Wisata Halal ke Jepang Mencakup Interaksi dengan Muslim Setempat
Reporter
Rezki Alvionitasari
Editor
Tulus Wijanarko
Sabtu, 8 September 2018 10:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - H.I.S. Travel Indonesia akan meluncurkan program-program tur berkonsep wisata halal ke Jepang. “Jepang sudah dikategorikan sebagai negara yang ramah terhadap wisatawan Muslim,” kata General Manager Operation Officer H.I.S. Indonesia Arief Kurnia di Jakarta, Jumat, 7/9.
Arief menunjuk bahwa di negeri matahari terbit itu sudah cukup banyak tempat shalat di ruang publik, misalnya restoran. Banyak rumah makan juga sudah memiliki sertifikasi halal dari Nippon Asia Halal Association. "H.I.S. melalui departemen umrohnya akan meluncurkan program tur halal (wisata halal) ke Jepang."
Program tur halal ke Jepang ini, menurut Arief, akan mencakup pengaturan waktu shalat yang lebih, penyediaan makanan halal, dan juga menggelar interaksi antara wisatawan Muslim Indonesia dengan komunitas Muslim di Jepang.
Kata Arief, interaksi ini bertujuan agar Muslim Indonesia mengetahui dan mempelajari bagaimana komunitas Muslim di Jepang yang notabene minoritas bisa bertahan. "Ini yang akan menjadi point utama dari program tur halal ke Jepang kami," ucapnya.
Gairah wisata halal juga tengah digalakkan Pemerintah Selandia Baru. Badan Tourism negeri itu sudah mengeluarkan panduan makanan halal beberapa bulan lalu. Hal tersebut dilakukan meningkatkan pengalaman wisatawan muslim di Selandia baru.
Regional Manager South and Southeast Asia Tourism New Zealand, Steven Dixon, mengatakan panduan yang diperbaharui ini menunjukkan komitmen Selandia Baru memenuhi kebutuhan wisatawan muslim, serta memperkuat posisi Negara itu sebagai destinasi liburan pilihan wisatawan muslim.
"Kami melihat perkembangan pariwisata halal di kawasan Asia Tenggara yang kian meningkat, sehingga kami ingin memastikan bahwa wisatawan muslim juga memiliki akses yang mudah untuk mendapatkan informasi mengenai pilihan makanan yang halal di New Zealand," ucap Steven dalam keterangan pers, Maret 2018.
Panduan makanan halal pertama kali diluncurkan pada 2016. Panduan makanan halal edisi 2017-2018 itu memiliki lebih dari 289 tambahan restoran dan kafe. Jumlah pilihannya meningkat 51 persen dari edisi sebelumnya.<!--more-->
Panduan ini menawarkan berbagai kuliner bersertifikasi halal atau makanan vegetarian di beberapa wilayah baru, termasuk Whangarei dan Marlborough. Wisatawan juga dapat menggunakan panduan makanan halal untuk mencari supermarket yang bersertifikasi halal dan outlet untuk makanan takeaway.
Kurasi pada panduan makanan halal merupakan hasil kerja sama Tourism New Zealand dengan Kiwi Muslim Directory dan FIANZ (Federation of Islamic Associations of New Zealand atau Federasi Asosiasi Islam New Zealand).
Hazim Arafeh, President of the Federation of Islamic Associations of New Zealand, mengatakan panduan makanan halal menjadi sumber informasi yang berguna bagi para wisatawan muslim ketika berkunjung ke Selndia Baru.
Kami senang dapat berkontribusi dalam panduan yang informatif ini, dan berharap wisatawan muslim dapat memiliki kepercayaan kepada Selandia Baru selama waktu kunjungan mereka,” ujar Hazim.
Beberapa rekomendasi pilihan tempat makan halal di Selandia Baru adalah Bawarchi Indian Restaurant di Central Auckland, Garudas Food Truck di Wellington, The Herb Centre Café di Christchurch, dan KL. Aroma Restaurant di Dunedin. Panduan makanan halal ini dapat diunduh di situs Tourism New Zealand, https://www.newzealand.com/int/feature/halal-guide-for-new-zealand/. Wisata halal ke negeri ini, tampakya bisa jadi pilihan menarik.
REZKI ALVIONITASARI | ANTARA