Museum Pusaka Cirebon Tampil Modern untuk Tarik Wisatawan Muda

Reporter

Antara

Kamis, 11 Oktober 2018 20:00 WIB

Rebana dan lonceng peninggalan Sunan Kalijaga di Musium Keraton Kasepuhan yang awalnya dibangun oleh Pangeran Cakrabuana sekitar tahun 1430 M dengan nama Pakungwati di Cirebon, Jawa Barat, (26/1). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Keraton Kasepuhan Cirebon melakukan perubahan untuk menarik wisatawan. Salah satunya, dengan mengubah Museum Pusaka yang merupakan tempat penyimpanan keramat menjadi lebih modern. Kemudian tepat pada 12 Oktober 2018, bertepatan dengan Hari Museum Nasional ditawarkan juga diskon 50 persen tiket masuk bagi para siswa dan mahasiswa.

Raja Kesultanan Kasepuhan Cirebon Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat mengatakan untuk menarik minta wisatawannya, khususnya kalangan muda, Keraton Kasepuhan menyulap suasana Museum Pusaka layaknya tempat-tempat modern. Dengan menjadikannya lebih terang, segar, sejuk, bersih dan tertata rapi. “Anak muda sekarang senangnya ke pusat perbelanjaan. Karena itulah kita membuat suasana Museum Pusaka yang mirip pusat perbelanjaan yang rapi, bersih dan dingin,” kata Sultan Arief.

Ia menyatakan Museum Pusaka yang modern ditujukan untuk generasi muda untuk bisa meneladani masa lalu. Dengan suasana dan desain yang baru ini diharapkan kalangan muda tertarik untuk mempelajari masa lalu sebagai inspirasi ke depan. “Tujuannya, lahir generasi yang berkebudayaan Nusantara,” ucap Sultan Arief.

Tak hanya itu, Museum Pusaka Keraton Cirebon juga ditujukan untuk menarik minat wisatawan asing. Terlebih, menurut dia, Bandara International Kertajadi yang tengah dibangun memungkinkan sejumlah negara langsung terbang ke Cirebon.

Arief mengungkapkan penempatan pusaka berdasarkan periode waktu, dimulai dari koleksi terlama. Dengan cara demikian, pengunjung akan memasuki sejarah Keraton Cirebon dari Pangeran Cakrabuana pada masa Galuh Pajajaran, masa Sunan Gunung Jati, hingga Sultan Cirebon.

Advertising
Advertising

Baca Juga:

5 Tempat Wisata Bernuansa Batik di Cirebon

Empal Asem, Kuliner Segar Cirebon untuk Selingan Road Trip

Pangeran Cakrabuana yang hidup antara abad 13 hingga abad 14 bisa dikenali lewat peninggalan pusaka antara lain Keris Sempana, Keris Brojol, Keris Sempaner, Keris Pandita Tapa, Keris Santan dan Keris Bima Kuda.

Senjata khas Sunda seperti Kujang Wayang pada masa Galuh Pajajaran dengan bentuk yang begitu artistik juga ditampilkan. Badik, senjata yang selama ini identik dengan Sulawesi juga ternyata sudah ada sejak masa Prabu Siliwangi.

Masyarakat juga bisa mencermati senjata pusaka dari tokoh yang terkenal Kesultanan Cirebon, Sunan Gunung Jati. Tokoh utama penyebar agama Islam di daratan Jawa ini meninggalkan sejumlah pusaka yang dibuat pada masa 1479-1597 M. Di antaranya Keris Dholog dan Keris Tilam Upih.

Dalam museum juga dipamerkan peti Mesir yang dibawa Sunan Gunung Jati dan ibundanya dari Mesir ke Cirebon. Sunan Gunung Jati adalah putra pasangan Raja Champa Sultan Syarif Abdullah dengan Nyai Rara Santang, putri Raja Siliwangi.

ANTARA

Berita terkait

Iuran Wisata untuk Siapa

7 menit lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

4 jam lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

22 jam lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

1 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

1 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

1 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Kampung Wisata Kacirebonan akan Dilengkapi Becak Wisata

1 hari lalu

Kampung Wisata Kacirebonan akan Dilengkapi Becak Wisata

Pengembangan kampung wisata Kacirebonan melibatkan tukang becak yang mangkal di sekitar keraton

Baca Selengkapnya

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

1 hari lalu

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

4 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

5 hari lalu

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya