Kopi Meranti Tertatih di Negeri Sendiri, Berjaya di Negeri Jiran

Sabtu, 27 Oktober 2018 06:23 WIB

Kebun kopi gambut liberika di desa Kedaburapat, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Domumentasi: Dinas Pariwisata Provinsi Riau

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kopi Liberika Meranti sangat digemari masyarakat Malaysia sejak dulu. Peminatnya cenderung meningkat saban tahun membuat para petani kopi di Meranti, Desa Kedaburapat, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, tidak risau dengan dengan pemasarannya.

Sekretaris Kelompok Indikasi Geografis (IG) Masyarakat Peduli Kopi Liberika Ransang Meranti (MPKLRM) Al Amin mengatakan, penjualan kopi liberika Meranti sudah menembus pasar Malaysia sejak tahun 1980. Hal itu dipengaruhi letak geografis antara Kecamatan Rangsang dengan Batu Pahat, wilayah distrik negara bagian barat Johor, Malaysia yang hanya 94,90 kilometer melintasi jalur Internasional Selat Malaka.

“Ke Malaysia bisa ditempuh dengan waktu 2 jam,” kata Amin, kepada Tempo beberapa waktu lalu. Transportasi menuju Malaysia cenderung sangat mudah ketimbang menuju ibu kota Provinsi Riau, Pekanbaru yang menghabiskan waktu hampir setengah hari perjalanan. “Akses transportasi sangat mempengaruhi.”

Menurut Amin, harga beli untuk pasar Malaysia saat ini cenderung fluktuatif, namun cukup tinggi. Terlebih para pedagang besar yang membawa kopi liberika ke Malaysia tidak menyortir kopi yang dipanen petani. Baik itu buahnya berukuran besar, kecil atau tidak sengaja tercampur buah mentah. “Semua diangkut mereka tanpa disortir terlebih dulu,” ujarnya.

Sebanyak 90 persen kopi liberika Meranti ditampung pasar Malaysia, dan hanya 10 persen saja yang menembus pasar lokal. Pada tahun 2016 lalu, ekspor kopi liberika Meranti ke Malaysia mencapai 71 ton dalam bentuk green bean atau setara dengan 800 ton buah segar. “Pasar Malaysia sudah menjanjikan,” katanya.

Advertising
Advertising

Tingginya peminat kopi Liberika Meranti di Malaysia itu dipengaruhi sejarah masa lalu. Menurut cerita, bibit kopi Liberika yang ditanam petani di kepulauan Meranti dulunya berasal dari Malaysia. Bibit itu dibawa oleh perantau asal Pulau Rangsang dari Batu Pahat, Malaysia, saat pulang kampung.

Solahuddin, salah seorang petani, mengatakan semula perantau itu membawa enam benih kopi liberika saat pulang kampung kee Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Barat. Benih tersebut kemudian di budidayakan, sehingga berkembang ke daerah lainnya, seperti Bina Sempian. “Ini pula yang menjadi alasan mengapa kopi liberika Meranti diminati orang Malaysia,” ujarnya.

Meski ramai dipasaran negeri jiran, namun peminat kopi Liberika Meranti masih sepi di negeri sendiri. Butuh perjuangan panjang bagi kelompok tani kopi mempromosikan kopi asli Riau itu.<!--more-->

Tim Promosi dan Pemasaran Kopi Liberika Meranti Ramadani mengaku sudah dua tahun mencoba memasarkan kopi liberika ke pasar lokal Provinsi Riau maupun provinsi lainnya. Tetapi prosesnya sangat sulit.

Saban hari da menenteng kopi masuk warung satu ke warung kopi lain. Kepada Barista restaurant dan perhotelan di Pekanbaru dia menawarkan kopi asal kampung halamannya itu. Kerap kali kopi yang ditawarkan pria asal Kecamatan Merbau, Kepulauan Meranti itu mendapat penolakan.

Apa sebabnya? “Lidah orang kita ini sudah terbiasa dengan kopi robusta dan arabika, jadi sulit menerima rasa baru,” ujarnya.

Tetapi seiring berjalannya waktu, kopi liberika perlahan mulai mendapat tempat di tengah masyarakat Riau. Beberapa warung kopi dan barista di Pekanbaru pun mulai menyajikan kopi liberika, seperti Atjeh Kopi, Dokter Kopi, Kopi Plus dan Kopi Curah.

Beberapa hotel di Pekanbaru juga mulai menyediakan kopi liberika Meranti, seperti Hotel Indrapuri, Hotel Mutiara Merdeka dan Hotel Pangerang. “Dua tahun ini responnya cukup baik, buktinya mereka terus pesan kopi sama kita,” ujarnya.

Kopi Liberika Meranti juga rutin turut serta dalam pameran atau festival kopi yang digelar di dalam negeri. Cara tersebut dianggap lebih efektif untuk promosi. Dalam dua tahun terakhir respon masyarakat mulai menunjukkan tren positif.

Ramdani juga memperluas jaringan dengan membuka agen di setiap daerah. Aturannya, setiap agen boleh memasang merek sendiri, namun tetap harus menyebutkan jenis kopi Liberika asal Kepulauan Meranti. “Dalam satu wilayah hanya memiliki satu agen,” katanya.

RIYAN NOFITRA (Pekanbaru)

Berita terkait

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

13 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

35 hari lalu

Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

Minum kopi sebelum penerbangan tak hanya meningkatkan risiko kembung, tapi juga menyebabkan dehidrasi yang berujung pada rasa mual dan sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

41 hari lalu

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

Menu andalan Blewah Tea dengan taburan Blewah Jelly yang terbuat dari ekstrak buah asli

Baca Selengkapnya

Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

44 hari lalu

Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

Penderita epilepsi diminta tidak minum kopi berlebihan untuk menghindari kejang. Pasalnya, kafein justru dapat meningkatkan frekuensi kejang.

Baca Selengkapnya

Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

48 hari lalu

Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

Ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo Kencana Fitri Hudayani SST, M.Gz memberi tips mengonsumsi teh atau kopi yang pasa saat puasa.

Baca Selengkapnya

Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

54 hari lalu

Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

People for the Ethical Treatment of Animals atau PETA meminta wisatawan di Bali menghindari minum kopi luwak setelah melakukan penyelidikan.

Baca Selengkapnya

Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

56 hari lalu

Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

Selain mudik gratis, peserta juga mendapatkan asuransi perjalanan dan fasilitas lainnya.

Baca Selengkapnya

Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

58 hari lalu

Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

Investigasi terbaru PETA merekam bagaimana luwak di Bali masih terus dieksploitasi demi cita rasa kopi luwak.

Baca Selengkapnya

7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula

1 Maret 2024

7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula

Tidak hanya menyajikan kenikmatan, kopi hitam tanpa gula memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang menarik. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ini Efek Samping Sering Minum Kopi Hitam Tanpa Gula

1 Maret 2024

Ini Efek Samping Sering Minum Kopi Hitam Tanpa Gula

Meskipun kopi hitam memberikan sejumlah manfaat kesehatan, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak.

Baca Selengkapnya