Musim Kemarau, Saatnya Bertemu Orangutan di Kalimantan

Rabu, 18 April 2018 06:01 WIB

Ibu orangutan menggendong anaknya di hutan Taman Nasional Tanjung Puting, Senin, 19 Februari 2018. Tempo/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Kotawaringin Barat - Musim kemarau telah tiba dan ini adalah saat yang tepat menjelajahi Taman Nasional Tanjung Puting di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Ada ratusan fauna di hutan ini, tapi orangutan Kalimantan adalah primadonanya.

Kenapa musim kemarau cocok untuk berkunjung? Pada musim kemarau Anda dapat menyaksikan orangutan di camp dengan jumlah lebih banyak daripada saat musim hujan. Sebab, saat kemarau, buah-buahan di tengah hutan tak banyak tumbuh sehingga orangutan lebih suka menyambangi camp untuk menyantap buah yang disediakan petugas.

Menurut data terakhir Orangutan Foundation International, ada sembilan spesies primata yang dikenal dengan nama orangutan Kalimantan. Tiga di antaranya merupakan primata endemik Kalimantan, yang salah satunya adalah orangutan Kalimantan.

Spesies orangutan Kalimantan termasuk langka di dunia. Tak heran kalau orang dari banyak negara datang. Mereka ingin bertemu dengan hewan yang mampu bertahan hidup sampai 60 tahun ini.

“Kebanyakan wisatawan berasal dari Eropa dan Australia,” kata pegiat wisata sekaligus pemilik operator wisata Orang Utan Days kepada saat ditemui di Taman Nasional Tanjung Putting, Februari lalu.Seorang awak kapal sedang membersihkan kapal klotok di Sungai Sekonyer, Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah, Senin pagi, 19 Februari 2018. Tempo/Francisca Christy Rosana

Advertising
Advertising

Ada lima titik alias camp yang bisa dikunjungi wisatawan di Taman Nasional Tanjung Puting. Camp. dan yang paling ramai ialah Camp Leakey. Lokasi camp ini ada di lumbung taman nasional.

Camp Leakey termasuk habitat orangutan. Di sana, wisatawan dapat menyaksikan orangutan melakukan aktivitas harian, seperti makan, bermain dengan sesamanya, dan meloncat di pepohonan rindang. Mereka juga akan minum susu yang telah disediakan petugas taman nasional.

Ada waktu-waktu khusus untuk berkunjung ke camp. Misalnya pada pukul 14.00 hingga 16.00, yakni saat orangutan makan siang. Petugas akan memanggilnya dengan teriakan “Iuuuw iuuw,” sampai para orangutan muncul di camp.

Buat menyambangi camp, wisatawan kudu menyusuri Sungai Sekonyer menggunakan kapal klotok dari Dermaga Kumai, Pangkalanbun. Sungai Sekonyer membentang sepanjang 45 kilometer. Di titik dekat camp, kapal klotok akan menepi dan Anda kudu berjalan kaki masuk ke hutan sejauh kurang lebih 2 kilometer.

Idealnya, wisatawan menginap di kapal klotok selama 3 hari 2 malam. Mereka akan merasakan sensasi bermalam di tengah hutan dan menyatu bersama ratusan jenis fauna. Biaya untuk live on board di Sungai Sekonyer berkisar Rp 2 jutaan per orang.

Artikel lain: Jembatan Widang-Babat Ambruk, Sekilas Tentang Babat kota Wingko

Berita terkait

Nanda Jadi Kado Hari Orangutan Sedunia di Taman Safari Prigen

19 Agustus 2020

Nanda Jadi Kado Hari Orangutan Sedunia di Taman Safari Prigen

Orangutan dimanapun berada dicemaskan terdampak pandemi Covid-19 pada manusia.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Darth Vader Isopod dari Indonesia

14 Juli 2020

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Darth Vader Isopod dari Indonesia

Darth Vader Isopod ini ditemukan dalam survei pengambilan sampel laut dalam Ekspedisi Biodiversitas Laut Dalam Selatan Jawa.

Baca Selengkapnya

Bayi Dibuang Orangutan Diselamatkan Warga di Kotawaringin

14 Juli 2020

Bayi Dibuang Orangutan Diselamatkan Warga di Kotawaringin

Bayi orangutan berjenis kelamin jantan, usianya diperkirakan sekitar dua bulan. Kondisinya sehat.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Melepasliarkan Orangutan ke Taman Nasional Gunung Leuser

7 Juli 2020

BBKSDA Melepasliarkan Orangutan ke Taman Nasional Gunung Leuser

Orangutan ini diselamatkan BBKSDA pada 18 Juni 2020 di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya

Suaka Margasatwa Lamandau Sambut Bayi Orangutan Pertama di 2020

1 Juli 2020

Suaka Margasatwa Lamandau Sambut Bayi Orangutan Pertama di 2020

Pancaran merupakan bayi orangutan pertama yang lahir di Suaka Margasatwa Lamandau pada tahun 2020.

Baca Selengkapnya

Tidur di Hutan, Makannya di Kebun, Orangutan Dibius Dievakuasi

30 Mei 2020

Tidur di Hutan, Makannya di Kebun, Orangutan Dibius Dievakuasi

Orangutan itu diadukan setelah memanfaatkan kebun sebagai lokasi mencari sumber makanan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Anies Ajak Warga Wisata Virtual Bersama Orangutan di IG Ragunan

30 Mei 2020

Anies Ajak Warga Wisata Virtual Bersama Orangutan di IG Ragunan

Anies Baswedan mengajak warga tonton orangutan secara live di Instagram Ragunan

Baca Selengkapnya

COVID-19, Orangutan Harus Social Distancing dari Manusia

11 April 2020

COVID-19, Orangutan Harus Social Distancing dari Manusia

Darurat kesehatan global COVID-19 juga mengancam kehidupan kerabat terdekat manusia yaitu kera besar.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Corona, Pusat Rehabilitasi Orangutan BOSF Ditutup

17 Maret 2020

Antisipasi Corona, Pusat Rehabilitasi Orangutan BOSF Ditutup

Hingga saat ini belum ada kasus penularan virus corona COVID-19 dari manusia ke kera.

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun Hope, Bayi Orang Utan di Kebun Binatang Gembira Loka

13 Maret 2020

Ulang Tahun Hope, Bayi Orang Utan di Kebun Binatang Gembira Loka

Bayi orang utan Hope berulang tahun di Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta pada Rabu, 11 Maret 2020.

Baca Selengkapnya