Lapu-lapu City, Ini Kota Gitar di Filipina Sejak 1919

Reporter

Tempo.co

Jumat, 14 September 2018 15:39 WIB

Suasana salah satu toko yang membuat dan menjual gitar di Lapu-lapu City, Pulau Mactan, Filipina. TEMPO/Rita Nariswari

TEMPO.CO, Jakarta - Meski dalam waktu pendek, mampir ke kawasan industri rumahan khusus gitar, Lapu-lapu City di Pulau Mactan, Filipina, rasanya tidak boleh dilewatkan. Maklum, pulau yang bisa dicapai dengan penerbangan sekitar satu jam dari Manila melalui Mactan-Cebu International Airport ini terkenal dengan dua hal dalam soal oleh-oleh, yakni olahan mangga, yang kebanyakan dibuat manisan kering dengan rasa jempolan, dan gitar.

Apalagi lokasi saya dan kawan-kawan memang tidak jauh dari kawasan industri gitar rumahan, yang terletak di Pajac-Maribago Road. Hanya dalam hitungan 20-30 menit, Lapu-lapu bisa dicapai dari daerah pantai yang terakhir saya kunjungi di Punta Engano Road. Jadi kenapa tidak mampir sekalian? Setelah menikmati pantai dengan pasir putih yang lembut dan memang banyak diburu turis, meski dalam waktu yang singkat, saatnya mencermati kreasi warga setempat, yang juga membuahkan keindahan.

Hawa panas khas pantai terus menemani sepanjang jalan. Maklum, Maribago masih daerah pantai, tempat hotel-hotel bintang berderet. Hingga tibalah saya di sebuah rumah dengan halaman yang luas. Terasa sepi, kebetulan saya singgah saat tak ada kunjungan turis lain. Hanya tampak tiga pekerja di ujung halaman asyik dengan kayu-kayu, membentuk sebuah gitar. Yang saya kunjungi adalah Alegre Guitar Factory di Pajac-Maribago Road, berada di tengah Pulau Mactan.

Seorang pengrajin tengah membuat gitar khas Lapu-lapu City. Kota yang menjadi pusat pembuatan gitar sejak 1919 di Filipina. TEMPO/Rita Nariswari

Para pria muda itu memadukan bagian demi bagian, kemudian merapikan dan menghaluskannya. Kayu yang digunakan beragam, bisa berupa kayu dari pohon nangka, yang memang banyak ditemukan di pulau ini, ada juga dari kayu impor dari negara lain. Yang telah rampung digantung, tinggal dipasang senar dan dipadukan nadanya. Mereka umumnya generasi ketiga, yang turun-temurun meneruskan kemampuan para orang tuanya membuat gitar sejak 1919.

Advertising
Advertising

Saatnya beranjak ke ruang pamer, tempat memajang gitar yang sudah siap dibawa pulang pembeli. Ternyata yang dibuat tak hanya gitar, tapi juga beragam alat petik. Dari ukuran kecil sampai besar. Mulai yang sederhana hingga modern. Pilihannya bisa berupa ukulele, mandolin, bas, dan lain-lain. “Bisa juga dibuat sesuai dengan permintaan. Baik dari jenis kayu, bentuk, maupun dekorasinya,” ujar salah satu staf di ruang pamer. Atau bila Anda ingin membuatnya spesial, tapi tidak bersedia menunggu lama, bisa hanya dengan menambahkan nama Anda pada alat petik yang dibeli.

Bila hanya ingin sekadar membeli suvenir, ada juga gitar yang tak bisa berbunyi alias yang berupa gantungan kunci. Tentu yang satu ini harganya paling murah. Sebab, harga gitar berkualitas bagus yang umumnya dijual ke mancanegara ini berada di kisaran 1.500 peso hingga 20 ribu peso atau sekitar Rp 1,2-16 juta. Dengan waktu yang singkat, hanya satu gerai yang bisa saya singgahi. Sebenarnya, karena merupakan kawasan industri gitar rumahan, tak jauh dari Alegre ada gerai dan perajin yang lain, seperti Ferangeli Guitar Handcrafter, Guitar Master, dan Guitar’s Factories.

Berita terkait

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

3 jam lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

21 jam lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

1 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

5 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

9 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

12 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

17 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

20 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

23 hari lalu

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dengan aturan ini, dokumen lartas yang sebelumnya hanya berupa laporan survey (LS) kini bertambah menjadi LS dan Persetujuan Impor.

Baca Selengkapnya