Aturan Pendakian di 7 Puncak Dunia: Feses Pun Harus Dibawa Turun

Sabtu, 9 Juni 2018 16:08 WIB

Pendaki gunung melewati Lembah Khumbu di wilayah Everest, Nepal, 9 April 2016. REUTERS/Antoni Slodkowski

TEMPO.CO, Jakarta - Dua pendaki perempuan asal Indonesia yang telah menuntaskan pendakian ke tujuh puncak tertinggi dunia, Fransiska Dimitri Inkiriwang (24 tahun) dan Mathilda Dwi Lestari (24), berbagi cerita soal peraturan yang diterapkan Taman Nasional setempat saat pendakian di tujuh puncak dunia.

“Ada perbedaan kesan pendakian di Indonesia dan negara-negara seven summit soal manajemen pendakian, terutama bidang human waste (kotoran manusia),” kata Mathilda di kantor Tempo, Jalan Palmerah Barat 8, Jakarta Selatan, Kamis, 7 Juni.

Baca juga: Kenapa Para Pendaki Menyebut Gunung Rinjani Bintang Lima?

Mathilda mengatakan kotoran manusia, baik berupa kotoran air kecil dan air besar, harus dibawa turun kembali seperti halnya sampah. Hal itu ia alami saat mendaki di Vinson Massif, Antartika, Januari 2017 lalu.

Saat itu, ia dan Fransiska harus mewadahi air seni ke dalam botol setiap kali buang air kecil. “Sebenarnya ada lubang-lubang khusus yang mereka (pihak taman nasional) buat untuk pipis,” kata Mathilda. Namun, hanya di lokasi tertentu.

Advertising
Advertising

Para pendaki pun dilarang kencing sembarangan karena akan mencemari es. Sebab, es itu nantinya akan diminum juga oleh mereka. “Jadi, kalau pipis sembarangan, air yang masuk ke tubuh kita kotor,” ujarnya.Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari, berjuang mencapai puncak gunung Everest ditengah terpaan badai salju yang suhunya mencapai minus 28 derajat Celcius. instagram.com

Sedangkan untuk sampah air besar, pihak taman nasional menyediakan plastik khusus untuk limbah pribadi pendaki. Hal yang sama pun mereka jumpai saat mendaki puncak Denali di Amerika Utara, Juli 2017 lalu.

“Kami dikasih baskom untuk duduk. Baskom itu dilapisi plastik. Sampah hajat kami ditaruh di plastik tersebut dan lantas harus dibawa turun,” ujarnya.

Begitu pula halnya dengan sampah plastik atau limbah lain. Pemandu sangat keras menerapkan aturan tak boleh membuang sampah sembarangan bagi para kliennya. Pemandu atau guide akan menganggap pendaki sudah kehilangan fokus jika mereka membuang sampah sembarangan.

“Karena kalau buang sampah sembarangan, pendaki dianggap sudah kehilangan fokus dan guide akan meminta mereka tak melanjutkan perjalanan sampai puncak,” ujar Fransiska.

Denda yang tak main-main akan dikenakan kepada para pendaki bila mereka tak membawa kembali sampahnya. Sebab, setelah turun, mereka akan diminta untuk menyerahkan limbah yang telah dibawa.

“Termasuk limbah manusia. Enggak mungkin kan kita seminggu jalan tapi enggak buang air,” ujar Mathilda.

Mathilda dan Fransiska berharap aturan ini diadaptasi oleh pihak taman nasional di Indonesia. Keduanya membayangkan gunung-gunung di Indonesia dapat sebersih gunung di luar negeri apabila peraturan yang sama telah diterapkan.

Berita terkait

7 Tips Ikut Open Trip Naik Gunung Agar Tak Kena Tipu

14 jam lalu

7 Tips Ikut Open Trip Naik Gunung Agar Tak Kena Tipu

Sebelum mendaki, sebaiknya ketahui beberapa tips ikut open trip naik gunung agar tidak kena tipu oknum. Berikut beberapa tipsnya.

Baca Selengkapnya

12 Syarat Naik Gunung Gede Pangrango, Wanita Haid Tidak Disarankan Mendaki

4 hari lalu

12 Syarat Naik Gunung Gede Pangrango, Wanita Haid Tidak Disarankan Mendaki

Saat berencana mendaki ke Gunung Gede Pangrango, sebaiknya ketahui terlebih dahulu beberapa syarat naik Gunung Gede Pangrango berikut ini.

Baca Selengkapnya

Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

26 Februari 2024

Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

Chip ini diperkirakan akan mulai berlaku pada musim semi mendatang, yang bertepatan dengan dimulainya musim pendakian di Gunung Everest.

Baca Selengkapnya

Penakluk Benua Antarktika

28 Januari 2024

Penakluk Benua Antarktika

Diansyah Putri Handayani menjadi perempuan Indonesia pertama yang mencapai Benua Antarktika. Bagaimana kisahnya?

Baca Selengkapnya

Awal 2024, Pendakian ke Gunung Rinjani Ditutup selama Tiga Bulan

20 Desember 2023

Awal 2024, Pendakian ke Gunung Rinjani Ditutup selama Tiga Bulan

Selain karena cuaca, penutupan pendakian Gunung Rinjani dilakukan untuk pemulihan ekosistem.

Baca Selengkapnya

Setelah Gempa Dangkal, Gunung Lokon di Tomohon Tertutup untuk Pendakian

10 Desember 2023

Setelah Gempa Dangkal, Gunung Lokon di Tomohon Tertutup untuk Pendakian

Badan Geologi menetapkan status aktivitas Gunung Lokon masih tetap level II (waspada) pada tanggal 5 Desember 2023.

Baca Selengkapnya

8 Fakta Menarik Gunung Slamet yang Wajib Diketahui sebelum Mendaki

24 November 2023

8 Fakta Menarik Gunung Slamet yang Wajib Diketahui sebelum Mendaki

Sebelum mendaki, Anda wajib mengetahui fakta menarik tentang gunung Slamet agar pendakian berjalan lancar dan aman.

Baca Selengkapnya

Gunung Gede: Cara Daftar, Harga Tiket, dan Jalur Pendakian

16 November 2023

Gunung Gede: Cara Daftar, Harga Tiket, dan Jalur Pendakian

Bagi Anda yang ingin mendaki Gunung Gede, sebaiknya ketahui dulu cara daftar, harga tiket, dan jalur pendakian berikut ini.

Baca Selengkapnya

Cocok Bagi Pendaki Pemula, Berikut 5 Rute Jalur Pendakian ke Gunung Penanggungan

4 November 2023

Cocok Bagi Pendaki Pemula, Berikut 5 Rute Jalur Pendakian ke Gunung Penanggungan

Gunung Penanggungan menjadi salah satu gunung di Jawa Timur yang banyak digemari masyarakat, khususnya para pendaki pemula. Lalu, bagaimana alur mendakinya?

Baca Selengkapnya

Ada Trail Run, Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup 27-29 Oktober 2023

21 Oktober 2023

Ada Trail Run, Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup 27-29 Oktober 2023

Karena lokasinya tidak jauh dari Jakarta, banyak warga ibu kota mendaki Gunung Gede Pangrango saat akhir pekan untuk menikmati keindahannya.

Baca Selengkapnya