Clean Beach Up di Taman Nasional Wakatobi Angkut 1,7 Ton Sampah

Selasa, 27 Maret 2018 15:22 WIB

Warga menyeret perahu di saat senja di Pulau Hoga, Kaledupa, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, 16 September 2017. Taman Nasional Wakatobi gencar mengampanyekan zona perlindungan bahari, yang tujuannya untuk perlindungan ekosistem. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Kendari - Sejumlah komunitas peduli lingkungan kompak melakukan aksi bersih sampah di kawasan Taman Nasional Kepulauan Wakatobi yang berada di wilayah pesisir Desa Sombano, Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi. Tumpukan dan serakan sampah di pesisir pantai Sombano membuat kawasan itu terlihat tidak asri dan kumuh.

Kegiatan peduli basmi sampah yang dinamakan Beach Clean Up itu berhasil mengumpulkan 1,7 ton sampah hanya dalam tempo 2 jam. Para relawan bergotong-royong memunguti sampah-sampah yang berserakan.

Baca juga: Dibuka, Feri Rute Baru di Wakatobi

Sampah-sampah yang dikumpulkan jenisnya beragam, mulai dari plastik, alumunium, hingga botol kaca. Sampah itu dikumpulkan oleh sekitar 100 relawan dari kelompok ekowisata, World Wide Fund for Nature (WWF), Taman Nasional SPTN II dan Polsek setempat, Minggu 25 Juni 2018.

Kepala Desa Sombano, La Ode Folio, menyampaikan apresiasinya kepada para relawan yang menyempatkan waktunya bersama warga untuk membersihkan wilayah pesisir pantai Sombano yang masuk dalam bagian Kawasan Taman Nasional Kepulauan Wakatobi itu. Menjaga kebersihan kawasan pesisir pantai juga untuk menarik kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara ke Wakatobi.

Advertising
Advertising

Pihaknya berharap aksi ini tidak berhenti. Dia berharap aksi itu juga bisa diikuti oleh desa-desa yang ada di Wakatobi. Menurut Folio, Wakatobi sebagai satu dari 10 destinasi lokasi wisata populer di Indonesia harus menjaga kondisi lingkungan dan alamnya.

"Saya tak menyangka bahwa aksi yang dilakukan hanya 2 jam, kita bisa mengumpulkan sampah sebanyak 1,7 ton. Semoga di desa pesisir yang lain juga melakukan hal yang sama, sehingga tidak ada alasan lagi bahwa sampah tersebut adalah sampah bawaan," ujar Folio

Hardin, salah seorang relawan Beach Clean Up menyatakan komitmennya menjaga kebersihan lingkungan. Menurut dia sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang berbahaya, karena sifatnya yang tidak pernah hancur. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sampah plastik yang ada di laut tidak akan pernah bisa hancur tetapi berubah bentuk menjadi biji plastik dengan partikel yang sangat halus sehingga dapat berakibat buruk terhadap lingkungan terutama pada kesehatan.

"Maka perlunya kesadaran bagi kita semua untuk memulai membuang sampah pada tempatnya. Untuk saat ini sampah bisa di bakar namun ke depan, sebaiknya ada pengelolaan sampah yang jauh lebih baik lagi di Wakatobi," ujar Hardin yang juga Koordinator Komunitas Kamelia, salah satu komunitas peduli wilayah pantai di Wakatobi.

Kegiatan ini, lanjut Hardin, bisa menjadi aksi kecil untuk membuat semua menyadari efek buruk dari sampah plastik terhadap lingkungan dan kesehatan. Berdasarkan laporan dari masyarakat, lokasi sampah yang menjadi target aksi berikutnya adalah Kaswari, Langge, dan Hoga.

Artikel Lain: Di Wakatobi Bermain dengan si Nemo

ROSNIA

Berita terkait

Jokowi Bertolak ke Wakatobi Pagi Ini, Lepas Tukik dan Bagikan Bansos

9 Juni 2022

Jokowi Bertolak ke Wakatobi Pagi Ini, Lepas Tukik dan Bagikan Bansos

Usai penyerahan sertifikat, Jokowi bersama rombongan akan melanjutkan perjalanan menuju Pasar Pagi untuk menyerahkan bantuan sosial kepada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Poles 6 Titik Wisata di Wakatobi, Kemenpar Gelontorkan Dana Rp 36 Miliar

14 Agustus 2021

Poles 6 Titik Wisata di Wakatobi, Kemenpar Gelontorkan Dana Rp 36 Miliar

Kementerian Pariwisata menggelontorkan dana Rp 36 miliar untuk penataan kawasan wisata Wakatobi.

Baca Selengkapnya

Okky Madasari Ajak Pembaca Mata dan Manusia Laut Berlabuh di Bajo

30 Mei 2019

Okky Madasari Ajak Pembaca Mata dan Manusia Laut Berlabuh di Bajo

Buku ketiga dari serial novel anak karya Okky Madasari kini mengisahkan petualangan Mata dan Manusia Laut

Baca Selengkapnya

Ringgo Agus Rahman Raih Sertifikat Diving, Ngebut Jelajah 4 Titik

18 Mei 2019

Ringgo Agus Rahman Raih Sertifikat Diving, Ngebut Jelajah 4 Titik

Ringgo Agus Rahman langsung ke sejumlah tempat yang memiliki pemandangan bawah laut yang eksotis setelah mengantongi sertifikat menyelam.

Baca Selengkapnya

Mengenal Adat Kansoda'a di Pembukaan Wakatobi Wave

13 November 2018

Mengenal Adat Kansoda'a di Pembukaan Wakatobi Wave

Namun Wakatobi juga memiliki budaya yang beragam, salah satunya Kansoda'a.

Baca Selengkapnya

Pelni Buka Paket Wisata Bahari ke Wakatobi, Biayanya Rp 1,7 Juta

3 Agustus 2018

Pelni Buka Paket Wisata Bahari ke Wakatobi, Biayanya Rp 1,7 Juta

Paket Wisata Wakatobi Pelni Wisata dimulai Agustus 2018 ini.

Baca Selengkapnya

Dua Mahasiswa UNS Tewas saat Snorkeling di Kabupaten Wakatobi

27 Februari 2018

Dua Mahasiswa UNS Tewas saat Snorkeling di Kabupaten Wakatobi

Mahasiswa UNS Surakarta tewas saat snorkeling di salah satu spot penyelaman Sombu Wangi-wagi, Kabupaten Wakatobi.

Baca Selengkapnya

Dukung Pariwisata dan Perikanan Wakatobi, PLN Kirim 1 Genset

3 September 2017

Dukung Pariwisata dan Perikanan Wakatobi, PLN Kirim 1 Genset

PLN mengirim 1 genset berdaya 1 megawatt ke Wakatobi untuk
membantu meningkatkan jumlah wisatawan ke kawasan ini.

Baca Selengkapnya

Puluhan Penyelam Gelar Upacara Kemerdekaan di Dasar Laut Wakatobi

17 Agustus 2017

Puluhan Penyelam Gelar Upacara Kemerdekaan di Dasar Laut Wakatobi

Puluhan penyelam turut merayakan Hari Kemerdekaan RI ke-72 dengan melakukan upacara di dasar Laut Wakatobi.

Baca Selengkapnya

Wakatobi dan Baubau Pintu Masuk Barang Ilegal  

16 Agustus 2017

Wakatobi dan Baubau Pintu Masuk Barang Ilegal  

Wakatobi dan Baubau disinyalir menjadi salah satu pintu masuknya barang-barang ilegal ke Sulawesi Tenggara dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya