Menyusuri Jalur Pendakian Gunung Semeru Setelah Ditutup 3 Bulan

Selasa, 10 April 2018 13:57 WIB

Sejumlah pendaki mendaki Gunung Semeru dengan latar Gunung Bromo di Gunung Semeru, Malang, Jawa Timur, Minggu (31/7). Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di pulau Jawa dan menjadi salah satu destinasi favorit bagi para pendaki gunung baik dalam negeri maupun mancanegara. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Lumajang - Pada 7-8 April 2018, Tempo berkesempatan melakukan perjalanan menyusuri jalur pendakian Gunung Semeru menuju Ranu Kumbolo. Saat itu adalah tepat tiga hari setelah dibukanya kembali jalur pendakian oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Pendakian dilakukan bersama dengan rombongan wartawan Forum Pariwisata.

Tujuan pendakian adalah Ranu Kumbolo, danau di ketinggian 2.400 mdpl dan berada di pos 4 jalur pendakian Semeru. Danau yang memiliki luas 15 hektare ini acap menjadi persinggahan para pendaki untuk membuka camp atau tenda sebelum melanjutkan perjalanan menuju pos terakhir Semeru.

Perjalanan dimulai di Desa Ranu Pane. Mula-mula, pendaki bakal melewati perkebunan warga. Tampak tanaman kol mulai mekar dengan ukuran dua kali kepalan tangan.

Ada pula gundukan tanah yang berbaris rapi sepanjang jalur. Tanah itu berisi bibit kentang yang mulai masuk bulan ketiga masa penanaman.

Melintasi perkebunan sebelum masuk jalan setapak, rombongan bertemu dengan belasan turis Cina yang telah kelar melakoni pendakian. Mereka hendak menuju pos pelaporan. Warga setempat, Thomas, yang ditemui di desa terakhir pendakian Semeru, mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, warga Cina mulai banyak ditemui di jalur aktivitas pendakian.

"Dulu kebanyakan turis Eropa, sekarang (pendaki) dari Cina mulai banyak terlihat," kata Thomas.

Setelah lepas rute ini, kami memasuki kawasan hutan. Pendaki-pendaki lokal pun mulai banyak ditemui. Semisal di jalur perhentian pos. Tampang-tampang pendaki usia belasan hingga 20-an pun lebih mendominasi.

Sepanjang jalur menuju Ranu Kumbolo, pendaki disuguhi panorama pepohonan dengan tunas-tunas daun baru berwarna hijau muda. Sejumlah rerumputan hutan juga tumbuh lebat melintang di sisi kanan-kiri jalan setapak.Seorang pendaki sedang melintas di jalur pendakian Semeru dengan sisi kanan yang longsor pada Minggu, 7 April 2018. Tempo/Francisca Christy Rosana

Di beberapa titik, rumput-rumput ini menjulang setinggi lebih dari 1 meter. Kadang-kadang, badan akan cobar-cabir oleh rerumputan. Karena itu, pendaki disarankan memakai baju lengan panjang untuk menghindari goresan.

Di pos kedua menuju ketiga, juga ketiga menuju keempat, terdapat beberapa titik longsor. Ini akibat curah hujan di kawasan Semeru masih cukup tinggi. Hampir setiap hari terjadi hujan.

Namun tak perlu cemas dengan kondisi demikian. Titik longsor telah diberi tanda. Pihak TNBTS menandainya dengan garis rescue. Meski demikian, pendaki sebaiknya tak lengah dan abai dengan titik lain yang masih berpotensi longsor. Sebab, menjelang sore, jalur pendakian Semeru acap dilanda hujan.

Pada titik pendakian lainnya, misalnya di pos ketiga menuju keempat, terdapat tanjakan dengan elevasi yang lumayan. Jalurnya yang berupa tanah dan batu masih licin, bahkan beberapa trek berlumut lantaran musim hujan belum berakhir.

Setelah lebih-kurang empat jam melintasi pos pertama sampai keempat, pendaki akan dibuat terpukau dengan panorama Danau Ranu Kumbolo. Danau itu diapit oleh perbukitan berumput hijau. Letaknya seperti basin atau cekungan, sedangkan keberadaannya bak oase.

Di samping danau ini berjajar tenda-tenda dom beragam warna milik pendaki. Di sinilah perjalanan melintasi jalur Gunung Semeru menuju Ranu Kumbolo berakhir. Setelah menempuh jalur yang baru mentas dari masa perawatan ekosistem, lanskap danau yang eksotis akan membayar kelelahan.

Artikel lain: Dalam Pameran Spa, Demo Pijat Jawa Kuno Memikat Publik Paris

Advertising
Advertising

Berita terkait

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

7 hari lalu

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

Ada tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

15 hari lalu

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas

Baca Selengkapnya

Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

15 hari lalu

Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Setidaknya ada 11 jembatan di Lumajang yang dilaporkan rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.

Baca Selengkapnya

3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

15 hari lalu

3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

Satu warga meninggal akibat tertimbun material longsor dan dua warga meninggal akibat terbawa arus lahar dingin Gunung Semeru

Baca Selengkapnya

Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

16 hari lalu

Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

Aktivitas gunung berapi tidak hanya terjadi pada Gunung Ruang , tapi juga Lewotobi Laki-laki sampai Gamalama dan Semeru.

Baca Selengkapnya

Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

16 hari lalu

Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.

Baca Selengkapnya

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

16 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

16 hari lalu

Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Banjir lahar dingin itu menyebabkan debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo meluap hingga merendam permukiman warga pada Kamis, pukul 19.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

18 hari lalu

Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

Badan Geologi masih mempertahankan status aktivitas Gunung Semeru berada di Level III atau Siaga dengan penambahan rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

19 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya