Seni dan Sains Meriahkan Kulminasi Matahari di Tugu Khatulistiwa

Reporter

Antara

Minggu, 9 September 2018 10:21 WIB

Refleksi warga yang menyaksikan proses kerja alat deteksi Kulminasi Matahari, di Tugu Khatulistiwa, Pontianak. Terjadi dua kali dalam setahun, 21-23 Maret dan 21-23 September. ANTARA/Jessica Helena Wuysang/ss/nz/12.

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata kota menggelar kegiatan seni dan budaya untuk memeriahkan titik kulminasi matahari di kawasan Tugu Khatulistiwa. Kegiatan itu akan dilaksanakan 19-24 September 2018.

Menurut Kepala Seksi (Kasi) Promosi dan Pariwisata, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Pontianak, Hendra Fellani biasanya kegiatan ini dilakukan selama 3 hari. Kini kegiatan menjadi 5 hari karena banyaknya mata acara untuk memeriahkan titik kulminasi matahari tersebut. "Biasanya kegiatan digelar pada tanggal 21-23 September. Tahun ini karena ada perubahan cuaca, menjadi 19-24 September 2018," kata dia, di Pontianak, Minggu, 8/9.

Beragam kegiatan itu, antara lain, lomba cipta suvenir Tugu Khatulistiwa, lomba roket air, serta pemilihan putra dan putri pariwisata khatulistiwa 2018. "Kmi juga menggelar pameran dengan mengundang 14 kabupaten/kota di Kalbar," kata Hendra. Lalu selain itu perwakilan dari Malaysia dan Brunai Darussalam, negara-negara tetangga juga diundang untuk menyaksikan. "Setiap tahun para tamu dari Malaysia dan Brunai Darussalam selalu datang untuk menyaksikan peristiwa titik kulminasi matahari tersebut."Tugu Khatulistiwa, Pontianak, Kalbar. ANTARA/Jessica Wuysang

Hendra mengatakan peristiwa kulminasi matahari terjadi setahun dua kali, yakni tanggal 21-23 Maret lalu dan 21-23 September. "Peristiwa alam itu menjadi kegiatan tahunan Kota Pontianak guna menarik wisatawan," katanya. Kulminasi adalah saat matahari berada tegak lurus di atas kepala manusia.

Kulminasi matahari merupakan peristiwa alam yang hanya terjadi di lima negara, yakni Indonesia, Gabon, Zaire, Uganda, Kenya dan Somalia. Di Amerika Latin, garis equator juga melintasi empat negara yaitu, Equador, Peru, Columbia dan Brazil. Dari semua kota atau negara yang dilewati tersebut, hanya ada satu di dunia ini yang dibelah atau dilintasi secara persis oleh garis khatulistiwa, yaitu Kota Pontianak.

Untuk kegiatan di Tugu Kathulistiwa itu panitia menyiapkan pesawat tanpa awak guna memantau kegiatan.

Advertising
Advertising

Apa yang bis dilakukan pengunjung saat festival? Mereka bisa meneropong karena ada dua teleskop luar angkasa untuk mengamati peristiwa Kulminasi, 21-23 September 2018 mendatang. Panitia juga meminta MIPA Untan Pontianak untuk menyiapkan atraksi lainnya, selain menegakkan telur ayam, menancapkan kayu tanpa bayangan dan lainnya agar lebih menarik lagi bagi pengunjung.

ANTARA

Berita terkait

Promosi Wisata Pontianak, Sandiaga: Wajib ke Tugu Khatulistiwa dan Sungai Kapuas

11 Maret 2022

Promosi Wisata Pontianak, Sandiaga: Wajib ke Tugu Khatulistiwa dan Sungai Kapuas

Fenomena titik kulminasi Tugu Khatulistiwa di Pontianak masuk dalam 110 Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022 se-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Fenomena Kulminasi Matahari Jadi Agenda Wisata di Pontianak Kalimantan Barat

22 Maret 2021

Fenomena Kulminasi Matahari Jadi Agenda Wisata di Pontianak Kalimantan Barat

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berharap fenomena kulminasi matahari di Tugu Khatulistiwa, Kota Pontianak, bisa masuk agenda wisata nasional.

Baca Selengkapnya

Indonesia Masuk Kulminasi Matahari, Catat Tanggal Hari Tanpa Bayangan di Kotamu

26 Februari 2021

Indonesia Masuk Kulminasi Matahari, Catat Tanggal Hari Tanpa Bayangan di Kotamu

BMKG telah mencatat titik kulminasi matahari atau hari tanpa bayangan di beberapa daerah di Indonesia

Baca Selengkapnya