Turun dari Everest, Pendaki Indonesia Sampai di Advance Base Camp

Jumat, 18 Mei 2018 21:27 WIB

Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari, berjuang mencapai puncak gunung Everest ditengah terpaan badai salju yang suhunya mencapai minus 28 derajat Celcius. instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah menuntaskan misi mencapai puncak Gunung Everest, tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala Universitas Parahyangan (WISSEMU) bergerak turun ke Everest Base Camp. Saat ini Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari, 24 tahun, tengah berada di Advance Base Camp (ABC). Mereka rencananya tiba di Tanah Air 1 Juni 2018.

Tim pendukung di Bandung mengabarkan, kedua pendaki dalam kondisi sehat dan turun dengan selamat. "Sudah di ABC kemarin malam, hari ini mereka istirahat dulu di ABC," kata anggota tim pendukung Carolina, Jumat, 18 Mei 2018.

ABC di ketinggian 6.400 meter dari permukaan laut (mdpl) merupakan titik yang dekat dengan Everest Base Camp (EBC) di ketinggian 5.400 mdpl. Lokasi itu juga menjadi tempat menginap saat pendakian.

Akhir Mei nanti mereka rencananya akan meninggalkan Nepal. Tim WISSEMU diperkirakan tiba di Terminal 2 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada 1 Juni 2018.

Misi pamungkas Seven Summits atau tujuh puncak gunung tertinggi di tujuh lempeng benua dunia itu diawali dengan keberangkatan tim ke Nepal pada 29 Maret 2018.

Advertising
Advertising

Memulai perjalanan pada 17 April 2018, tim melakukan proses aklimatisasi atau aktivitas adaptasi tubuh pada ketinggian tertentu. Berawal dari Everest Base Camp (5.400 mdpl) hingga ke Camp 1 (7.050 mdpl).

Setelah proses aklimatisasi tim WISSEMU melakukan proses pemulihan di Desa Zhaxizongxiang yang berada pada ketinggian 4.150 mdpl. Pemulihan ini sambil menunggu cuaca dan waktu pendakian terbaik.

Fransiska dan Mathilda mulai bergerak naik pada 11 Mei dari Everest Base Camp Tibet (5.200 mdpl). Kemudian Intermediate Camp (5.800 mdpl), menuju Advanced Base Camp (6.400 mdpl) dan beristirahat sehari.

Setelah cukup mengisi tenaga, pendakian menuju Camp 1 (7.050 mdpl), lalu keesokan harinya menuju Camp 2 (7.800 mdpl), dan pada 16 Mei sampai di Camp 3 (8.271 mdpl).

Usai beristirahat selama sekitar tujuh jam di sana, tim memulai summit push. Pada tahap ini di Death Zone atau ketinggian lebih dari 8.000 mdpl, mereka bergerak menuju First Step (8.501mdpl) lalu Mushroom Rock (8.549 mdpl), selanjutnya Second Step (8.577 mdpl), dan Third Step (8690 mdpl).

Perjalanan tersebut penuh dengan tebing bebatuan dan diliputi cuaca yang berangin. Tantangan terakhir sebelum mencapai puncak adalah Summit Ridge (8800 mdpl), yaitu jalan setapak dengan sisi kiri dan kanan jurang yang terjal.

Meskipun sempat bermasalah dengan pernafasan akibat ukuran masker oksigen kebesaran bagi orang Asia, Tim WISSEMU akhirnya menapakkan kaki di puncak Gunung Everest pada tanggal 17 Mei 2018 pukul 05.50 waktu setempat atau 07.05 WIB.

ANWAR SISWADI (Bandung)

Berita terkait

Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

26 Februari 2024

Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

Chip ini diperkirakan akan mulai berlaku pada musim semi mendatang, yang bertepatan dengan dimulainya musim pendakian di Gunung Everest.

Baca Selengkapnya

17 Landasan Pesawat Paling Berbahaya di Dunia, Ada di Asia hingga Antartika

4 Januari 2024

17 Landasan Pesawat Paling Berbahaya di Dunia, Ada di Asia hingga Antartika

Daftar landasan pesawat paling berbahaya di dunia, di antaranya Bandara Lukla di pegunungan Everest, Nepal hingga Bandara McMurdo di Antartika.

Baca Selengkapnya

Pemanasan Global Akibatkan Everest Kehilangan Sepertiga Es dalam 30 Tahun

31 Oktober 2023

Pemanasan Global Akibatkan Everest Kehilangan Sepertiga Es dalam 30 Tahun

Gunung Everest di Nepal yang tertutup salju telah kehilangan hampir sepertiga esnya dalam lebih dari 30 tahun akibat pemanasan global

Baca Selengkapnya

Pejabat Malaysia Meninggal saat Mendaki Everest

31 Oktober 2023

Pejabat Malaysia Meninggal saat Mendaki Everest

Kementerian Luar Negeri Malaysia memastikan seorang pejabatnya, Parthiban A/L Kandasamy, 38 tahun, meninggal saat melakukan pendakian ke Everest.

Baca Selengkapnya

Pendaki Wanita Norwegia Taklukkan 14 Puncak Tertinggi Dunia dalam 3 Bulan

27 Juli 2023

Pendaki Wanita Norwegia Taklukkan 14 Puncak Tertinggi Dunia dalam 3 Bulan

Seorang wanita Norwegia dan pemandu sherpa-nya berhasil mendaki 14 puncak gunung di atas 8.000 meter hanya dalam waktu 3 bulan.

Baca Selengkapnya

Pendaki Malaysia Diselamatkan dari 'Zona Kematian' Puncak Everest

2 Juni 2023

Pendaki Malaysia Diselamatkan dari 'Zona Kematian' Puncak Everest

Seorang pemandu Everest melihat pendaki Malaysia tu berpegangan pada tali dan menggigil kedinginan di daerah yang disebut "zona kematian".

Baca Selengkapnya

Pria Ini Pecahkan Rekor, 28 Kali Mendaki Puncak Everest

26 Mei 2023

Pria Ini Pecahkan Rekor, 28 Kali Mendaki Puncak Everest

Seorang pendaki Nepal yang mendaki Gunung Everest mencatatkan rekor ke-28 kalinya minggu ini.

Baca Selengkapnya

Ekspedisi Malaysia ke Everest, Satu Pendaki Meninggal dan Lainnya Hilang

21 Mei 2023

Ekspedisi Malaysia ke Everest, Satu Pendaki Meninggal dan Lainnya Hilang

Satu pendaki anggota tim Misi Everest Malaysia 2023 meninggal, dan seorang lainnya hilang setelah mencapai puncak gunung tertinggi dunia itu.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Ungkap Alasan Gunung Everest Keluarkan Suara Menakutkan di Malam Hari

4 Mei 2023

Ilmuwan Ungkap Alasan Gunung Everest Keluarkan Suara Menakutkan di Malam Hari

Dr Podolskiy dan timnya menghabiskan tiga minggu menggigil di Gletser Trakarding-Trambau dengan pemandangan penuh Gunung Everest.

Baca Selengkapnya

Kisah Sejoli Pilot Nepal, Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Berselang 16 Tahun

16 Januari 2023

Kisah Sejoli Pilot Nepal, Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Berselang 16 Tahun

Anju Khatiwada, co-pilot yang menjadi salah korban jatuhnya pesawat Yeti Airlines Nepal, menyusul suaminya, seorang pilot yang tewas 16 tahun lalu.

Baca Selengkapnya