Letusan Meningkat, Berikut 5 Fakta Gunung Anak Krakatau

Kamis, 4 Oktober 2018 08:57 WIB

Menikmati Serunya Wisata Bahari Anak Gunung Krakatau

TEMPO.CO, Bandarlampung - Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung sepanjang Selasa, 2/10 hingga Rabu dini hari menunjukkan aktivitas kegempaan letusan sebanyak 156 kali. Saat itu teramati ada sinar api dan terdengar suara dentuman.

Status Gunung Anak Krakatau dinyatakan tetap waspada (level 2). Warga dan wisatawan dilarang mendekat Gunung Anak Krakatau pada jarak kurang dari 2 kilometer.

Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kristianto, mengatakan pos pemantauan Gunung Anak Krakatau mencatat terjadinya tremor terus-menerus. Aktivitas tersebut menyulitkan pencatatan aktivitas kegempaan. “Tadi pagi tremor menerus terus, sehingga (pencatatan) gempa tertutup, tidak bisa terbaca,” kata dia, 2 Oktober.

Berikut 5 fakta mengenai gunung Anak Krakatau.

1. Sejarah ringkas

Advertising
Advertising

Sejumlah literatur mencatatkan kelahiran Gunung Anak Krakatau ditandai dengan aktivitas magma yang muncul dari dasar laut di lokasi kaldera letusan besar Gunung Krakatau tahun 1883. Aktivitas magma itu terjadi pada tanggal 11 Juni 1927.

Baru pada tanggal 11 Juni 1930 Gunung Anak Krakata muncul di permukaan laut, dan terus tumbuh. Pada tahun 2000 gunung tersebut mencapai ketinggian 300 meter di atas permukaan laut, dan pada Oktober 2018 ini tingginya tercatat 338 meter di atas permukaan laut.

Kristanto mengatakan mayoritas tubuh Gunung Anak Krakatau berasal dari lontaran material yang keluar dari kawah gunung tersebut. PVMBG mencatat sejak tahun 1927 hingga tahun 2000 tercatat lebih dari 11 kali letusan. Material yang terlontar akibat letusan Gunung Anak Krakatau membentuk tubuh gunung dan kini berwujud Pulau Anak Krakatau.

2. Status waspada

Status waspada ini sudah diterapkan PVMBG sejak 2012. Level II itu berarti pada gunung tersebut bisa terjadi erupsi di sekitar area puncak. “Alias ada peningkatan aktivitas, bisa juga tidak erupsi, atau disertai erupsi tapi di daerah puncak,” kata Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Devy Kamil Syahbana, Juni lalu.

Dalam status demikian, para nelayan dan wisatawan dilarang mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 2 kilometer. Pada pertengahan September lalu Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau Lampung mengimbau nelayan dan wisatawan tidak mendekat dalam radius dua kilometer dari gunung api tersebut.

Berita terkait

Kaleidoskop 2023: 5 Gunung Berapi Terbanyak Erupsi Tahun Ini, Terakhir Gunung Marapi dan Gunung Semeru

29 Desember 2023

Kaleidoskop 2023: 5 Gunung Berapi Terbanyak Erupsi Tahun Ini, Terakhir Gunung Marapi dan Gunung Semeru

Erupsi Gunung Marapi mengejutkan. Berikut 5 gunung berapi yang paling sering meletus sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Gunung Anak Krakatau Erupsi Dua Kali, Lontaran Abu 357 Meter

15 Desember 2023

Gunung Anak Krakatau Erupsi Dua Kali, Lontaran Abu 357 Meter

PVMBG merekomendasikan masyarakat untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.

Baca Selengkapnya

Gunung Anak Krakatau Meletus, Abu Vulkanik Membubung 1.000 Meter

14 Desember 2023

Gunung Anak Krakatau Meletus, Abu Vulkanik Membubung 1.000 Meter

Gunung Anak Krakatau yang terletak di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, meletus dan melontarkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter.

Baca Selengkapnya

Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi Setinggi 757 Meter, Nelayan Diimbau Menjauh

13 Desember 2023

Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi Setinggi 757 Meter, Nelayan Diimbau Menjauh

Masyarakat dan nelayan diimbau untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius lima kilometer.

Baca Selengkapnya

Gunung Anak Krakatau Erupsi Kemarin, Polda Banten Imbau Warga Beraktivitas di Radius 5 Km

6 Desember 2023

Gunung Anak Krakatau Erupsi Kemarin, Polda Banten Imbau Warga Beraktivitas di Radius 5 Km

Nelayan dan warga diimbau tidak mendekat beraktivitas dalam radius lima kilometer dari Gunung Anak Krakatau setelah kemarin erupsi

Baca Selengkapnya

Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Kembali Meletus Rabu Ini

6 Desember 2023

Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Kembali Meletus Rabu Ini

Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan kembali mengalami erupsi pada Rabu, 6 Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Kembali Erupsi Tengah Malam

6 Desember 2023

Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Kembali Erupsi Tengah Malam

Sepanjang Selasa, tercatat ada sedikitnya tiga kali letusan Gunung Anak Krakatau pada pukul 03.56, 04.38, dan 12.56 WIB.

Baca Selengkapnya

Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi Malam Ini

4 Desember 2023

Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi Malam Ini

Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi pada Senin, 4 Desember 2023 pukul 22.57 WIB. Terpantau kolom abu hitam dengan intensitas tebal.

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Gunung Anak Krakatau Meletus Lagi pada Dini Hari Tadi

4 Desember 2023

Hati-hati, Gunung Anak Krakatau Meletus Lagi pada Dini Hari Tadi

Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, kembali mengeluarkan erupsi dini hari tadi.

Baca Selengkapnya

Gunung Anak Krakatau Meletus Lagi 2 Kali, PVMBG Minta Warga Menjauh

3 Desember 2023

Gunung Anak Krakatau Meletus Lagi 2 Kali, PVMBG Minta Warga Menjauh

PVMBG mencatat pada Sabtu, 2 Desember 2023, kembali terjadi letusan sebanyak dua kali dari kawah Gunung Anak Krakatau di Kabupaten Lampung Selatan.

Baca Selengkapnya