Memotret Pelabuhan Sunda Kelapa Menjelang Senja

Minggu, 7 Oktober 2018 17:54 WIB

Suasana senja di Pelabuhan Sunda Kelapa, Rabu, 3 Oktober 2018. Tempo/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Menikmati indahnya liburan di Jakarta tak harus ke mal. Begitulah kalimat yang kerap diujarkan para pegiat walking tour atau penikmat wisata kota dengan jalan kaki. Salah satunya diucapkan oleh Ira Latief, penggagas Wisata Kreatif Jakarta.

Agustus lalu, Ira merekomendasikan beberapa tempat di Ibu Kota kepada Tempo yang bisa disambangi selagi libur. Ia mencontohkan kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa di Jakarta Utara. Pelabuhan Sunda Kelapa ialah pelabuhan yang berjaya pada masa VOC. Keberadaannya menjadi warisan yang kini masih dihidupi oleh para penggemar sejarah.

Tak khayal, pelabuhan ini amat terbuka bagi tamu wisatawan. Mereka diperkenankan datang sekadar untuk mengenang cerita masa lampau atau untuk berfoto. Ya, sejak hobi fotografi menjamur, Pelabuhan Sunda Kelapa turut menjadi spot foto yang ideal bagi fotografer.

Tempo menyambangi Pelabuhan Sunda Kelapa pada Rabu, 3 Oktober lalu, bersama sekawanan fotografer asal Jakarta. Dua di antaranya Doddy Wiraseto dan Indrawan Ibonk. Menurut Doddy dan Ibonk, fotografer yang mengkhususkan diri di bidang panorama, waktu terbaik untuk menyambangi Pelabuhan Sunda Kelapa adalah sore hari.

"Setelah pukul 15.00 WIB," ujar Doddy melalui pesan pendek sebelum kami bergegas menuju lokasi. Alasannya, pada sore hari, debu-debu pelabuhan mulai tak ganas. Sebab, angin kian surut. Tidak seperti saat siang hari ketika angin masih kencang. Selain itu, langit kemerahan akan memberi nuansa dramatis pada lanskap pelabuhan berusia ratusan tahun itu.

Advertising
Advertising

Kami lantas menyambangi Pelabuhan dengan menunggang sepeda motor. Dari Monas, Pelabuhan Sunda Kelapa bisa ditempuh dalam waktu lebih-kurang 20 menit. Itu pun dalam kondisi lancar. Bila macet, bisa sampai 45 menit.

Pelabuhan Sunda Kelapa tak jauh jaraknya dari kawasan Kota Tua. Kira-kira 2 kilometer ke arah utara. Pelabuhan ini berada di tepi kampung Luar Batang dan tepat berdampingan dengan Museum Bahari.

Tidak ada biaya atau retrubusi masuk bila wisatawan menyambangi pelabuhan itu. Motor pun tidak dikenakan duit parkir. Hanya, harus berhati-hati lantaran banyak orang tak dikenal berlalu-lalang.

Tiba di pelabuhan, ada pemandangan tak biasa, yang tak bisa ditemukan di pelabuhan-pelabuhan pada umumnya. Pelabuhan Sunda Kelapa bergaya kuno. Arsitekturnya sekilas mirip dengan Pelabuhan Rotterdam di Belanda.

Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi tempat bersandarnya kapal-kapal logistik dari Sumatera. Ciri-ciri kapal tersebut mirip kapal jung Melayu yang memiliki layar. Namun dalam versi yang lebih kecil.
Adapun du belakang kapal, tampak latar belakang berula menara gedung-gedung pencakar langit.

Ada hal yang khas dari kegiatan di pelabuhan itu, yakni aktivitas para tukang kopi. Mereka ke sana-kemari menjajakan kopi kelilingnya sambil bersepeda. Para tukang kopi itu mendatangi satu-satu awak kapal yang tengah menurunkan logistik. Aktivitas yang tertampil di sini adalah surga bagi penggemar street photography.

Kami lantas berjalan menuju sisi utara. Jalan beton yang kami susuri ini penuh truk tronton terparkir. Sedangkan di sisi kanan tampak bertumpuk-tumpuk container warna-warni.<!--more-->

"Naik sampan, Mbak, Mas." Seseorang tiba-tiba memanggil kami. Suaranya dari sela-sela kapal itu. Ada seorang bapak separuh baya menepi ke dermaga sambil mendayung sampan. Baru setelah mengobrol kami tahu bapak itu bernama Nurdin. Ia berusia hampir 70 tahun. Nurdin adalah warga Suku Bajo dari Bone, Sulawesi Selatan, yang menikah dengan perempuan Sunda. Ia hidup puluhan tahun di kampung Luar Batang.

Nurdin salah satu penyedia jasa naik sampan. Ia akan mengantarkan wisatawan hingga mendekati laut lepas dan menyusuri dermaga Sunda Kelapa yang panjang. Kami menerima tawarannya dengan negosiasi harga sewa kapal Rp 50 ribu untuk satu kapal.

Kapal itu cukup untuk 7-8 orang. Lebarnya hanya 1 meter. Saat kapal jalan, kami harus benar-benar menyeimbangan badan. Artinya, tak boleh bergerak terlalu berlebihan.

Kapal itu bergoyang ketika memecah gelombang. Sedikit ngeri rasanya. Kami berpikir, wisatawan yang naik sampan kudu jago berenang atau paling tidak punya nyali. Sebab, tak ada jaket pelampung di kapal tersebut.

