim Gibran Wakili Anak Muda

1 Desember 2023

Alasan Mimbar Mahasiswa Jogja Jijik dengan Klaim Gibran Wakili Anak Muda

Ketua BEM UGM Gielbran Mohammad menolak narasi soal Gibran adalah perwakilan seluruh pemuda.

Baca Selengkapnya