TEMPO.CO, Jakarta - Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan sejumlah pilihan setelah muncul dampak abu erupsi Gunung Merapi pada 21-24 Mei 2018. Sebaran abu sempat menjangkau wilayah destinasi favorit wisatawan mancanegara, yakni Candi Borobudur.

“Bagaimanapun Borobudur masih menjadi highlight destinasi wisata utama bagi wisatawan mancanegara,” ujar Ketua Asita DIY Udhi Sudiyanto kepada wartawan, Sabtu, 26 Mei 2018. Guna mengantisipasi jika kondisi Merapi belum juga normal dan Borobudur tak memungkinkan dikunjungi, Asita DIY menyiapkan pilihan kunjungan ke candi lain, seperti Prambanan, Plaosan, Ceto, dan Sukuh.

“Kami memberikan informasi terus kepada wisatawan mancanegara beserta dokumen dan foto yang up to date soal kondisi di Yogya dan fasilitas yang ada,” tutur Udhi.

Hal itu penting dilakukan agar wisatawan tak sampai berpikiran bahwa erupsi menyebabkan seluruh wilayah Yogya terdampak abu. Padahal abu mungkin hanya menerpa wilayah dengan radius 3-5 kilometer dari puncak.

“Kemarin memang Borobudur sempat kena abu. Tapi kunjungan tetap bisa dilakukan, meski tidak sampai di lantai atas. Jadi, informasi seperti itu penting bagi wisatawan,” ucapnya.

Untuk menjaga turis tetap nyaman dan tak merasa dirugikan, Asita mengganti sisa waktu dengan pilihan lain, seperti menyambangi candi berbeda.

“Sejauh ini, wisatawan yang kami tangani tak ada masalah. Mereka tak complain, meskipun kemarin sempat tak bisa mengunjungi Borobudur secara maksimal karena belum bisa naik ke atas,” ujarnya.

Udhi menuturkan sebagian wisatawan justru ada yang merasa beruntung karena di sela kunjungan Borobudur bisa menyaksikan fenomena erupsi Merapi itu.

PRIBADI WICAKSONO (Yogyakarta)