Sepanjang menyusuri dermaga raksasa Sunda Kelapa, kami menyaksikan berderet kapal-kapal parkir. Juga, kampung-kampung nelayan yang habis terdampak relokasi oleh eks Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Matahari sore juga dapat dilihat jelas. Pelan-pelan ia luruh di antara gedung gergasi di tepi pelabuhan. Langit Sunda Kelapa pun memerah. Cahaya yang memantul ke laut memberi efek keemasan.Mirdan, salah seorang awak kapalsedang menjemur pakaiannya yang basah di kapalnya yang sedang sandar di Pelabuhan Sunda Kelapa, Rabu, 3 Oktober 2018. Tempo/Francisca Christy Rosana

Puas 30 menit keliling dengan kapal sampan, kami lantas dibawa menuju tepi dermaga lagi. Namun, sebelum sampai, ada seorang nakhoda kapal menawari kami mampir ke kapalnya. Dia adalah Mirdan. Mirdan membawa kapal dari Riau menuju Jakarta. Kapalnya berisi sagu dan semen.

Di kapal Mirdan, kami dibiarkan keliling memasuki ruang kemudi, deck awak kapal, hingga ruang mesin. "Sini saya ajari navigasi," kata Mirdan. Ia menuntun menuju ruang kemudi. Diambilnya alat serupa teropong. Teropong itu berjarak pandang 7 kilometer. Di laut lepas, kapal lain dapat dipantau dengan alat tersebut.

Mirdan sudah sepekan menepi di Jakarta. Esok ia akan kembali ke Riau mengangkut logistik. Menjelang malam, kami pamit. Juga dengan Nurdin yang telah sudi mengajak kami keliling sisi perairan pelabuhan. Sore jelang malam, Sunda Kelapa terpotret rapi dalam ingatan, juga lensa-lensa kami.

Berita terkait

Menyusuri Sunda Kelapa, Cikal Bakal Kota Jakarta

45 hari lalu

Menyusuri Sunda Kelapa, Cikal Bakal Kota Jakarta

Program Walking Tour Kota Tua mengajak pelancong melihat bekas Batavia dari Amsterdam Gate, Pelabuhan Sunda Kelapa, berakhir di Jembatan Kota Intan.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Kapal Kargo di Pelabuhan Sunda Kelapa, Satu Petugas Damkar Dilarikan ke RS Koja

26 Agustus 2023

Kebakaran Kapal Kargo di Pelabuhan Sunda Kelapa, Satu Petugas Damkar Dilarikan ke RS Koja

Petugas damkar mengalami sesak napas ketika pemadaman kebakaran kapal kargo.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Kapal di Dermaga Sunda Kelapa, 15 Mobil Pemadam Dikerahkan

26 Agustus 2023

Kebakaran Kapal di Dermaga Sunda Kelapa, 15 Mobil Pemadam Dikerahkan

Kebakaran melanda sebuah kapal yang berada di Dermaga Ujung Pelabuhan Sunda Kelapa, Pademangan, Jakarta Utara, pada Sabtu, 26 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya

Mencari Tahu Garis Nol Meridian Batavia Pelabuhan Sunda Kelapa

8 Juli 2022

Mencari Tahu Garis Nol Meridian Batavia Pelabuhan Sunda Kelapa

Museum Bahari membuka pameran Garis Nol Meridian Batavia. Jadi panduan pembuatan peta dan aktivitas pelayanan di masa lalu.

Baca Selengkapnya

Polsek Sunda Kelapa Ringkus Pengedar Narkoba Jenis Sabu Kristal di Penjaringan

26 Februari 2022

Polsek Sunda Kelapa Ringkus Pengedar Narkoba Jenis Sabu Kristal di Penjaringan

Polsek Kawasan Sunda Kelapa meringkus tersangka pengedar narkoba jenis sabu di Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu dini hari, 26 Februari 2022.

Baca Selengkapnya

Cegah Banjir Rob, Wali Kota Jakut Ingin Tanggul di Dermaga dan Muara Ditinggikan

8 Desember 2021

Cegah Banjir Rob, Wali Kota Jakut Ingin Tanggul di Dermaga dan Muara Ditinggikan

Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim ingin tanggul-tanggul di kawasan pesisir utara Jakarta ditinggikan untuk cegah banjir rob.

Baca Selengkapnya

Lurah Ancol Minta Pembangunan Tanggul Pelabuhan Sunda Kelapa Dipercepat

6 Desember 2021

Lurah Ancol Minta Pembangunan Tanggul Pelabuhan Sunda Kelapa Dipercepat

Lurah Ancol meminta pembangunan tanggul di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa dipercepat karena selalu menjadi langganan banjir rob.

Baca Selengkapnya

Kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa Terbakar

27 November 2021

Kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa Terbakar

Sebuah kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, terbakar sore ini.

Baca Selengkapnya

Selalu Jadi Tujuan Wisata Favorit, Ada Apa Saja di Kota Tua Jakarta?

1 September 2021

Selalu Jadi Tujuan Wisata Favorit, Ada Apa Saja di Kota Tua Jakarta?

Keunikan bangunan yang khas di Kota Tua menjadi tempat favorit bagi sebagian orang untuk sekadar nongkrong ataupun berfoto.

Baca Selengkapnya

Cuaca Cerah Berawan di Pelabuhan Jakarta

25 Agustus 2021

Cuaca Cerah Berawan di Pelabuhan Jakarta

Cuaca cerah berawan juga diperkirakan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Pelabuhan Marunda Jakarta, Pelabuhan Kalibaru Jakarta, Pelabuhan Kali Adem.

Baca Selengkapnya